Presiden Tegaskan Pelantikan Tiga Wamen demi Lancarkan Keberlanjutan Pemerintahan
Pelantikan tiga wamen sudah dibicarakan langsung antara Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pelantikan tiga wakil menteri atau wamen di masa transisi pemerintahan dilakukan demi melancarkan dan memuluskan keberlanjutan pemerintahan. Masuknya dua orang dekat presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, sebagai wamen dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo juga dipastikan tidak terkait dengan upaya untuk membagi-bagi jabatan menjelang pergantian pemerintahan.
”Ini untuk melancarkan, memuluskan keberlanjutan. Ya, itu aja,” ujar Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan setelah peresmian turnamen sepak bola Piala Presiden Tahun 2024 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024).
Saat ditanya apakah pelantikan tiga wamen terkait upaya bagi-bagi jabatan, Presiden segera menyanggah. ”Nggak, nggak, nggak. Ini sudah saya bicarakan langsung dengan kepentingan pemerintah berikut. Saya sudah bicara dengan presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto,” kata Presiden Jokowi.
Ketika diminta tanggapannya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi Ferry Daud Liando menyebut bahwa pelantikan tiga wamen ini kemungkinan terkait dengan upaya Prabowo yang sudah mempersiapkan kandidat-kandidat menteri lebih awal. ”Tiga wamen ini sepertinya mulai disiapkan dengan proses belajar,” ujar Ferry.
Sebelumnya, pada Kamis (18/7/2024), Presiden Jokowi melantik tiga wakil menteri baru. Salah satunya adalah Thomas Djiwandono, Bendahara Umum Partai Gerindra yang juga merupakan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Adapun dua wakil menteri lainnya yang dilantik yakni Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi dan Sudaryono yang menggantikan Harvick Hasnul Qolby sebagai Wakil Menteri Pertanian. Sudaryono merupakan mantan ajudan Prabowo yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah.
”Bisa jadi juga pengisian tiga wamen ini sebagai cara Prabowo memberikan kompensasi bagi kader-kadernya dan pendukungnya dengan hadiah jabatan. Bisa jadi menteri-menteri yang menduduki pos-pos penting tidak lagi dipercaya Prabowo sehingga menempatkan orang-orang dekat untuk mengontrol kebijakan-kebijakan strategi dari menteri-menteri terkait,” kata Ferry, menambahkan.
Namun, Ferry menilai bahwa kebijakan pelantikan tiga wamen ini praktis tidak menimbulkan dampak negatif. Hal ini karena konsekuensi politik yang terjadi di mana-mana, yakni bahwa siapa yang menang yang akan berkuasa.
Ketika memberikan keterangan pers di Stadion Si Jalak Harupat, Presiden Jokowi juga sempat menanggapi indeks demokrasi di pemerintahan yang turun. Menurut Presiden, demokrasi berjalan baik, salah satu indikasinya adalah pemilu yang berjalan dengan demokratis.
”Orang mau berserikat, berpendapat, ingin berorganisasi, semuanya enggak ada yang dihambat. Tiap hari orang mau maki-maki Presiden juga kita denger. Orang nge-bully Presiden juga kita denger. Kalo ngritik, hampir tiap detik ada pasti,” ucap Presiden.