Saat Kuasa Hukum Caleg Kagumi Saldi Isra dan Arsul Sani di MK...
Salah satu kuasa hukum pemohon kagum dengan dua hakim yang menyidangkan perkara.
Oleh
SUSANA RITA KUMALASANTI
·2 menit baca
Sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU yang biasanya serius tetiba sontak berubah menjadi gelak tawa riuh. Adalah Najamudin, kuasa hukum salah satu calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera, yang menjadi pemicunya. Tepatnya, gara-gara penampilan Najamudin yang rambutnya baru saja dipotong.
”Anda gunting rambutnya di mana Pak Najamudin?” tanya Wakil Ketua MK Saldi Isra, yang memimpin sidang, saat pengacara muda itu mengakhiri pembacaan pokok-pokok permohonan yang diajukan, Kamis (2/5/2024) ini.
Pertanyaan itu disambut gelak tawa oleh para peserta sidang yang hadir. Memang, rambut Najamudin tampak baru dicukur pelontos di bagian atas telinga, kiri kanan. Namun, di sepertiga bagian kepala bagian atas disisakan rambut beberapa senti sehingga tetap tampak berwarna hitam.
”Kayaknya baru gunting ini. Kayak saya, saya juga baru potong,” kata Saldi serius.
”Ya. Mohon izin Yang Mulia, kami ini dari jauh. NTB, Yang Mulia,” kata Najamudin seraya tersenyum, tetapi dia tidak menjawab pertanyaan Saldi.
Pengagum Saldi
Mendapat tanggapan semacam itu, Saldi justru menimpali, ”Sama. Saya dari jauh juga. Sama-sama ada baratnya. Bapak Nusa Tenggara Barat, saya Sumatera Barat.”
Serasa mendapat angin, Najamudin pun melanjutkan untuk mengeluarkan isi hatinya. ”Tapi, pada prinsipnya, sejujurnya Yang Mulia, dari hati yang dalam, saya pribadi adalah pengagum Prof Saldi Isra.”
Gerrr.... Ucapan Najamudin tersebut memecah kesunyian di ruang sidang panel 2 di Gedung II Mahkamah Konstitusi. Gelak tawa riuh memenuhi ruangan. Suasana menjadi cair dan cerah ceria.
Sementara itu, Saldi Isra hanya mampu mengucap, ”Waduh.”
Belum selesai dengan ungkapan hatinya, Najamudin melanjutkan, ”Yang kedua, bapak Yang Mulia, Arsul Sani. Saya sering nonton beliau di Komisi III DPRD Provinsi.”
Tapi, pada prinsipnya, sejujurnya Yang Mulia, dari hati yang dalam, saya pribadi adalah pengagum Prof Saldi Isra.
Kembali suasana sidang ”pecah”. Arsul memang menjadi salah satu anggota panel 2 bersama dengan hakim konstitusi.
Saldi pun mengoreksi, ”DPR RI. Nanti marah Beliau.”
Tak obyektif
Mendapat rasa kagum dari salah satu kuasa hukum pemohon atau dari pihak berperkara tidak membuat Saldi mati langkah. Ia pun kemudian mencoba membalik keadaan. Ia pun mengomentari rasa kagum yang diungkapkan Najamudin.
”Nanti Bapak, kalau mengagumi saya, nanti dibilang tidak obyektif, dilapor pula saya nanti,” ujar Saldi yang disambut gelak tawa.
Intermezo memang kadang dibutuhkan untuk mencairkan suasana. Apalagi ketika sidang dilakukan pada jam-jam rawan seperti ketika digelar setelah jam makan siang. Biasanya, rasa kantuk mudah menyerang terutama apabila perut sudah terasa kenyang dan rasa lelah mulai menerpa di ruang sejuk karena semilir dingin dari penyejuk ruangan (AC).
Pada Kamis ini, Mahkamah Konstitusi menggelar sidang perdana untuk 81 perkara yang dibagi ke dalam tiga panel dengan beban yang rata. Sidang dimulai sejak pukul 08.00 WIB.