Elektabilitas Tri Rismaharini yang mumpuni mengacu survei ”Kompas” memperkuat kansnya diusung PDI-P di Pilgub Jatim.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Sosial yang juga mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut sebagai salah satu sosok prioritas yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024. Mencuatnya elektabilitas yang diperoleh Tri Rismaharini itu diyakini dapat membuka peluang untuk memenangi pemilihan kepala daerah. Meski demikian, PDI-P sampai saat ini masih terus menggodok, mendalami, dan mencermati siapa-siapa yang terbaik untuk dimajukan di Pilgub Jatim 2024.
Mengacu hasil survei Kompas pada Juni 2024, elektabilitas tertinggi diperoleh Khofifah Indar Parawansa yang mencapai 26,8 persen. Di urutan kedua ada Tri Rismaharini dengan elektabilitas 13,6 persen.
Selanjutnya berturut-turut Emil Dardak (3,8 persen), Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf (1,8 persen), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (0,8 persen), dan mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim Marzuki Mustamar (0,4 persen).
Selain itu, ada 1,8 persen responden yang memilih figur lainnya di luar keenam figur di atas. Adapun jumlah responden yang menjawab tidak tahu atau justru memilih tak menjawab masih tinggi atau mencapai 51 persen responden (Kompas, 19/7/2024).
Juru Bicara PDI-P Chico Hakim mengatakan, sejak awal Risma merupakan salah satu kader yang menjadi prioritas untuk diusung pada Pilgub Jatim. Sebab, Risma memiliki pengalaman sebagai wali kota Surabaya selama dua periode. Selama memimpin Surabaya, Risma dinilai berhasil dan mampu menjawab kepercayaan publik Surabaya. Tak heran jika Risma populer bagi kalangan masyarakat Surabaya ataupun Jawa Timur secara keseluruhan.
”Terkait dengan hasil survei Litbang Kompas, Ibu Risma memang cukup baik dan menguat, dan ini juga memperkuat peluang yang bersangkutan,” ucap Chico saat dihubungi pada Jumat (19/7/2024).
Meski demikian, lanjut Chico, PDI-P sampai saat ini masih terus menggodok, mendalami, dan mencermati siapa-siapa yang terbaik untuk dimajukan di Pilgub Jatim. Namun, ia juga memastikan bahwa PDI-P akan mengusung kadernya, baik itu sebagai calon gubernur ataupun calon wakil gubernur.
”Kita lihat siapa yang akan diusung, sampai hari ini memang belum final, karena masih menunggu rapat di DPP kami dan juga tentunya arahan dari ibu ketua umum,” katanya.
PDI-P masih mencermati dinamika politik hingga akhir Agustus mendatang. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan figur yang cocok untuk bisa maju di suatu daerah terkait termasuk kompetensi, hasil survei, serta minat dari masyarakat terhadap figur yang bersangkutan. Pertimbangan yang utama juga adalah kemungkinan untuk menang dalam pemilihan.
Chico melanjutkan, komunikasi dengan berbagai partai politik terus dilakukan. Pasalnya, penguasaan kursi PDI-P di DPRD Jatim tak memenuhi syarat minimal untuk mengusung cagub-cawagub di Pilgub Jatim. Hasil pemilu lalu, PDI-P merebut 21 kursi DPRD Jatim, sedangkan syarat minimal untuk pengusungan calon di Pilgub Jatim sebanyak 24 kursi. Komunikasi dimaksud terutama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hingga kini juga belum memutuskan siapa yang akan diusung di Pilgub Jatim. Bahkan, menurut dia, dalam waktu dekat bisa saja kerja sama kedua partai terealisasi.
”Kami optimistis karena PDI-P eksistensinya di Jawa Timur selama ini selalu terbukti dan diminati masyarakat dan selalu diberikan kepercayaan begitu besar. Maka, apabila memang ada kerja sama ke depannya dengan PKB tentu mesin politik akan bisa bertarung dengan kompetitif siapa pun yang akan dilawan dalam kontestasi tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, partai tidak menutup mata atas angka elektabilitas Risma. Namun, partai masih menanti keputusan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri serta hasil komunikasi dengan PKB dan Nasdem terkait siapa yang diajukan di Pilgub Jatim.
”Saat ini masih terus berkomunikasi dengan PKB ataupun Nasdem, pembicaraan itu termasuk dengan kader yang diajukan PDI-P, seperti Bu Risma. Ketika koalisi sudah diteken dan calon sudah diputuskan, kader akan all out bekerja dan memenangkan pasangannya nanti,” ungkap Ketua DPD PDI-P Jawa Timur tersebut.
Lebih lanjut, menurut dia, ada beberapa kemungkinan kombinasi pasangan calon yang dipertimbangkan PDI-P. Salah satunya, bisa saja tokoh lokal disandingkan dengan tokoh level nasional.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda pun membenarkan partainya sedang intens komunikasi dengan PDI-P untuk Pilgub Jatim 2024. ”Kami sedang mencocokkan beberapa figur dengan teman-teman PDI-P. PDI-P juga sama, sedang mencocokkan beberapa figur yang bisa menyempurnakan sisi kelemahan yang ada di PKB. Tapi, kami meyakini, secepatnya kami akan menemukan sosok yang saling melengkapi dari figur PKB dan dari figur PDI-P,” tutur Huda.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan hal senada. Jika kedua parpol sudah siap dengan calonnya masing-masing, mesin partai akan langsung bergerak untuk memenangkan pasangan tersebut.
”PKB itu partai terbesar di Jawa Timur. Mesinnya, mesin paling kuat di Jawa Timur. Jadi tinggal tunggu saja. Siapa nanti yang direkomendasikan. Saya yakin mesin akan bergerak lebih cepat,” ujar Jazilul.