Hasil ”Quick Count” Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul Satu Putaran
”Quick count” Pemilu 2024 proyeksikan keunggulan Prabowo-Gibran di berbagai provinsi. Pilpres 1 putaran di depan mata.
JAKARTA, KOMPAS — Hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas memprediksikan keunggulan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dengan metode statistika yang disiplin, hasil hitung cepat ini dapat menjadi informasi awal yang tepercaya sekaligus dapat mengawal integritas Pemilihan Umum 2024.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pemimpin Redaksi Kompas, Sutta Dharmasaputra saat menyampaikan deklarasi kesimpulan hasil hitung cepat Litbang Kompas Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu (14/2/2024), mengatakan, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 diprediksi akan berlangsung satu putaran. Data yang terkumpul sementara menunjukkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul.
”Dari pemilihan umum ini dipastikan Prabowo-Gibran mendapatkan suara lebih dari 50 persen karena simpangan yang besar ini kita yakin berdasarkan data. Dengan demikian, diprediksi pemilihan umum akan berlangsung dalam satu putaran saja,” katanya.
Hitung cepat merupakan suatu metode verifikasi hasil pemilu yang dilakukan dengan menghitung hasil akhir perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel. Hitung cepat ini menggunakan 2.000 sampel TPS yang dipilih berbasis populasi daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar di 38 provinsi.
Baca juga: ”Quick Count” Litbang Kompas: Pilpres Satu Putaran, Prabowo-Gibran Unggul
Baca juga: Bagaimana "Quick Count" Litbang Kompas Bisa Ikut Mencegah Kecurangan Pemilu
Satu putaran
Sutta menuturkan, aliran data hitung cepat Litbang Kompas sudah dinilai stabil dengan perbedaan perolehan hitungan yang signifikan. Karena itu, kesimpulan dapat ditarik bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah unggul. Data sejauh ini juga menunjukkan bahwa keunggulan Prabowo-Gibran merata sehingga pemilihan presiden diprediksikan hanya akan berlangsung satu putaran.
Sutta mengatakan, dengan perolehan suara yang signifikan sebesar 59,58 persen dan distribusi suara yang proporsional, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat disebut telah memperoleh dukungan luas di berbagai provinsi.
Dari pemilihan umum ini dipastikan Prabowo-Gibran mendapatkan suara lebih dari 50 persen karena simpangan yang besar ini kita yakin berdasarkan data. Dengan demikian, diprediksi pemilihan umum akan berlangsung dalam satu putaran saja.
Meskipun data spesifik untuk setiap provinsi tidak dapat disampaikan karena keterbatasan prediksi dari hasil hitung cepat, angka yang besar ini menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi bahwa Prabowo-Gibran berhasil meraih setidaknya 20 persen suara di 20 provinsi.
”Berdasarkan analisis kami, pemetaan hanya dapat dibagi dalam 12 gugus, di mana setiap gugus merupakan gabungan dari beberapa provinsi. Dalam pembagian ini, pasangan Prabowo-Gibran terlihat mendominasi mayoritas provinsi. Basis dukungan Prabowo-Gibran yang luas dan keunggulan mereka di banyak provinsi menandakan bahwa sangat mungkin mereka akan meraih perolehan suara yang merata di seluruh provinsi,” katanya.
Meskipun demikian, Sutta tetap mengingatkan juga bahwa hasil rekapitulasi hasil suara tetap harus menunggu proses dari Komisi Pemilihan Umum yang berlangsung selama 20 Februari hingga 21 Maret 2024.
Peneliti Litbang Kompas, Budiawan Sidik, mengatakan, sejauh ini proses hitung cepat dan rekapitulasi hasil survei pascapilih berjalan lancar. Namun, memang masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Salah satunya, adanya proses perhitungan di tempat pemungutan suara (TPS) yang tertutup.
Dari sejumlah laporan, terdapat beberapa TPS yang menutup akses bagi tenaga lapangan yang tidak bisa mengikuti proses perhitungan. Itu antara lain di sejumlah TPS di Bali, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Integritas pemilu
Secara terpisah, Wakil General Manager Litbang Kompas BE Satrio menyampaikan, pengambilan sampel TPS dalam hitung cepat dilakukan secara ketat dan disiplin. Kendati ada sampel TPS yang berlokasi di daerah terpencil, tim akan tetap menjangkau TPS tersebut.
Ia meyakini, lembaga-lembaga lain yang turut melakukan hitung cepat juga akan menjalankan metodologi secara disiplin sehingga hasilnya tidak akan jauh berbeda. Oleh sebab itu, hitung cepat menjadi penting untuk mengawal integritas Pemilu 2024 ini.
”Karena hasilnya hampir sama tiap lembaga, maka jika terjadi kecurangan yang menyebabkan hasil perhitungan suara manual berbeda pasti akan dipertanyakan,” katanya.
Budiawan menuturkan, sebagai lembaga yang berkomitmen pada pengawasan demokrasi, Litbang Kompas memiliki harapan besar terhadap peran quick count dalam proses pemilu. Hitung cepat ini dilakukan untuk memastikan jalannya demokrasi di negeri ini berlangsung sesuai dengan ketentuan perlindungan yang ada, serta mengawasi agar proses demokrasi dapat berjalan sebaik mungkin.
”Melalui quick count, kami berharap bisa menjadi koridor atau benchmark yang memberikan batasan atas dan bawah terhadap hasil pemilu sehingga dapat menjadi pembanding yang valid dengan hasil hitung resmi pemerintah. Harapan kami dengan quick count ini, dan tentu saja dengan upaya lainnya, adalah untuk mengawal demokrasi di negeri ini sebaik mungkin,” katanya.
Kompas pertama kali melakukan hitung cepat pada 2007 saat Pilkada DKI Jakarta. Hingga Pemilu Presiden 2019, tercatat ada 16 kali hitung cepat yang dilakukan. Sejauh ini hasil hitung cepat selalu di bawah margin of error yang sudah ditetapkan, yakni 1 persen.
Baca juga: ”Exit Poll”, ”Quick Count”, dan Hitung Resmi Apa Bedanya?
Baca juga: Usai Gunakan Hak Pilihnya, Warga Berharap Pemimpin Bisa Atasi Masalah Lapangan Kerja
Sebelum hari pemungutan suara, semua tim sukses pasangan capres-cawapres menyatakan kepercayaan mereka pada hitung cepat Litbang Kompas.
Kepercayaan
Kepercayaan akan proses hitung cepat Litbang Kompas juga diungkapkan oleh ketiga tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden. Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Mikael Benyamin Sinaga, menilai, hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas akan berjalan secara netral dan kredibel. Dia berharap, hitung cepat ini nantinya dapat mengawal proses pemilu yang berintegritas.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni, sangat menantikan hasil hitung cepat oleh lembaga kredibel seperti Litbang Kompas. Menurut dia, hasil hitung cepat dapat memberikan gambaran hasil perhitungan suara yang sesungguhnya.
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aris Setiawan Yodi, pun menyatakan kepercayaan tersebut. Ia menuturkan, lembaga-lembaga yang melakukan hitung cepat akan menjaga integritas dalam mengawal demokrasi. Edaran yang disampaikan oleh Perkumpulan Survei Opini Publik (Persepi) terkait dengan kesimpulan hitung cepat juga harus ditaati.
Bentuk pengawalan integritas pemilu dalam bentuk hitung cepat yang dilakukan Kompas juga mendapat apresiasi positif, termasuk dari konsultan media Norwegia yang juga eks Pemimpin Redaksi Aftenposten, surat kabar terbesar negara skandinavia tersebut, Espen Egil Hansen.
Setelah mengunjungi War RoomHitung Cepat Litbang Kompas, Hansen menyebut bahwa ini adalah upaya yang sangat baik dari Kompas untuk turut menjaga demokrasi Indonesia.
”Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini. Ini adalah salah satu kegiatan paling mengesankan yang pernah saya lihat,” kata Hansen. Namun, ia mengingatkan bahwa kedisiplinan dan akurasi penyelenggaraan hitung cepat menjadi kunci.
”Jika dilakukan dengan benar, itu memiliki peran penting. Ini harus akurat. Jadi, jika Anda menerbitkan hasil yang salah, itu bisa sangat serius karena bagi populasi, populasi besar di Indonesia, mereka membutuhkan sumber yang dapat dipercaya,” kata Espen seusai berkunjung ke War Room Hitung Cepat Litbang Kompas.
Partisipasi masyarakat
Dalam pelaksanaan pemilu, inisiatif yang terbentuk dari masyarakat juga berperan penting untuk mengawal serta menjaga integritas dari pemilu. Salah satunya yang dilakukan oleh Kawal Pemilu.
Pendiri Kawal Pemilu, Ainun Nadjib, mengatakan, Kawal Pemilu dibentuk sebagai upaya untuk menyadarkan semua masyarakat bahwa hasil suara yang telah diberikan di TPS bisa dijaga hanya dengan menggunakan telepon pintar yang dimiliki.
Co-founder Kawal Pemilu Elina Ciptadi menambahkan, kawalpemilu.org dapat menjadi verifikator independen yang baik untuk menjaga suara rakyat. Masyarakat bisa melihat data di tiap foto yang diunggah dan membandingkannya dengan data yang disampaikan oleh KPU.
Baca juga: Cegah Manipulasi Suara, Kawal Pemilu Ajak Warga Laporkan Penghitungan TPS
Baca juga: Kamera Ponsel hingga Aplikasi Jaga TPS, ”Senjata” Saksi Peserta Pemilu Kawal Suara
Baca juga: Warga Terjang Banjir Demi Datang ke TPS
”Pilihan rakyat di berbagai daerah jadi terang benderang dan sulit diakali. Karena itu, kami mengapresiasi konfirmasi dari KPU bahwa formulir C hasil dari tiap TPS akan tetap dibuka ke publik sebagai pembanding dari foto yang diunggah publik ke platform kawalpemilu.org,” katanya.
Pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, partisipasi masyarakat juga tampak dari antusiasme warga ketika memberikan suara di TPS. Warga tetap antusias untuk datang ke TPS meskipun akses jalan tergenang banjir. Bahkan, ada sejumlah TPS yang harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman karena tergenang.
Rabu (14/2/2024) siang, Eko (35) dan Ade (40) menerjang banjir setinggi hampir satu meter di Jalan Wana Mulya Utama, Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Keduanya berjalan menuju TPS yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah kontrakannya.
Baik Eko maupun Ade sangat ingin menggunakan hak pilih. Satu suara, menurut mereka, sangat berarti untuk menentukan nasib bangsa ke depan. Mereka menginginkan ada perubahan yang bisa berdampak pada kesejahteraan mereka dan anak cucu.
”Saya belum pernah golput. Bahkan, buat pemilihan lurah saja saya rela pulang kampung,” ungkapnya.