Gaya Hidup Kaesang dan Erina, Mengapa Jadi Sorotan?
Karena unggah foto jendela pesawat, Kaesang dan Erina jadi buah bibir. Mengapa demikian?
Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?
1. Apa yang terjadi saat publik bicarakan gaya mewah Kaesang dan Erina?
2. Berapa biaya sewa jet?
3. Mengapa gaya mewah Kaesang dan Erina mengundang pembicaraan?
4. Mengapa gaya mewah mereka turut disoroti aktivis antikorupsi?
1. Apa yang terjadi saat publik bicarakan gaya mewah Kaesang dan Erina?
Di tengah polemik revisi Undang-Undang Pilkada, yang diduga untuk memperlapang jalan Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo, maju di Pilkada 2024, publik disuguhi dokumentasi perjalanan Kaesang bersama sang istri Erina Gudono ke Amerika Serikat dengan menumpangi pesawat jet. Perjalanan itu terekam dalam sebuah foto memuat jendela pesawat yang diunggah Erina di akunnya di media sosial pada Rabu, 21 Agustus 2024. ”USA here we go,” demikian tulis Erina, menyertai foto itu.
Pada Rabu itu, Erina juga mengunggah foto kue seharga Rp 400.000, yang mengundang sorotan warganet.
Dari foto jendela pesawat yang diunggah Erina, Manajer Riset Trend Asia Zakki Amali meyakini bahwa itu jendela pesawat jet. ”Bentuk jendela dan sayap pesawat tersebut sebagai petunjuk awal bahwa itu jet,” ujarnya.
Sementara itu, polemik revisi UU Pilkada itu mengundang amarah publik. Saat revisi UU Pilkada itu akan disetujui di DPR, pada Kamis (22/8/2024), masyarakat yang menolak revisi undang-undang itu berunjuk rasa dengan mengepung kompleks DPR, Jakarta. Unjuk rasa serupa juga terjadi di sejumlah daerah. Para pengunjuk rasa itu mendatangi kantor DPRD dan kantor pemerintahan.
Beberapa hari kemudian, setelah unjuk rasa usai dan DPR membatalkan rencananya mengesahkan revisi UU Pilkada, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni melalui keterangan tertulis mengungkapkan bahwa Kaesang yang merupakan Ketua Umum PSI itu tak berminat maju di Pilkada 2024. ”Sampai menjelang keberangkatannya ke Amerika Serikat, Mas Kaesang belum 100 persen memutuskan apakah akan mengambil kesempatan menjadi cawagub di Jateng,” kata Raja.
Baca juga: Unjuk Rasa Mengecam RUU Pilkada
Baca juga: PSI: Kaesang Batal Maju Pilkada 2024, Fokus Berbisnis dan Keluarga
2. Berapa biaya menyewa jet?
Dengan menggunakan triangulasi data, dari data riwayat penerbangan dan video-video yang memuat Kaesang dan Erina naik pesawat jet sebelumnya, Manajer Riset Trend Asia Zakki Amali memastikan Kaesang dan Erina ke Amerika Serikat dengan menumpangi Gulfstream 650ER yang memiliki kode pesawat GLF6.
Dengan menggunakan perangkat analisis compareprivateplanes.com, kita bisa menghitung estimasi biaya sewa pesawat jet Gulfstream 650ER dari Jakarta-Philadelphia (AS) sekali jalan dengan waktu tempuh 17 jam sebesar 556,305 dollar AS atau sekitar Rp 8,6 miliar. Jika pergi-pulang, biayanya biayanya tentu lebih besar.
Zakki juga mengungkapkan bahwa pesawat dengan nomor seri tersebut sudah sering terbang dan mendarat di Bandara Solo lalu menggunakan triangulasi data untuk memastikan jenis pesawat jet yang dipakai, yaitu dari data riwayat penerbangan dan video-video di mana Kaesang dan istri naik pesawat jet sebelumnya. Akhirnya, dia yakin pesawat yang dipakai adalah Gulfstream 650ER yang memiliki kode pesawat GLF6.
”Pesawat jet ini juga sudah sering terbang dan mendarat ke Bandara Solo. Saya punya data penerbangannya pada tahun 2021,” ujarnya.
Belakangan muncul video yang kemudian beredar di media sosial yang menunjukkan sosok diduga Kaesang turun dari pesawat jet Gulfstream 650ER. Dari video itu, pesawat jet yang mendarat di bandara mirip Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, tersebut terpampang tail number pesawat N588SE.
Selain itu, dampak iklim dari penerbangan berkontribusi besar pada emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Laporan European Federation for Transport and Environment tahun 2021 menyebut, sekitar 1 persen orang menyebabkan 50 persen emisi penerbangan global. Peran besar dimainkan oleh orang-orang superkaya yang kerap bepergian memakai jet pribadi.
Baca juga: Jejak Hitam dari Perjalanan Pesawat Jet Anak Presiden
3. Mengapa gaya mewah Kaesang dan Erina mengundang pembicaraan?
Di dunia, sangat sedikit warga yang dapat mencicipi kemewahan sebagai pengguna jet pribadi atau mampu membiayai perjalanan dengan jet pribadi. Ada sebutan ”kaum 1 persen”, merujuk pada segelintir pengguna jet pribadi itu. Mereka adalah kaum superkaya dan punya kedudukan mentereng, mulai dari miliarder, selebritas, ketua partai, hingga pejabat publik penerima gratifikasi.
Foto kue seharga Rp 400.000 yang diunggah Erina juga tak luput dari sorotan publik. Hal ini mengingat lebarnya jurang kesenjangan ekonomi di Indonesia. Ambil contoh dari nilai upah tenaga pengajar honorer yang notabene memegang peran vital bagi keberlangsungan generasi negeri ini sangat timpang dengan nilai sepotong kue itu. Upah guru honorer di Jakarta berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan, sedangkan honor guru untuk wilayah lainnya bisa lebih rendah lagi. Nominal upah tersebut apabila dihadapkan dengan unggahan foto kue Erina tentu saja akan mengusik benak berbagai kalangan masyarakat secara luas.
Distribusi pendapatan pun relatif tidak berubah jarak ketimpangannya selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo di periode kedua ini. Pada 2019, rasio gini yang digunakan untuk mengukur derajat ketimpangan ini menunjukkan besaran 0,380. Jelang akhir masa jabatannya Oktober 2024 ini, rasio gini pada Maret lalu sebesar 0,379. Praktis, relatif tidak ada perubahan yang signifikan dari distribusi pendapatan penduduk Indonesia saat ini.
Padahal, saat bersamaan, ekonomi tetap tumbuh dan mampu cepat bangkit setelah Covid-19 untuk kembali pada peningkatan growth kisaran 5 persen setahun. Artinya, kemajuan pembangunan yang dicapai Indonesia saat ini mayoritas terkumpul pada kelompok-kelompok mapan dan kaya. Sebaliknya, kelompok menengah ke bawah harus puas untuk menikmati stagnasi kondisi perekonomian ini sembari bersiasat menghadapi tuntutan kebutuhan yang kian mahal.
Tekanan berat kehidupan itu secara tidak langsung memicu bara kekecewaan yang juga sangat mungkin ditimbulkan oleh situasi politik saat ini. Bertubi-tubi ketidaknyamanan dirasakan oleh masyarakat akibat ulah penguasa. Kontestasi politik yang mengubah wajah demokrasi menjadi konsesi politik dinasti. Ditambah lagi dengan berbagai manuver aturan dan hukum yang disinyalir diorkestrasi oleh kelompok penguasa.
Baca juga: Jet Pribadi, Gaya Hidup ”Kaum 1 Persen”, dan Hilangnya Rasa Peka
Baca juga: Sepotong Kue Rp 400.000 dan Jet Pribadi, Pertegas Ketimpangan Kekayaan di Indonesia
4. Mengapa gaya mewah mereka juga disoroti aktivis antikorupsi?
Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman, menuturkan, meskipun Kaesang bukan penyelenggara negara, dia adalah putra seorang penyelenggara negara, yaitu Presiden Jokowi. Dengan demikian, temuan-temuan warganet, baik itu berupa tingginya biaya sewa pesawat jet pribadi maupun dugaan penerimaan gratifikasi dari pengusaha e-dagang, tetap bisa diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
”Sudah hal yang jamak terjadi, gratifikasi terhadap penyelenggara negara itu diberikan bukan kepada penyelenggara langsung, melainkan kepada keluarganya, koleganya, famili, dan kerabat jauhnya,” kata Zaenur.
Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini juga menyampaikan, dalam perspektif hukum, penggunaan fasilitas mewah oleh anak pejabat negara tidak hanya menjadi obyek kritik etika dan politik, tetapi harus dan mutlak dimajukan ke ranah hukum karena sudah masuk kategori gratifikasi.
”Penelusuran hukum lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah ada indikasi bahwa fasilitas tersebut diterima sebagai imbalan dari pihak ketiga, terutama jika pihak tersebut memiliki kepentingan tertentu yang bisa dipengaruhi oleh keputusan ayahnya sebagai presiden,” kata Didik.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku, pihaknya telah memerintahkan Direktur Pelaporan Gratifikasi dan Direktur Pelaporan dan Penerimaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk meminta klarifikasi kepada Kaesang.
”Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan direktur gratifikasi, tolong dong informasi-informasi dari media itu diklarifikasi,” ujar Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (27/8/2024), seperti dikutip Kompas.com.
Baca juga: Desakan agar KPK Usut Dugaan Gratifikasi Kaesang Terus Bergulir
Baca juga: Kaesang-Erina, Gaya Hidup Mewah, dan Perlunya KPK Verifikasi Informasi Publik