Pengamat Menilai Dinamika Politik Dipengaruhi Gaya Jokowi

Meski dukungan sukarelawan mengalir, bakal capres Prabowo dan Ganjar belum umumkan bakal cawapres yang mendampinginya. Dinamika politik ini disebut mengikuti gaya Presiden Jokowi yang tidak bertindak sebelum waktunya.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto (melambaikan tangan), berfoto bersama sukarelawan Projo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Projo resmi mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 setelah membuka Rakernas VI yang berlangsung pada 14-15 Oktober 2023.

JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo sedikit demi sedikit mengumpulkan dukungan sukarelawan Jokowi yang terbelah dua. Baik Prabowo maupun Ganjar, hingga kini, juga belum mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampingi mereka.

Adapun Senin (16/10/2023) esok, Mahkamah Konstitusi akan membacakan putusan pengujian konstitusionalitas batas usia capres dan cawapres. Hal ini tak lantas membuat Partai Gerindra menyebutkan tanggal pasti penetapan cawapres. Dinamika politik yang demikian dinilai menyerupai gaya Presiden Joko Widodo yang tidak bertindak sebelum waktunya.

Prabowo Subianto, bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju, menerima tambahan dukungan dari kelompok Pro-Jokowi atau Projo di kediamannya di Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Prabowo yang awalnya dijadwalkan hadir di Rapat Kerja Nasional Projo malah absen sehingga para elite Projo pun mendatangi kediaman Prabowo. Adapun Presiden Joko Widodo tetap membuka rakernas yang juga dihadiri putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Cawapres Prabowo Diumumkan Pekan Depan

Gibran digadang-gadang sebagai calon kuat pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024. Selain itu, beberapa nama bakal cawapres untuk Prabowo adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam keterangan pers yang diselenggarakan Minggu (15/10/2023) di Jakarta, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyatakan, Projo siap menjadi mesin pemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024. Badan Pemenangan Pilpres (Bappilpres) Projo juga akan bekerja sama dengan partai-partai politik, sukarelawan, dan komponen lain untuk pemenangan Prabowo.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rakernas VI Projo di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Rakernas yang berlangsung pada 14-15 Oktober 2023 ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo selaku Dewan Pembina Projo. Acara pembukaan rakernas ini dilanjutkan dengan deklarasi dukungan Projo kepada bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara.

Namun, kenyataannya, Projo tak sepenuhnya solid. Setidaknya tiga Dewan Pimpinan Cabang Projo untuk wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan mengarahkan dukungan kepada bakal capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo. Budi Arie menyebut ini sebagai sekelompok kecil yang menggunakan Projo untuk capres tertentu.

Sesuai gaya Jokowi

Sekretaris Jenderal Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) KH Zahrul Azhar As’ad menilai dinamika politik yang terjadi sesuai dengan style Presiden Joko Widodo yang tidak bertindak sebelum waktunya (nggege mongso). Sampai pembukaan Rakernas Projo, Presiden Jokowi tetap belum menyebutkan nama bakal capres yang didukungnya. Presiden tetap mengulang kriteria yang diharapkan, seperti berani melanjutkan hilirisasi yang sudah dimulainya.

Baca juga: Demokrat Mendengar Cawapres Prabowo Menguat pada Empat Nama

Adapun Gibran yang dinilai sebagai calon kuat bakal cawapres pendamping Prabowo, menurut Zahrul, bisa dilihat sebagai jalan tengah bagi Prabowo. ”Ketika setiap partai politik mengajukan calon wapres, memilih salah satu calon dari partai politik bisa menyinggung parpol lain,” ujarnya.

Selain itu, katanya, sosok Gibran bisa memberikan optimisme kepada anak muda ketika banyak anak muda mengalami kelelahan politis (political fatigue) dan cenderung mengarah pada hedonisme saja. Sosok Gibran disebutnya bisa menunjukkan bahwa semua berkesempatan sama dalam berpolitik dan bisa menaikkan kembali semangat anak-anak muda pada politik.

Kendati demikian, penentuan cawapres ini akan sangat bergantung pada putusan Mahkamah Konstitusi, Senin esok. Menurut rencana, MK akan memutus uji materi terkait batas usia capres dan cawapres yang diajukan beberapa pihak. Batas usia capres-cawapres minimal 40 tahun yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, sementara Gibran baru berusia 36 tahun.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Muzani pun menyebut bakal cawapres pendamping Prabowo akan ditetapkan pekan depan. Waktu penetapan cawapres juga semakin sempit. Sebab, KPU memberikan masa pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024 pada 19 Oktober sampai 25 Oktober 2023.