Atasi Kelangkaan Air, Prabowo Bangun Sumur dan Pipa di Madura
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan sumur bor dan pipanisasi sumber mata air di Jawa Timur untuk mengatasi kelangkaan air. Ada 15 titik di 3 kabupaten Pulau Madura dan total 27 bantuan diberikan. Potensinya di 3.554 keluarga atau 14.500 orang
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
BANGKALAN, KOMPAS — Menteri PertahananPrabowo Subianto menyerahkan sejumlah bantuan sumur bor dan pipanisasi sumber mata air di Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024). Fasilitas sumur dan pipa tersebut diharapkan mampu mengatasi kelangkaan air yang sudah menjadi masalah sejak lama.
Kali ini, bantuan sumur bor dan pipanisasi diberikan untuk 15 titik yang tersebar di tiga kabupaten di Pulau Madura. Secara keseluruhan, Pulau Karapan Sapi itu sudah menerima 27 bantuan untuk sumber airnya. Adapun seluruh Indonesia telah diberikan di 142 titik.
Saat penyerahan bantuan, Prabowo sempat melihat dan merasakan air dari sumur bor di salah satu titik, yakni Pondok Pesantren Al Anwar, Paterman, Modung, Bangkalan. Air yang keluar jernih dan terasa hangat. Anak-anak sekitar tampak menemani dan bermain air saat didatangi Prabowo.
Selain anak-anak, ratusan penduduk sekitar pesantren turut menyaksikan seremoni penyerahan bantuan. Sejumlah tokoh, seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal Jonni Fahroza, dan pengasuh Ponpes Al Anwar, Muchlis Muhsin, juga hadir.
Meski bukan kegiatan kampanye, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat turut hadir dan mendokumentasikan jalannya acara. Mereka memastikan agenda acara tidak ada ajakan untuk memilih atau kampanye. Pasalnya, selain bertugas sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo juga calon presiden nomor urut 2. Sebagai Menhan, sesuai ketentuan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kementerian Pertahanan (Kemhan), tugas Kemenhan adalah menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan guna membantu Presiden di bidang pemerintahan.
Prabowo mengatakan, air merupakan dasar dari kehidupan. Laporan-laporan kelangkaan dan kekurangan air diharapkan bisa teratasi. Sebab, keberadaan 15 titik sumber air baru bermanfaat bagi 3.554 keluarga atau 14.500 orang. Jumlah itu turut ditambah sekitar 31.000 santri dan mahasiswa.
Penyelesaian masalah kesulitan air bersih di masyarakat sudah dilaksanakan sejak 2022. Pembangunan sumur bor dan pipanisasi menjadi bagian dari upaya pengabdian dari Universitas Pertahanan.
”Kami akan terus berupaya sekeras tenaga untuk membantu setiap desa yang kekurangan air. Jadi, mudah-mudahan, sesudah ini kita bisa segera teruskan ke desa-desa yang belum mendapatkan,” ujarnya.
Tidak sembarang desa bisa menjadi obyek pembangunan sumur bor ataupun pipanisasi sumber air. Kelompok peneliti atau satuan tugas dari Universitas Pertahanan terlebih dahulu mengkaji serta meriset lokasi dan titik optimal untuk membuat sumber mata air. Saat ini sudah ada 12 unit yang bekerja untuk membangun sumur dan pipa.
Selain itu, Prabowo berpesan agar masyarakat sekitar bisa memanfaatkan sumber-sumber air baru untuk kehidupan masing-masing. ”Airnya dihemat, jangan dibiarkan terbuang. Supaya tahan lama,” katanya.
Jonni Fahroza menambahkan, penyelesaian masalah kesulitan air bersih di masyarakat sudah dilaksanakan sejak 2022. Pembangunan sumur bor dan pipanisasi menjadi bagian dari upaya pengabdian dari Universitas Pertahanan.
Pemerintah tak bisa sendirian
Upaya mengatasi kelangkaan air tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah sendirian.
Emil Dardak menyebutkan, upaya mengatasi kelangkaan air tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah sendirian. Data tahun 2023 menunjukkan, kerawanan air di Kabupaten Bangkalan terdapat di 53 desa, di Kabupaten Sampang 75 desa, di Kabupaten Pamekasan 82 desa, dan di Kabupaten Sumenep 42 desa.
Kehadiran Kemenhan untuk menyediakan sumber air dinilai sebagai berkah yang luar biasa. Masalah mengenai air sudah sejak lama dirasakan oleh masyarakat Pulau Madura. Ia berharap beberapa tahun mendatang Pulau Madura bisa lebih hijau dan semakin maju. ”Wis wayahe (sudah waktunya) Madura merasakan kemajuan,” ucapnya.
Selain seremoni penyerahan bantuan, Prabowo dan tokoh publik yang hadir juga berkomunikasi dengan kepala dusun setempat. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan sumur bor dan pipanisasi.