Data KPU, Daniel dan Rokhmin Kalahkan Petahana DPR Dapil Jabar VIII
Di antara calon anggota DPR Dapil Jabar VIII yang didominasi petahana, ada nama baru, yaitu Rokhmin dan Daniel.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Hasil penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum, perebutan kursi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII masih didominasi oleh petahana. Namun, suara tertinggi diraih oleh pendatang baru, yakni Rokhmin Dahuri dan Daniel Mutaqien.
Dalam laman KPU, hingga Senin (19/2/2024) pukul 14.00, penghitungan suara caleg DPR RI 2024 Dapil Jabar VIII sudah mencapai 55,17 persen atau 7.326 tempat pemungutan suara dari total 13.280 TPS. Suara itu berasal dari pemilih di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Data sementara menunjukkan, Rokhmin Dahuri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menempati peringkat pertama, yakni 41.161 suara. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu dibayangi oleh Daniel Mutaqien Syafiuddin dari Partai Golkar. Daniel telah meraup 40.333 suara.
Anak dari mantan Bupati Indramayu Irianto dan Anna Sophanah ini sebelumnya adalah anggota DPR sejak 2014. Pada 2020, ia mengundurkan diri karena maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Indramayu. Namun, Daniel yang saat itu berpasangan dengan Taufik Hidayat kalah.
Di peringkat ketiga hasil penghitungan sementara KPU terdapat Dedi Wahidi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang meraih 37.041 suara. Kemudian, ada Dave Akbarshah Firkarno, politisi Golkar, dengan perolehan 36.952 suara. Rekan separtai Dave, Bambang Hermanto, juga meraup 34.273 suara.
Di urutan keenam, ada Herman Khaeron, politisi Partai Demokrat, dengan 33.9111 suara. Selanjutnya, ada politisi Partai Nasional Demokrat, Satori, dengan 33.506 suara. Lalu, ada Netty Prasetiyani dari Partai Keadilan Sejahtera. Istri mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ini mendapat 31.793 suara.
Pada peringkat kesembilan, ada Selly Andriany Gantina dari PDI-P. Mantan Wakil Bupati Cirebon ini mendapatkan 29.403 suara. Kesembilan nama politisi ini merupakan yang tertinggi berdasarkan penghitungan sementara KPU dan berpotensi menduduki sembilan kursi DPR RI Dapil Jabar VIII.
Dari sembilan nama tersebut, tujuh di antaranya petahana. Hanya Rokhmin dan Daniel yang menjadi pendatang baru. Adapun dua petahana sebelumnya adalah Kardaya Warnika dari Partai Gerindra serta Ono Surono dari PDI-P. Data sementara, Kardaya meraup 27.512 suara, sedangkan Ono maju ke DPR Provinsi Jabar.
”Incumbent (petahana) memang 80 persen berpeluang terpilih kembali karena mereka memiliki modal sosial dan kapital,” ujar Direktur Eksekutif Centre for Statistics and Data Analysis (Cesda), lembaga survei di Cirebon, Hadi Kusmanto. Modal itu seperti dana aspirasi untuk masyarakat hingga ketokohan para kandidat.
Menurut Hadi, perebutan kursi DPR di Dapil Jabar VIII belum final karena penghitungan KPU masih berjalan. Jumlah kursi yang didapatkan juga bergantung pada elektabilitas partai. Data sementara menunjukkan, Golkar meraih suara tertinggi di dapil itu, yakni 17,65 persen. Lalu, ada PDI-P dengan 17,26 persen.
Selanjutnya, ada PKB dengan 11,95 persen suara, Partai Gerindra (11,85 persen), Nasdem (7,04 persen), PKS (6,77 persen), serta Demokrat (6,37 persen). Pada Pemilu 2019, Golkar dan PDI-P meraih masing-masing dua kursi. Adapun Gerindra, Nasdem, PKS, PKB, serta Demokrat mendapatkan masing-masing satu kursi.
Berdasarkan survei Cesda pada 23-31 Januari 2024, sebanyak 37,5 persen di Dapil Jabar VIII memilih Golkar. Selanjutnya, 17,7 persen mencoblos PDI-P, Gerindra (10,3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (6,4 persen), Nasdem (5,4 persen), dan Demokrat (5,2 persen). Adapun margin of error (batas kesalahan) sekitar 1,38 persen.
”Jika demikian, Golkar bisa mendapatkan tiga kursi. Namun, akan ada satu partai yang terpental. Ini akan kita lihat saat penghitungan KPU selesai,” kata Hadi. Pihaknya memperkirakan, sebagian besar suara Golkar berasal dari Indramayu. Padahal, kepala daerah setempat berasal dari PDI-P. Begitu pun dengan Bupati Cirebon.
Meskipun bupati di dapil ini dari PDI-P, ada kekecewaan warga soal infrastruktur, seperti jalan rusak. (Hadi Kusmanto)
”Meskipun bupati di dapil ini dari PDI-P, ada kekecewaan warga soal infrastruktur, seperti jalan rusak,” ujar Hadi.
Di sisi lainnya, menurut dia, hampir dua dekade sebelumnya, Indramayu dipimpin oleh Golkar. Perolehan suara partai berlambang pohon beringin itu juga kerap yang tertinggi di Indramayu.
Daniel mengatakan, optimistis meraih satu kursi di DPR RI. ”Hasil penghitungan internal kami, saya sudah dapat sekitar 80.000 suara. Namun, kami akan tetap dan terus mengawal penghitungan suara di KPU. Kami selalu amati,” kata Ketua Harian DPD Golkar Jabar ini.
Terkait prediksi perolehan tiga kursi di DPR Dapil Jabar VIII, Daniel belum terlalu yakin. Sebab, suara PDI-P di wilayah Cirebon juga tinggi. Namun, ia memastikan Golkar meraih dua kursi, termasuk untuk dirinya.
”Walaupun saya bukan petahana, komunikasi sosial masih terbangun dengan masyarakat,” katanya.