Jelang PSU di Tujuh Wilayah, KPU Klaim Sebagian Besar Logistik Sudah Terdistribusi
Sehari menjelang pelaksanaan PSU pada 13 Juli 2024, KPU klaim sebagian besar logistik sudah terdistribusi.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sehari menjelang pelaksanaan pemungutan suara ulang atau PSU di sejumlah daerah, Komisi Pemilihan Umum mengklaim sebagian besar logistik telah terdistribusi hingga ke pulau terpencil. Pengamat kepemiluan mengingatkan soal potensi penurunan partisipasi pemilih karena tidak ada kampanye saat PSU.
Sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), penyelenggaraan PSU untuk pemilu legislatif Dewan Perwakilan Daerah akan digelar pada Sabtu (13/7/2024) di Sumatera Barat. Selain itu, PSU untuk DPRD Provinsi Gorontalo 6, DPRD Kota Tarakan 1, DPRD Provinsi Riau 3 dan Kabupaten Rokan Hulu 3, DPRD Kabupaten Jayawijaya 4, serta DPR Provinsi Papua Pegunungan 1 juga berlangsung di hari yang sama.
Ditemui di Jakarta, Jumat (12/7/2024), Pelaksana Tugas Ketua KPU Mochammad Afifuddin menuturkan, tim KPU sudah turun untuk mengawasi dan memastikan persiapan penyelenggaraan PSU di daerah. Ia juga mengecek langsung kesiapan PSU di Sumatera Barat.
Menurut dia, sebagian besar distribusi logistik sudah selesai. Bahkan, di daerah terjauh di Papua Pegunungan pun logistik sudah siap. Sumber daya manusia, terutama penyelenggara ad hoc, juga sudah siap untuk melaksanakan PSU.
”Di Gorontalo memang sedang ada musibah bencana alam (banjir dan tanah longsor). Kami sedang mengupayakan langkah-langkah yang memungkinkan untuk menggelar PSU di daerah yang terkena musibah itu. Insya Allah, sudah siap semua,” kata Afifuddin.
Bencana banjir dan tanah longsor di Gorontalo, lanjutnya, masih bisa diakses sehingga logistik bisa didistribusikan. Di Sumatera Barat yang juga masih terdampak bencana lahar dingin di daerah Bukittinggi juga akan dibuka aksesnya agar petugas tidak membutuhkan waktu lebih lama untuk mengirimkan logistik PSU.
”Laporan dari KPU Provinsi Sumatera Barat, sudah disepakati dengan pemda bahwa akses jalan yang semua ditutup karena ada perbaikan sementara akan dibuka pada saat proses PSU dilakukan. Angkutan khusus, jika dibutuhkan untuk mendukung PSU, juga sudah disiapkan,” ujar Afifuddin.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengingatkan, tantangan yang akan dihadapi oleh KPU adalah sosialisasi PSU karena tidak ada tahapan kampanye seperti pemilu sebelumnya. Proses sosialisasi yang tidak masif tentu akan berdampak pada partisipasi pemilih.
Menurut Khoirunnisa, idealnya pemilih di Sumbar perlu mendapatkan penjelasan mengapa pemilu DPD di sana harus diulang. Hal itu lantaran ada gugatan hasil pilkada oleh calon anggota DPD, Irman Gusman. ”Kalau tidak ada penjelasan yang komprehensif, bisa berdampak pada partisipasi publik di saat hari-H PSU besok,” kata Khoirunnisa.
Selain itu, ia juga menyoroti soal distribusi logistik wilayah kepulauan, yaitu di Kepulauan Mentawai. KPU perlu memastikan apakah distribusi logistik di wilayah terpencil itu sudah sepenuhnya selesai sehari sebelum PSU digelar.
Sebelumnya diberitakan, KPU Sumatera Barat menerjunkan petugas ke rumah-rumah calon pemilih untuk mengundang sekaligus menyosialisasikan PSU calon anggota DPD Sumbar. Langkah itu diharapkan menjaga angka partisipasi pemilih tetap tinggi dalam PSU.
Anggota KPU Sumatera Barat, Ory Sativa Syakban, di Padang, Kamis (11/7/2024), mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengoptimalkan tingkat partisipasi pemilih. Dalam dua hari, yaitu Kamis dan Jumat, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terjun langsung ke rumah-rumah calon pemilih.
”Anggota KPPS datang ke rumah-rumah, selain mengundang (warga) menggunakan hak pilih ke tempat pemungutan suara (TPS), rumah-rumah pemilih akan ditempeli stiker yang memuat daftar calon tetap (calon anggota DPD Sumbar) dengan nomor urut baru,” kata Ory.
Selain sosialisasi dari rumah ke rumah, KPU sebelumnya juga memilih hari Sabtu untuk pelaksanaan PSU karena merupakan akhir pekan atau hari libur. Biasanya pemilu digelar setiap hari Rabu. Sosialisasi PSU juga melibatkan penyuluh agama di tempat-tempat ibadah.
”Kami berharap partisipasi pemilih di PSU ini tetap terjaga angkanya, sama dengan (partisipasi) Pemilu 14 Februari 2024 kemarin. Kemarin, tingkat partisipasinya 76,7 persen,” katanya (Kompas.id, 11 Juli 2024).