Musyawarah Rakyat: Persaingan Calon Wapres Bakal Lebih Ketat
Menuju pemilu 2024, persaingan cawapres lebih ketat dibandingkan capres berdasarkan hasil Musra Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah. Pasalnya, selain strategis juga penting, terutama menambah suara pasangan capres.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·2 menit baca
AYU OCTAVI ANJANI
Konferensi pers hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) XXI Kalimantan Barat dan XXII Sulawesi Tengah di Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS – Musyawarah Rakyat Indonesia XXI Kalimantan Barat dan XXII Sulawesi Tengah menunjukkan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan wakil presiden harapan rakyat teratas. Meskipun begitu, persaingan lebih ketat justru terlihat pada hasil e-voting calon wakil presiden atau cawapres dibandingkan dengan calon presiden. Pasalnya, posisi wakil presiden disebut juga sangat strategis dan penting. Suara Cawapres bisa menambah suara kemenangan bagi pasangan capres.
Hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) XXI Kalimantan Barat dan XXII Sulawesi Tengah disampaikan pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/3/2023). Musra XXI Kalimantan Barat sebelumnya digelar di Pontianak pada 4 Maret 2023 dengan jumlah peserta 1.361, sedangkan Musra XXII Sulawesi Tengah digelar di Palu 5 Maret 2023 dengan jumlah peserta 1.916.
Dari 1.361 peserta Musra Kalimantan Barat, sebanyak 314 orang (23,07 persen) memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) harapan rakyat. Sebanyak 275 orang (20,21 persen) memilih Ganjar Pranowo, dan 233 orang (17,12 persen) memilih Airlangga Hartarto. Sedangkan hasil calon wakil presiden (cawapres) harapan rakyat, sebanyak 298 orang (21,90 persen) memilih Ganjar Pranowo, 243 orang (17,85) memilih Moeldoko, dan 172 orang (12,64 persen) memilih Arsjad Rasjid.
Adapun hasil Musra Sulawesi Tengah, menunjukkan, sebanyak 531 orang (27,71 persen memilih Prabowo sebagai capres harapan rakyat. Sebanyak sebanyak 452 orang (23,59 persen) memilih Ganjar, dan 248 orang (12,95 persen) memilih Airlangga. Sedangkan hasil cawapres harapan rakyat, sebanyak 447 orang (23,33 persen) memilih Ganjar, 426 orang (22,23 persen) memilih Moeldoko, dan 239 orang (12,47 persen) memilih Mahfud MD.
”Kalau dilihat lebih detil, di posisi ke-5, 6, dan seterusnya pada hasil Musra Sulawesi Tengah, untuk capres, terlihat jarak yang cukup jauh, yaitu posisi ke-5 ada Longki Djanggola dengan jumlah suara 192 orang (10,02 persen), sedangkan posisi ke-6 ada Hary Tanoesoedibjo dengan jumlah suara 92 orang (4,80 persen)," ujar Ketua Pelaksana Musra Panel Barus.
"Pasalnya, posisi wakil presiden disebut juga sangat strategis dan penting. Suara Cawapres bisa menambah suara kemenangan bagi pasangan capres"
Dibandingkan dengan cawapresnya, hasil Musra juga menunjukkan di posisi ke-5 ada Rudi Mastura dengan jumlah suara 161 orang (8,40 persen), kemudian di posisi ke-6 ada Longki Djanggola dengan jumlah suara 123 orang (6,42 persen), di posisi ke-7 ada Sandiaga Uno dengan jumlah suara 112 orang (5,85 persen). "Hal ini menunjukkan, persaingan untuk cawapres justru jauh lebih ketat karena bedanya tipis,” tutur Panel lagi.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
(kiri ke kanan) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS) 04-09-2022
Hasil voting Musra Kalimantan Barat, kata Panel juga menunjukkan hasil yang sama, yakni persaingan di level cawapres lebih ketat dibandingkan dengan capres. Hal ini karena posisi cawapres pada pemilu kali ini dinilai sangat strategis dan penting.
Terus bergulir
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati, menilai, Musra yang terus bergulir merupakan bentuk nominasi capres dan cawapres dari akar rumput yang diupayakan oleh relawan Presiden Joko Widodo. Para relawan perlu mendengar aspirasi masyarakat langsung.
”Meskipun koalisi partai politik memiliki hak veto untuk menominasikan secara formal, tentunya relawan perlu mendengar aspirasi masyarakat lewat Musra. Terlebih, relawan menjadi salah satu lumbung suara terbesar selain pemilih pemula dan parpol”
”Meskipun koalisi partai politik memiliki hak veto untuk menominasikan secara formal, tentunya relawan perlu mendengar aspirasi masyarakat lewat Musra. Terlebih, relawan menjadi salah satu lumbung suara terbesar selain pemilih pemula dan parpol,” tuturnya saat dihubungi.
Adapun Musra tertunda XVIII akan digelar di Sumatera Utara dan Musra XXIII di Aceh pada 15 Maret 2023. Selain itu, Musra XXIV di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18 Maret 2023, Musra XXV-XXVII di Jambi, Bengkulu, dan Maluku Utara pada 19 Maret 2023, serta Musra XXVIII di Kalimantan Timur.
”Setelah itu kami akan persiapkan Musra berikutnya di Manado dan Sulawesi Utara. Setelah ini, kami anggap Musra selesai dan hasilnya, tidak hanya capres-cawapres, tapi juga agenda kebangsaan. Harapan rakyat yang didominasi agenda hak dasar kesejahteraan dan persatuan nasional, akan kami sampaikan kepada Presiden Jokowijika seluruh hasil rekapnya sudah rampung di akhir nanti,” tambah Panel.
Berdasarkan hasil rekap Musra yang telah berjalan hingga saat ini, Prabowo, Ganjar, dan Airlangga masih berada di posisi tiga teratas capres harapan rakyat. Sedangkan, Moeldoko, Mahfud, dan Sandiaga Uno berada di posisi tiga teratas cawapres harapan rakyat. Musyawarah dilakukan sejak Agustus 2022 untuk menyaring keinginan dan aspirasi rakyat mencari pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang. Untuk pertama kalinya, Musra digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 28 Agustus 2022. Acara tersebut merupakan pembuka dari musyawarah di 34 provinsi yang dijadwalkan berlangsung hingga akhir Maret mendatang.