Istana Minta Maaf Setelah Rombongan Presiden Jokowi Menahan Ambulans di Sampit
Rombongan Presiden Jokowi ”menahan” ambulans yang membawa pasien di Sampit, Kalimantan Tengah. Istana pun minta maaf.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kritik kepada Istana bermunculan setelah iring-iringan kendaraan Presiden Joko Widodo menahan laju ambulans pembawa orang sakit persis di depan Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Tidak hanya meminta maaf, pihak Istana Kepresidenan juga berjanji akan mengevaluasinya.
Sebuah video yang diunggah akun @NinzExe07, Rabu (26/6/2024), menampilkan pasien dalam ambulans tertahan di depan RSUD Murjani. Dalam video terdengar suara keluhan dalam bahasa Banjar. ”Nasib-nasibna pasien kemandak (tertahan). Demi rombongan Bapak Joko Widodo. Mbah Joko... Mbah Joko. Pasien ulun (saya), Pak Joko”, tutur si pembuat video.
Terdengar pula aparat pengamanan berseru dalam video tersebut, ”Di belakang masih panjang rangkaiannya.”
Dalam video itu juga terlihat gerbang RSUD dr Murjani dengan hiasan khas Dayak.
Presiden Joko Widodo memang sedang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalteng, sejak Rabu hingga Kamis (27/6/2024) ini. Rabu, Presiden mengunjungi Kotawaringin Timur untuk meninjau Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya dan mengecek penyaluran pompa untuk pengairan sawah di Desa Bapeang.
Selain itu, Presiden juga ke Kabupaten Katingan untuk menyerahkan bantuan kepada pedagang Pasar Pata dan meninjau fasilitas serta layanan kesehatan di RSUD Mas Amsyar.
Presiden juga mengunjungi Gudang Bulog di kompleks Pergudangan Bukit Tunggal Kota Palangkaraya, Rabu sore. Di lokasi itu, Presiden juga membagikan bantuan cadangan pangan pemerintah kepada keluarga penerima manfaat.
Pada dasarnya SOP rombongan Presiden memberikan prioritas utama kepada ambulans, termasuk juga kendaraan pemadam kebakaran.
Meski disambut masyarakat setempat, kunjungan kerja Presiden itu pun sempat mendapat kritik. Pemicunya adalah iring-iringan kendaraan rombongan Presiden sempat membuat ambulans pembawa pasien tertahan.
Pihak Istana Kepresidenan langsung merespons. Deputi Bidang Protokoler, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Mohamad Yusuf Permana memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut. Dia memastikan akan mengingatkan kembali semua jajaran pengamanan.
”Evaluasi setelah kembali dari kunker (kunjungan kerja) juga pasti dilakukan,” ujarnya, Kamis pagi.
Yusuf menambahkan, pada dasarnya SOP rombongan Presiden memberikan prioritas utama kepada ambulans, termasuk juga kendaraan pemadam kebakaran. Mobil ambulans dan pemadam kebakaran tak boleh dihambat, meskipun oleh iringan kendaraan kepresidenan.
”Sering kali di jalanan rangkaian Kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulans karena memang itu adalah prioritas, sesuai SOP kami,” ujarnya.
Tim pendahulu (advance) kepresidenan juga selalu memberikan arahan dan informasi ini kepada tim pengamanan wilayah untuk menerapkan SOP tersebut. Semestinya tim pengamanan wilayah juga memahami prioritas ini, apalagi dalam kunjungan kerja, kemarin, Presiden Jokowi, tidak sedang dalam kondisi terburu-buru untuk mencapai suatu tujuan.
Kendati tidak menjawab ketika ditanyakan di mana masalah yang membuat ambulans tertahan rombongan kepresidenan, Yusuf memastikan kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi semua perangkat Presiden.