PDI-P: Calon Kepala Daerah di Jakarta hingga Jawa Tengah Sudah Mengerucut
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan calon kepala daerah di pilkada sudah mengerucut. Pengumuman akan bertahap.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyebut calon kepala daerah yang bakal diusung di sejumlah wilayah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Utara, sudah makin mengerucut. Rencananya, PDI-P akan mengumumkan dukungan terhadap calon yang bakal diusung di Pemilihan Kepala Daerah 2024 secara bertahap.
”Akan ada tiga gelombang pengumuman yang nantinya sampai sebelum pendaftaran (calon kepala daerah) paling akhir pada tanggal 24 Agustus kami umumkan,” ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela-sela acara pelatihan nasional tim pemenangan calon kepala daerah PDI-P gelombang ketiga di kawasan Cisarua, Bogor, Selasa (23/7/2024).
Hasto mengungkapkan, mayoritas calon kepala daerah yang sudah siap untuk diumumkan adalah tingkat kabupaten/kota. Untuk tingkat provinsi, beberapa wilayah sudah mulai mengerucut pada satu nama atau pasangan calon, tetapi ada pula beberapa provinsi yang masih dalam proses penjajakan komunikasi dengan partai lain.
”Sebenarnya di Sulawesi, Sumatera, sudah banyak yang siap (diumumkan), termasuk di Jawa sekalipun itu ada beberapa wilayah seperti Banten yang juga siap diumumkan,” ujar Hasto.
Berdialog dengan Anies Baswedan
Hasto kemudian merinci perkembangan peta politik di sejumlah wilayah yang sudah mulai mengerucut pada satu nama atau pasangan calon tersebut. Untuk di Jakarta, misalnya, Hasto mengakui pembicaraan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah mulai mengerucut pada nama-nama yang akan diusung.
Hasto belum ingin mengungkapkan nama calon yang bakal diusung tersebut. Namun, saat ditanya mengenai kans Anies Rasyid Baswedan, Hasto memberikan sinyal terbukanya PDI-P mengusung mantan Gubernur Jakarta itu.
Sebenarnya di Sulawesi, Sumatera, sudah banyak yang siap, termasuk di Jawa sekalipun itu ada beberapa wilayah seperti Banten yang juga siap diumumkan.
”Ya, Anies kadang-kadang kami kontestasi, kadang-kadang kami berdialog dengan Pak Anies, karena PDI Perjuangan, kan, menyatukan,” ungkapnya.
Kemudian, terkait kans kader PDI-P, Basuki Tjahaja Purnama, untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta, menurut Hasto, semua itu bergantung pada keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Yang jelas, Basuki sekarang tengah dipercaya oleh Megawati untuk menjabat Ketua DPP Bidang Perekonomian PDI-P.
”Karena itu, dari pengalamannya (Basuki) sebagai gubernur dan wakil gubernur, tentu saja diperlukan untuk mendidik kader-kader partai,” ujar Hasto.
Kemudian, Hasto menyebut sejumlah kader yang berpotensi dicalonkan juga di Jakarta, seperti mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
”Saat ini sedang tahap pengerucutan karena kami terus membangun kerja sama partai politik,” ujar Hasto.
Penentuan calon wakil gubernur
Di daerah lain, nama calon yang diusung sudah mengerucut adalah di Jawa Barat. Komunikasi intens dijalin PDI-P dengan Golkar, begitu pula dengan partai lain. Hasto enggan mengungkapkan nama tersebut. Namun, jika melihat arah dukungan Golkar akhir-akhir ini, partai berlambang pohon beringin itu lebih condong bakal mengusung kadernya yang juga mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Kemudian, untuk Pilgub Banten, Hasto mengatakan, PDI-P juga sudah memutuskan pasangan calon yang bakal diusung. ”Tinggal diumumkan. Tunggu tanggal mainnya,” ujarnya.
Belakangan ini PDI-P juga intens berkomunikasi dengan Partai Golkar untuk menjajaki koalisi di Pilgub Banten. PDI-P dikabarkan akan mengusung kader Partai Golkar, Airin Rachmi Diany, dan Ketua DPD PDI-P Banten Ade Sumardi sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur di Banten.
Kemudian, di Sumatera Utara, Hasto menegaskan, cagub yang akan diusung oleh PDI-P juga sudah mengerucut ke satu nama. Ia tak menampik ataupun membenarkan saat ditanya apakah satu nama tersebut adalah gubernur Sumut saat ini, Edy Rahmayadi.
”Cagubnya sudah jelas, sudah cetho welo-welo (sangat jelas sekali). Tinggal wakilnya yang masih dikomunikasikan,” ucap Hasto.
Kader internal
Untuk wilayah Jateng, PDI-P membuka ruang kerja sama dengan PKB. Kerja sama antara PDI-P dan PKB juga terbuka di Jawa Timur.
Di Jateng, Hasto menegaskan, partainya akan memprioritaskan kader internal untuk maju sebagai cagub. Partainya memiliki begitu banyak calon dari tingkat kabupaten/kota sampai tingkat nasional yang dianggap layak memimpin Jateng.
”Karena itu, di Jawa Tengah, PDI Perjuangan untuk gubernurnya akan berasal dari kader PDI Perjuangan. Wakilnya bisa mencerminkan kerja sama politik karena ini punya korelasi dengan daerah-daerah lain, juga bisa dari internal. Tetapi, untuk cawagub, skenario yang dimungkinkan adalah dalam suatu konstelasi dengan wilayah-wilayah dan kerja sama politik di provinsi lain,” tutur Hasto.
Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDI-P Adian Napitupulu menambahkan, partainya tidak khawatir dengan pencalonan Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi oleh Partai Gerindra yang berpotensi menimbulkan adanya penyalahgunaan kekuasaan atau pengerahan aparat di Pilgub Jateng nanti. Ia menyebut PDI-P selama ini sudah terlatih untuk berjuang sekeras-kerasnya demi kebenaran.
”Kami lebih takut kalau rakyat miskin. Kami lebih takut kalau rakyat menderita. Kami lebih takut kalau kemudian rakyat memilih pemimpin yang salah. Kami tidak pernah ragu dan takut dalam pertarungan, sekeras apa pun, selama kebenaran berada di pihak kami,” katanya tegas.
Sementara itu, Juru Bicara Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Imam Priyono, saat dihubungi dari Bogor, mengungkapkan, PPP hingga kini masih terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan titik temu terkait calon yang akan diusung di Pilgub Jateng.
”Kami masih mempertimbangkan segala opsi. Kami tetap berharap Jawa Tengah bisa mendapatkan komposisi terbaik,” ungkap Imam.
Menurut Imam, konstelasi politik di Jateng masih cukup dinamis. Namun, PPP tetap berharap agar kadernya yang juga mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen bisa ikut maju di Pilgub Jateng.
”Kami sebagai partai menilai Gus Taj Yasin adalah salah satu kader terbaik PPP yang insya Allah mampu mengembang amanah kepemimpinan di Jawa Tengah,” ucap Imam.