Amali Ajukan Surat Pengunduran Diri, Golkar Serahkan Penggantinya ke Presiden
Usulan nama dari Partai Golkar untuk menggantikan Zainudin Amali sebagai Menpora merupakan topik pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Wakil Ketua Umum PSSI yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
JAKARTA,KOMPAS — Zainudin Amali telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri dari posisinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga kepada Presiden Joko Widodo. Politisi senior Partai Golkar ini menilai tidak etis jika ia rangkap jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI.
”Pagi ini, saya baru saja ketemu dengan Pak Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara). Saya mengantarkan surat permohonan pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga,” ujar Amali kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Meskipun surat permohonan pengunduran dirinya sudah diajukan, Amali menyebut tetap harus bertemu dengan Presiden Jokowi terlebih dulu. ”Tentu itu masih berupa surat, memang saya harus ketemu Bapak Presiden. Beliau sekarang tidak ada, maka kemungkinan saya dijadwalkan hari Senin akan bertemu dengan Pak Presiden,” tambahnya.
Ketika Amali menyerahkan surat pengunduran dirinya, Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Amali mengaku tidak memberikan usulan nama untuk pengganti dirinya. Hak penggantian posisi Menpora ditegaskan merupakan hak prerogatif Presiden. Ia juga mengaku tidak tahu apakah sudah ada komunikasi antara Presiden dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Komunikasinya dengan Airlangga disebutnya sebatas mendiskusikan pekerjaan di Kemenpora.
”Jadi, sebagaimana yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu secara informal, secara lisan saya sudah menyampaikan ke Bapak Presiden, saya akan fokus dan konsentrasi mengurus salah satu cabang olahraga,” ujar Amali membeberkan alasannya mundur.
Presiden mengizinkan
Menurut dia, tidak etis jika dia tetap menjabat sebagai menteri. ”Karena enggak etis bagi saya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga mengurusi semua cabang olahraga, kok, hanya berfokus pada satu cabang itu. Akhirnya saya minta izin Pak Presiden dan beliau izinkan,” katanya.
Sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Amali menegaskan bahwa ia mengemban tugas besar, yaitu mengawal Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019. Inpres tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional itu hingga kini masih dalam proses penyempurnaan. ”Jadi, masih tetap di lingkungan olahraga, tapi fokus ke salah satu cabang olahraga,” ucap Amali.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Wakil Ketua Umum PSSI yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali bersama Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha Destria seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Karena memiliki komitmen untuk mengawal Inpres No 3/2019 itu, Amali mengaku tidak berat untuk melepas jabatan sebagai menteri. Surat permohonan pengunduran diri ini juga sudah diketahui oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir. ”Beliau sudah terima surat saya, dan beliau akan sampaikan ke Pak Presiden, dan insya Allah saya akan bertemu Pak Presiden hari Senin,” lanjutnya.
Ia berharap siapa pun Menpora yang baru bisa mendorong implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional. ”Dan kita punya UU keolahragaan itu yang harus segera didorong, misalnya UU perlu turunannya, PP dan sebagainya, itu harus. Kemudian untuk desain besar olahraga nasional, karena ini sudah jalan, harus didorong, dipicu lagi untuk implementasinya,” kata Amali.
Hal lainnya, mempersiapkan atlet untuk beragam kejuaraan internasional, seperti SEA Games di Kamboja, Asian Games di China, hingga Olimpiade Paris. Pekerjaan-pekerjaan ini sedang dikerjakan oleh Kemenpora.
”Kami sudah rapat dengan tim review, kemungkinan kita akan kehilangan banyak medali karena banyak cabang olahraga yang kita menjadi juara umum di Vietnam lalu, tapi tidak dimainkan. Maka, harus dicari penggantinya. Walaupun SEA Games bukan sasaran kita, hanya sasaran antara, insya Allah saya tetap beri dukungan sepanjang Menpora minta masukan,” ucapnya.
(Dari kiri ke kanan) Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Zainudin Amali, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, dan Ketua DPP Golkar TB Ace Hasan Syadzily di Jakarta, 6 Februari 2018.
Menyangkut nama yang diusulkan dari Golkar untuk menggantikan Amali, Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan, hal itu merupakan topik pembicaraan antara Presiden dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Namun, ia tak bisa menjawab apakah sudah ada pertemuan tersebut atau belum.
Di lingkup internal Golkar pun sepengetahuannya belum ada pembahasan terkait kader Golkar yang diusulkan untuk menjadi pengganti Amali.
Namun, Golkar pada prinsipnya menyerahkan sepenuhnya keputusan pengganti Amali kepada Presiden. Termasuk apakah kursi Menpora diserahkan kembali untuk diisi oleh kader Golkar.
”Dalam menentukan pengganti Pak Amali, Presiden pasti mempertimbangkan banyak hal. Presiden pasti mencari figur yang tepat yang bisa memimpin Kemenpora dan melanjutkan agenda-agenda terkait olahraga di sisa masa jabatan selama lebih kurang dua tahun hingga 2024,” ujarnya.
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahannya pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 5 April 2022,
Keputusan Amali untuk mundur setelah terpilih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, yang sudah disampaikan sejak Februari lalu, sempat menguatkan spekulasi yang beredar sebelumnya bahwa Presiden akan melakukan perombakan kabinet. Pergantian menteri dalam kabinet tersebut tak hanya untuk menggantikan posisi Amali, tetapi juga menteri lain.
Apalagi sempat muncul desakan dari PDI-P, partai utama pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, agar Presiden mengganti menteri dari Nasdem menyusul keputusan partai yang dipimpin Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan.
Namun, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, meyakini pengunduran diri Amali tidak akan memicu perombakan kabinet yang lebih luas, apalagi mengganti menteri dari Nasdem. Pasalnya, penggantian menteri dari Nasdem dinilainya hanya akan merugikan Presiden Jokowi dan menguntungkan Nasdem.
”Pasti akan mendapatkan simpati dari publik dan itu merugikan Jokowi dan ada renegosiasi ketika pertemuan Jokowi-Surya Paloh,” kata Ujang.
Karena itu, ia memprediksi reshuffle kabinet hanya untuk posisi Menpora. Kalaupun ada perubahan, hanya pergeseran posisi menteri, sedangkan ”jatah” menteri setiap partai politik di kabinet tetap aman. (APA)