Bertemu Haedar Nashir, Kaesang Diberi Nasihat Terkait Sopan Santun dalam Politik
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dalam kesempatan itu, Kaesang mengaku mendapat nasihat soal kesantunan dalam politik.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep bertemu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (6/10/2023), di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, Kaesang mengaku mendapat nasihat soal kesantunan dalam politik dari Haedar.
Kaesang datang ke kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta didampingi Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni. Mereka tiba sekitar pukul 09.00. Keduanya sama-sama mengenakan kemeja koko berwarna putih. Perbedaannya, Kaesang mengenakan peci hitam dan tas selempang yang digantungi boneka beruang.
Selanjutnya, Kaesang dan Raja diarahkan menuju ke ruangan Haedar Nashir. Perjumpaan kedua belah pihak berlangsung secara tertutup dan berdurasi selama lebih kurang satu jam.
”Alhamdulillah lancar. Kami lebih bicara tentang negara dan bagaimana agama itu menjadi salah satu pondasi untuk berpolitik juga. Tadi juga diberi tahu bagaimana mengedepankan sopan santun dalam berpolitik,” kata Kaesang seusai pertemuan.
Dalam pertemuan itu, Kaesang mengaku tidak membahas persoalan Pemilu 2024, apalagi terkait arah dukungan partai yang dipimpinnya dalam pemilihan presiden. Ketika ditanyai dukungan PSI dalam pilpres, Kaesang justru berkelakar.
”PSI pasti akan mendukung saya, tetapi sebagai ketua umum. Untuk cawapresnya belum. Nanti saja. Pelan-pelan to. Kok buru-buru amat. Batasnya masih 25 Oktober 2023 to?” jawab Kaesang.
Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti menyampaikan, Kaesang meminta nasihat kepada Haedar dalam kunjungan itu. Menurut Sayuti, apa yang dilakukan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu merupakan suatu hal baik. Sebab, Kaesang juga baru saja mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sehari sebelumnya.
Sebagai pimpinan partai politik, Sayuti menuturkan, Kaesang diminta menjaga tiga hal untuk membangun kekuatan Indonesia, yakni agama, budaya, dan Pancasila. Setiap hal itu memiliki peranan penting untuk membawa Indonesia semakin maju. Ia juga disarankan untuk selalu merawat sikap sopan santun dalam perpolitikan.
”Apa pun pandangan politiknya, budaya sopan santun itu harus dipelihara. Terlihat lebih kalem memang Ketua Umum PSI ini. Itu saja nasihat kepada partai yang baru ini,” kata Sayuti.
Sayuti juga mengapresiasi Kaesang yang tidak membahas topik mengenai pilpres ketika menemui Haedar. Langkah itu menunjukkan Kaesang sebagai sosok yang mampu menghargai dan menghormati posisi Haedar selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah yang memiliki sikap netral dalam Pemilu 2024.
Di sisi lain, Sayuti menganggap Kaesang sebagai figur potensial untuk membangun negeri ini. Apalagi, ada beberapa pemimpin dunia yang menjabat sejak usia muda, misalnya Presiden Soekarno dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Tadi juga diberi tahu bagaimana mengedepankan sopan santun dalam berpolitik.
Sayuti menyebut, status Kaesang sebagai putra Presiden Jokowi tidak bisa dielakkan. Meski begitu, obyektivitas tetap perlu dikedepankan ketika melayangkan dukungan politik.
”Kita tidak bisa memilih menjadi anaknya siapa. Dia (Kaesang) tidak bisa memilih menjadi anaknya Jokowi. Itu membuatnya memiliki akses dan kesempatan untuk itu (politik). Jadi, sangat baik untuk didorong. Tentu dengan kepemimpinan yang obyektif,” kata Sayuti.
Belakangan ini, Kaesang sedang gencar melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh nasional. Pertemuannya dengan Haedar hanya berselang sehari dari pertemuan antara dirinya dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Kamis (5/10/2023). Dalam pertemuan itu, Kaesang juga meminta nasihat kepada Yahya mengenai cara berpolitik yang santun tanpa perlu mencela orang lain.
Kaesang juga menemui Pengurus Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Kamis pagi. Ia menjumpai ketua umum organisasi tersebut, yakni Jason Balompapueng. Nasihat yang dimintanya soal perkembangan partainya.
Sosok lain yang dijumpai Kaesang, Kamis itu, adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani. Keduanya bertemu di sebuah restoran di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Meski disebut sebagai pertemuan formal, mereka merasa perjumpaan itu terasa informal karena satu sama lain merasa seperti kakak dan adik.