Pilkada di Depan Mata, Koalisi Indonesia Maju Bakal Solid di Jawa?
Koalisi di pilpres tak selalu sebangun dengan di pilkada. Antarpartai anggota KIM pun saling lobi.
Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?
1. Setelah menang Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat menang Pilkada 2024, seperti apa kesepakatannya?
2. Apakah kesepakatan itu dapat dicapai di Pilkada Pulau Jawa?
3. Bagaimana lobi-lobi antarparpol KIM menjelangpendaftaran calon kepala daerah pada 27 Agustus 2024?
4. Akankah soliditas parpol KIM akan terjaga untuk pilkada di Pulau Jawa?
Setelah menang Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat capai menang Pilkada 2024, seperti apa kesepakatannya?
Sejak Maret 2024 lalu, partai-partai politik anggota KIM yang mengusung calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 menyatakan tekadnya kembali bekerja sama di Pilkada 2024. Tekad itu diungkapkan setelah hasil perolehan suara Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dengan kandidat lainnya di Pilpres 2024.
Adapun parpol anggota KIM itu terdiri atas empat parpol yang lolos menjadi parpol yang akan duduk di DPR, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat. Selebihnya, tiga parpol lagi, yakni Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, dan Partai Solidaritas Indonesia, tak berhasil menembus ambang batas parlemen.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Jumat (15/3/2024), mengungkapkan, anggota KIM bisa kembali bekerja sama di Pilkada 2024. Kerja sama antarsesama pengusung Prabowo itu diprioritaskan sebelum memutuskan untuk berkoalisi dengan parpol dari kubu pengusung kandidat lain di pilpres lalu.
Baca juga: Parpol Pengusung Prabowo Mulai Petakan Koalisi Hadapi Pilkada 2024
Apakah kesepakatan itu dapat dicapai di Pilkada Pulau Jawa?
Pada Mei 2024, partai-partai politik anggota KIM sepakat mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali berkontestasi di Pilkada Jawa Timur 2024. Dukungan penuh itu sebagai realisasi dari janji politik para pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atas kesediaan Khofifah menjadi bagian dari tim kampanye pasangan tersebut.
Kala itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, hampir semua partai politik anggota KIM sepakat untuk mendukung Khofifah maju kembali pada Pilkada Jatim 2024. Meski pembentukan koalisi parpol untuk pilkada umumnya tidak linear dengan kerja sama politik di pemilihan presiden, gabungan parpol pengusung Prabowo-Gibran itu sepakat untuk bersatu kembali di Jatim.
Baca juga: Menangkan Prabowo di Jatim, Khofifah Diusung Jadi Calon Gubernur oleh KIM
Seperti yang diungkapkan Doli bahwa pembentukan koalisi parpol untuk pilkada pada umumnya tidak linear dengan kerja sama politik di pilpres. Tak sebangunnya kerja sama politik KIM di pilpres dengan pilkada itu ditemukan pada Pilkada Banten. Untuk bakal kandidata Pilkada Banten, Partai Gerindra, PAN, dan PSI mengusung kader Gerindra, Andra Soni, dan anggota DPR Fraksi PKS, Dimyati Natakusumah, sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur. Bahkan, pengusungan Andra Soni-Dimyati Natakusumah itu turut didukung sejumlah partai di luar KIM, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adapun Golkar mendukung mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany maju sebagai cagub di Pilkada Banten. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Kamis (4/7/2024), mengatakan, perbedaan pandangan antara Gerindra dan Golkar di Pilkada Banten tak memengaruhi pembentukan koalisi di daerah lain. Idealnya memang KIM, yang mendukung Prabowo-Gibran, tetap bersama-sama di sejumlah daerah yang menggelar pilkada.
Baca juga: Gerindra-Golkar Pisah di Pilkada Banten, Airin Disebut Tak Ingin Andra Soni Cawagub
Untuk Pilkada Jakarta dan Pilkada Jawa Barat, sejak Juni hingga pertengahan Juli 2024 lalu Gerindra dan Golkar juga menunjukkan sikap berbeda. Gerindra sejak awal telah menunjukkan sikapnya, yakni mengusung Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta dua periode (2008-2018), sebagai bakal cagub di Jabar. Adapun untuk Pilkada Jakarta, Gerindra mengusung mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Dukungan Gerindra terhadap Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar itu diungkapkan sendiri oleh Dedi yang menduduki jabatan di Gerindra sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra pada awal Juli 2024 lalu. Dedi mengatakan, agar pencalonan dirinya di Pilkada Jabar berjalan mulus sekaligus memperbesar kans kemenangan, Gerindra memintanya untuk terus menggenjot elektabilitas hingga di angka 60 persen, dari saat ini masih sekitar 30 persen.
Sebaliknya, Golkar berkeinginan mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar. Agar Ridwan Kamil dapat dipertahankan di Pilkada Jabar, Golkar sempat menggulirkan dukungannya terhadap Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk diduetkan dengan Jusuf Hamka sebagai bakal cagub-calon wakil gubernur di Pilkada Jabar.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Cagub Jabar dari Gerindra Hanya Saya, Tinggal Tunggu KIM (1)
Baca juga: Golkar: Kemungkinan Ridwan Kamil Bertarung di Pilgub Jabar di Atas 50 Persen
Bagaimana lobi parpol KIM menjelang pendaftaran calon kepala daerah pada 27 Agustus 2024?
Agar KIM tetap dapat menjalin kerja sama politik di Pilkada Jakarta dan Pilkada Jabar, sejak Juni 2024 Partai Gerindra telah berupaya membujuk Partai Golkar agar sepakat mendukung Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur Jakarta. Mantan Gubernur Jabar itu diyakini mampu melawan tokoh lain yang akan berkontestasi dalam Pilkada Jakarta, termasuk Anies Rasyid Baswedan.
Sejak pertengahan Juni 2024 lalu, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman telah menyampaikan, Gerindra terus menjalin komunikasi secara intensif dengan Golkar untuk membicarakan calon gubernur (cagub) yang tepat untuk diusung di Jakarta. Diharapkan, dari komunikasi ini, Golkar bersedia bersama-sama Gerindra untuk mengusung Kamil di Jakarta.
Baca juga: Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Gerindra Intens Bujuk Golkar
Baru pada awal Agustus 2024 ini Partai Gerindra dan Partai Golkar menunjukkan sikap untuk sama-sama mendukung Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta. Gerindra meyakini Kamil bisa mengalahkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sudah memperoleh dukungan maju di Pilkada Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Golkar mendukung Dedi maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jabar, sedangkan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Gerindra dan Golkar Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Akankah soliditas parpol KIM terjaga di pilkada Pulau Jawa?
Dengan adanya kesamaan sikap Gerindra dan Golkar untuk Pilkada Jakarta dan Pilkada Jabar, termasuk Pilkada Jatim, tinggal Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Banten.
Untuk Pilkada Jateng, sejak beberapa waktu lalu Gerindra telah menunjukkan dukungannya terhadap Ahmad Luthfi sebagai cagub Jateng yang kala itu masih aktif menjabat sebagai Kepala Polda Jateng. Pada 2 Agustus 2024 lalu, Gerindra menyatakan kemantapannya mengusung Ahmad Luthfi, yang telah dimutasi ke Kementerian Perdagangan, maju di Pilkada Jateng 2024.
Partai Golkar juga sudah menunjukkan ketertarikannya mengusung Ahmad Luthfi untuk maju di Pilkada Jateng.
Baca juga: Gerindra Mantap Dukung Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng, Hendrar Tunggu Rekomendasi
Baca juga: Elektabilitas Tinggi di Jawa Tengah, Golkar Prioritaskan Ahmad Luthfi
Adapun untuk Pilkada Banten, Partai Golkar belum bisa memastikan nama yang akan diusung dalam Pilkada Banten. Saat ini, Golkar masih fokus mempersiapkan nama yang akan diusung sebagai calon gubernur di dua daerah pemilihan, yaitu Jawa Barat dan Jakarta. Hal itu di antaranya diungkapkan politikus Partai Golkar sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Fokus di Pilkada Jakarta dan Jabar, Golkar Belum Punya Kepastian di Banten