Partai Demokrat menyerahkan rekomendasi bagi Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak maju Pilkada Jawa Timur.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
Partai Demokrat pada Rabu (10/7/2024) malam secara resmi menyerahkan surat rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.Petahana tersebut dinilai memiliki prestasi dan rekam jejak yang baik sehingga perlu dilanjutkan.
Penyerahan dukungan dari Partai Demokrat kepada Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak diberikan langsung oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (10/7/2024) malam. Rekomendasi dari Demokrat tersebut membuat Khofifah-Emil kini telah resmi didukung oleh enam parpol. Sebelumnya, rekomendasi telah diberikan oleh Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Selain untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, Demokrat juga menyerahkan rekomendasi untuk lima daerah, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Riau, dan Nusa Tenggara Barat. Demokrat memberikan rekomendasi kepada kedua kadernya, Anwar Hafid-Renny Lamadjido, untuk maju di Pilgub Sulteng. Kemudian, untuk Sulawesi Utara, rekomendasi diberikan kepada Elly Engelbert Lasut-Miky Wenur.
Selanjutnya rekomendasi untuk Pilkada Sulawesi Tenggara diberikan kepada Lukman Abunawas-Laode Ida. Adapun di Pilkada Riau, Demokrat memberikan rekomendasi kepada M Nasir-M Wardan, sementara untuk Pilkada NTB rekomendasi Demokrat untuk Zulkieflimansyah-Suhaili Fadhil Thohir.
Isi ruang pembangunan
Agus melanjutkan, Khofifah merupakan salah satu tokoh perempuan yang sangat dikenal bukan hanya di Jatim, melainkan juga secara nasional. Khofifah memiliki rekam jejak, sepak terjang, dan memiliki karier politik yang luar biasa. Bahkan, Khofifah bisa disebut sebagai politikus perempuan paling lengkap di Indonesia karena pernah masuk di semua lini, baik di parlemen, menteri, maupun gubernur.
Khofifah bisa disebut sebagai politikus perempuan paling lengkap di Indonesia karena pernah masuk di semua lini, baik di parlemen, menteri, maupun gubernur.
Sepak terjangnya pun terbukti mendapatkan berbagai torehan prestasi dan kesuksesan, seperti menurunkan angka kemiskinan, kesenjangan, meningkatkan indeks pembangunan manusia, dan berbagai capaian lain di bidang lainnya. Hal ini membuat masyarakat Jatim masih mendukung Khofifah untuk kembali menduduki kursi gubernur selama lima tahun mendatang.
Sementara Emil, kata Agus, merupakan salah satu kader terbaik Demokrat yang sekaligus merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jatim. Emil yang selama lima tahun terakhir menjadi wagub Jatim dinilai mampu mengisi ruang-ruang pembangunan dengan pendekatan anak muda.
”Pasangan ini pasangan sangat ideal. Pengalaman luar biasa, wisdom luar biasa, diperkuat oleh energi dan kreativitas Mas Emil. Insya Allah lima tahun ke depan Jatim akan semakin sukses dan rakyatnya semakin sejahtera,” ujar Agus.
Khofifah mengungkapkan terima kasih kepada Demokrat atas seluruh dukungan dan pendampingan yang diberikan. Pada Pilgub Jatim 2018, Demokrat juga memberikan dukungan luar biasa, termasuk bantuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan almarhum Nyonya Ani Yudhoyono yang ikut turun ke lapangan.
Menurut Emil, mesin Partai Demokrat di Jatim siap kembali memenangkan Khofifah-Emil di pilkada. Pihaknya akan bekerja keras untuk memenangi kontestasi agar dapat melanjutkan pemerintahan lima tahun mendatang.
Berorganisasi sejak remaja
Debut politiknya sudah menjadi aktivis organisasi sejak remaja. Di masa kuliah, Khofifah pernah mengemban amanah sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah posisi yang umumnya diduduki laki-laki. Dia mampu membongkar stereotipe pemimpin haruslah laki-laki, apalagi dalam organisasi Islam yang umumnya mendahulukan laki-laki sebagai pemimpin (Kompas.id, 25/6/2020).
Di kancah politik, Khofifah pernah menduduki kursi parlemen dari Fraksi Persatuan Pembangunan, kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan sempat menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Kabinet Abdurrahman Wahid. Ia juga pernah menjadi Menteri Sosial Kabinet Kerja Joko Widodo yang kemudian dia lepaskan untuk mencalonkan diri di Pilkada Jawa Timur.
Dalam Pilkada Jawa Timur, Khofifah pantang menyerah meski pernah dua kali gagal dalam pemilihan gubernur provinsi tersebut tahun 2008 dan tahun 2013. Keterlibatan ketiga kalinya dengan menggandeng Emil Dardak sebagai wakilnya dalam pilkada tersebut tak sia-sia. Ia berhasil memenangi Pilkada 2019. Bukan sebuah kebetulan semata, keberhasilan itu karena Khofifah banyak bergerak secara keorganisasian di Jawa Timur, tempat dia dibesarkan dan berkarya.
Khofifah tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi gubernur di Jawa Timur. Pencapaian itu sepertinya bukan akhir perjalanan karier politiknya di pentas politik nasional.