Dikunjungi Mantan PM Inggris Tony Blair, Prabowo Merasa Terhormat
Dikunjungi mantan PM Inggris Tony Blair, Prabowo merasa terhormat. Sebelumnya, Tony Blair juga temui Presiden Jokowi.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hanya selang sehari setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menyambangi Menteri PertahananPrabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas masalah pertahanan dan isu-isu global.
Prabowo Subianto menerima kunjungan Tony Blair, yang juga Executive Chairman Tony Blair Institute (TBI) di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Blair didampingi oleh Country Director TBI Indonesia Shuhaela Haqim.
Prabowo menyatakan merasa terhormat atas kunjungan Blair. Ia mengungkapkan bahwa diskusi di antara dirinya dan Blair pun berlangsung hangat dan sangat produktif.
”Ini menjadi diskusi yang produktif karena kedua pihak dapat saling bertukar pikiran terkait pertahanan dan isu-isu global lainnya,” ujar Prabowo.
Penegakan keamanan dan stabilitas negara
Sementara itu, Shuhaela Haqim menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyepakati salah satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia adalah melalui strategi transformasi bangsa yang membutuhkan penegakan keamanan dan stabilitas negara.
”Selain itu, diperlukan pula berbagai upaya strategis, seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pemberian makanan bergizi, pemberdayaan ekonomi lokal, transformasi digital, dan penerapan inklusi keuangan. Semua ini merupakan langkah transformatif untuk menjadi negara maju. ”
Selain itu, diperlukan pula berbagai upaya strategis seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pemberian makanan bergizi, pemberdayaan ekonomi lokal, transformasi digital, dan penerapan inklusi keuangan. Semua ini merupakan langkah transformatif untuk menjadi negara maju,” ujar Shuhaela.
Di akhir pertemuan, Blair memberikan sebuah buku memoar yang ditulis olehnya sendiri, berjudul A Journey. Buku tersebut berisi tentang kisah perjalanan politik Blair.
”Carbon storage”
Sebelumnya, Kamis (18/4/2024), Blair juga telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Mereka membahas sejumlah hal, seperti alur logistik, penyimpanan karbon, dan digitalisasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
”Kami berbicara tentang bagaimana carbon storage yang sudah kita putuskan kemarin bahwa 70 (persen) dalam negeri, 30 (persen) luar negeri.”
Adapun Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas.
Saat memberikan keterangan seusai pertemuan, Bahlil mengungkapkan, pembahasan antara Presiden Jokowi dan Tony Blair mencakup rencana pemanfaatan penyimpanan karbon di Indonesia yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan negara baru. Hal ini akan dikelola untuk memberi insentif bagi industri yang masuk Indonesia.
”Kami berbicara tentang bagaimana carbon storageyang sudah kita putuskan kemarin bahwa 70 (persen) dalam negeri, 30 (persen) luar negeri,” kata Bahlil. Sehubungan hal itu disepakati supaya dibentuk tim kecil untuk mempercepat realisasi investasi tersebut.
Di sisi lain, Anas menuturkan, transformasi digital pun akan terus dipercepat. Tony di dalam pertemuan meyakinkan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian negara dan birokrasi yang efisien kecuali melalui program digitalisasi.
Tim dari TBI meminta INA Digital sebagai govtech Indonesia segera diluncurkan. Kemudian, TBI akan membantu integrasi berbagai sistem layanan.