Dimintai Beri Arahan Bakal Capres, Presiden Sebut Akan Cawe-cawe di Hipmi
Sebagai bagian dari Hipmi, Presiden Jokowi menyampaikan tak salah jika ia memberikan arahan bakal capres terhadap Hipmi. Namun, Presiden tak menanggapi uluran jempolnya ke arah Ganjar dan Prabowo saat di Pekalongan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINA SUSILO
·4 menit baca
Presiden menyatakan, dirinya tak salah jika memberikan arahan soal capres terhadap Hipmi.
Namun, Presiden tak menjelaskan makna acungan jempolnya ke arah Ganjar dan Prabowo saat ketiganya berada di Pekalongan, Jateng, beberapa waktu lalu.
Ganjar yang ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, menyebut kebersamaannya dengan Prabowo di Pekalongan sebagai momen pertemuan teman.
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyatakan siap cawe-cawe ketika diminta oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI untuk memberikan arahan tentang tiga bakal calon presiden yang ada. Menurut Presiden, jika dirinya memberikan arahan itu pun tak salah karena Presiden menyebut dirinya juga bagian dari Hipmi meskipun masih berada di Hipmi daerah.
”Ini urusan usaha, Hipmi ini urusan dunia usaha. Kalau nanti urusan politik, ya, bisa juga,” ujar Presiden Jokowi ketika ditanya tentang maksud cawe-cawe seusai Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Kamis (31/8/2023).
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Hipmi Akbar Himawan Buchari dalam sambutannya meminta arahan dari Presiden Jokowi tentang calon presiden yang akan dipilih pada Pilpres 2024. ”Rakernas dibuka Presiden Jokowi, Hipmi semua hadir di sini. Tiga bacapres siap menanti, Hipmi solid tunggu arahan Presiden Jokowi,” tambah Akbar membacakan pantun.
Membalas permintaan untuk memberikan arahan tersebut, Presiden Jokowi pada sambutannya di Rakernas Hipmi menegaskan bahwa memang benar banyak alumnus Hipmi yang sudah menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Presiden lantas menyebut nama beberapa menteri, seperti Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Presiden mengaku bagian dari Hipmi
”Jangan dilupakan saya ini adalah Hipmi, tetapi Hipmi daerah. Hipmi kampung, memang belum masuk ke Hipmi pusat. HIPMI daerah, tetapi sekali lagi Presiden tetap Hipmi. Jadi, tadi kalau Pak Ketum sampaikan minta arahan Presiden, kalau saya mengarahkan enggak salah,” ujar Presiden.
Presiden pun menegaskan bahwa ia tergolong kategori senior Hipmi. ”Pak Latief (Pendiri Hipmi Abdul Latief) sampaikan: Bapak itu kategori senior Hipmi. Jadi, kalau mengarahkan enggak apa-apa. Jadi, kalau cawe-cawe enggak apa-apa, karena, kan, di keluarga kita sendiri, kan,” ujar Presiden Jokowi.
Namun, Presiden tetap tidak menyebut nama bakal capres yang ia rekomendasikan ketika ditanya apakah akan mengarahkan Hipmi untuk mendukung salah satu kandidat capres kendati saat kunjungan kerja di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023), Presiden tampak akrab dengan dua bakal capres, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Salah satunya saat peresmian pembukaan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan itu, Ganjar dan Prabowo bergandengan tangan ketika menuruni tangga panggung acara. Saat peninjauan di Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan, mendampingi Presiden Jokowi, keduanya juga sempat berangkulan sembari berpose menunjukkan jempol dan menampilkan salam komando. Di kesempatan itu, Presiden Jokowi pun menjulurkan tangannya seraya menunjuk ke arah kedua bakal capres itu sembari tertawa lebar.
Saat ditanya apa yang sebenarnya Presiden tunjuk saat bersama kedua bakal capres itu di Pekalongan, Presiden justru tertawa. ”Ya enggak apa-apa, kan, bareng-bareng. Kan, saya punya jempol, punya jari,” kata Presiden.
Presiden pun mengaku tidak memberikan kode apa pun terkait pose menunjukkan jempol. ”Kamu ini dikit-dikit kode he-he-he,” ucapnya.
Presiden tak mempermasalahkan nama Koalisi Indonesia Maju
Terkait dengan nama Koalisi Indonesia Maju yang diusung Prabowo untuk parpol-parpol pendukungnya yang mirip dengan nama Kabinet Indonesia Maju, Presiden mengaku tidak mempermasalahkan nama tersebut. Ia memberikan keleluasan terhadap partai politik terkait penamaan koalisi. Nama Indonesia Maju ditegaskan tidak pernah dipatenkan.
”Kenapa harus izin? Semua boleh,” tambah Presiden.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, seusai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi, menyampaikan, kehadirannya bersama Presiden Jokowi dan Prabowo di Pekalongan merupakan tugasnya sebagai kepala daerah mendampingi Presiden. Saat itu, lanjut bakal capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Presiden melaksanakan kunjungan kerja untuk mengecek harga-harga komoditas sembari memberikan bantuan sosial.
Ganjar sebut rangkul Prabowo sebagai momen pertemuan teman
Ganjar menyebut momen saat dirinya berangkulan dengan Prabowo, bakal capres dari Partai Gerindra, sebagai momen pertemuan dengan teman. ”Ya, namanya juga ketemu teman, ya, peluk-peluk, salam-salam, ha-ha he-he. Itu penting biar suasana damai gitu, ya,” tuturnya.
Saat Presiden memberikan tanda jempol sembari menunjuk-nunjuk, Ganjar berusaha menetralkan. ”Pak Jokowi, mah, semua dikasih jempol. Beliau (maksudnya) bagus. Maksudnya masyarakat senang melihat ada saya, ada Pak Prabowo bareng, dijempolin (oleh Presiden). Masyarakat teriak-teriak, ’Ya ya ya, Pak Ganjar Pak Prabowo.’ Semuanya, kan, terkesan baik. Tidak seperti yang ramai di medsos (media sosial). Kita bisa, kok, ciptakan sesuatu yang damai dan adem,” tuturnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan.
Masyarakat senang melihat ada saya, ada Pak Prabowo bareng, dijempolin (oleh Presiden). Ganjar Pranowo
Saat mendampingi Presiden kunjungan kerja di Pekalongan juga tampak bahwa Presiden bersama Ganjar dan Prabowo makan siang bersama. Hal itu terlihat di foto yang diunggah Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana di media sosialnya. Tampak pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Siti Atikoh (istri Ganjar), serta Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid di meja makan yang sama.
Saat makan siang tersebut, Ganjar menceritakan banyak canda yang disampaikan. ”Presiden, mah, kalau di situ, bercandaan sambil cerita perjalanannya kemarin, ke Tiongkok (China), ke India, ke Korea Selatan, cerita soal BRICS. Gitu aja,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah membahas urusan politik, Ganjar menyebut hal yang biasa saja. ”Mau bahas politik yang serius, ya, biasa saja,” tambahnya.
Koalisi pendukung Prabowo tetap solid
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut koalisi pendukung Prabowo Subianto tetap solid. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional beberapa waktu lalu merapat ke Koalisi Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Koalisi ini pun tak lama kemudian berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Kamis sore ini, Prabowo akan memberikan kuliah di Golkar Institut. Airlangga mempersilakan wartawan melihat jika ada kejutan di Golkar Institut.