Di tengah tingginya dinamika politik, bakal capres Ganjar dan Prabowo kembali tampil bersama dengan Jokowi. Dalam Kuliah Kebangsaan, Anies menyampaikan pemikirannya soal Indonesia ke depan.
JAKARTA, KOMPAS — Upaya mendapatkan dampak elektoral dari efek Presiden Joko Widodo kembali dijumpai dalam kebersamaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat keduanya mendampingi Presiden di Pekalongan, Jateng, Selasa (29/8/2023). Dalam kesempatan itu, Ganjar yang diusung sebagai bakal calon presidenoleh PDI Perjuangan tampak bergandengan tangan dengan Prabowo, bakal capres dari Partai Gerindra.
Pada hari yang sama, bakal capres Anies R Baswedan menyampaikan gagasannya mengenai Indonesia ke depan dalam Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Tampil bersama antara Jokowi, Ganjar, dan Prabowo kali ini merupakan yang kedua kalinya. Pada Maret lalu, mereka tampil bersama saat panen raya di Kebumen. Seperti halnya di Kebumen, tak ada pernyataan soal pencapresan dari ketiganya.
Hanya dalam beberapa kesempatan, tampak Ganjar dan Prabowo saling bergandengan tangan. Salah satunya di Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023, Pekalongan, Ganjar dan Prabowo tampak menuruni tangga panggung acara dengan saling bergandengan tangan, sementara di depannya Presiden Jokowi mendampingi Habib Luthfi bin Yahya.
Prabowo yang menjadi ketua panitia pelaksana muktamar itu memuji Presiden Jokowi sebagai tokoh Muslim. Bahkan, Prabowo menyebut Jokowi dan Habib Luthfi merupakan bagian dari 500 tokoh Muslim yang berpengaruh di dunia. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Jokowi meresmikan muktamar itu. ”Mari berdoa agar Presiden dan alim ulama yang hadir di forum ini diberi kesehatan dan kekuatan,” kata Prabowo.
Kebersamaan ketiganya, menurut Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, terus berlangsung dalam makan siang bersama di sebuah rumah makan di Pekalongan. Ganjar dan Prabowo kemudian mengikuti kegiatan Presiden mengunjungi Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan.
Namun, saat perjalanan di Cirebon, Jawa Barat, sebelum tiba di Pekalongan, Presiden menegaskan kepada sukarelawan yang ditemui agar tidak tergesa-gesa mendukung salah satu bakal capres. Menurut dia, hingga kini belum ada kandidat dan koalisi partai yang jelas. Presiden pun mendorong pendukungnya terus bekerja mengatasi masalah ekonomi negeri ini.
”Saya pesan, urusan (Pemilu) 2024 tidak usah tergesa-gesa. Ojo kesusu. Kita kerja dulu saja untuk ekonomi negara kita,” ujar Presiden saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), kelompok sukarelawan Jokowi.
Presiden menegaskan kepada sukarelawan yang ditemui agar tidak tergesa-gesa mendukung salah satu bakal capres.
Meski sudah diingatkan demikian, sejumlah sukarelawan tetap meneriakkan nama Ganjar dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Jokowi yang belakangan diwacanakan sejumlah pihak sebagai bakal calon wakil presiden. ”(Capres dan cawapres) Belum jelas loh, malah dijawab. Kita giat bekerja saja sehingga produktif. Setuju enggak?” ujar Presiden.
Presiden menilai belum ada koalisi yang ajek dalam mengusung kandidat presiden dan wakilnya meski pendaftaran capres kurang dari dua bulan.
Sejauh ini, selain PDI-P, Ganjar didukung sebagai bakal capres oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura. Adapun Prabowo, selain Gerindra, didukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Anies diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Peneliti di Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional, Wasisto Raharjo Jati, menilai, kebersamaan Ganjar dan Prabowo yang tampil bersama dengan Presiden Jokowi tak lain adalah wujud simbolis upaya menunjukkan kepada pemilih agar tidak terbawa suhu politik yang tinggi. Kehadiran bersama kedua bakal capres itu dengan Jokowi juga untuk mendapatkan dampak elektoral dari efek Jokowi yang masih diperhitungkan pemilih.
Anies, dalam Kuliah Kebangsaan di kampus UI, menyampaikan, pekerjaan rumah di dalam negeri yang harus diselesaikan adalah mewujudkan persatuan tanpa ada ketimpangan sehingga perlu ada kesempatan yang setara di seluruh wilayah Indonesia, baik perekonomian, kesejahteraan, akses kesehatan, pendidikan, maupun lapangan kerja.
Upaya menghadirkan kesejahteraan yang setara itu juga harus dilaksanakan dengan memusnahkan korupsi.
Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI ini juga akan menghadirkan Ganjar pada 11 September dan Prabowo yang diharapkan hadir pada akhir September.