Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan pemerintah akan fokus memperbaiki sejumlah indikator kinerja pemerintah yang dinilai belum memuaskan publik.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada sesi keterangan pers seusai menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Asrorun Ni’am Sholeh di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir H Juanda Nomor 95, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/2/2023).
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah bangga atas peningkatan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan, seperti terlihat dari hasil survei Litbang Kompas. Beberapa indikator yang dinilai belum memuaskan masyarakat menjadi perhatian. Pemerintah akan bekerja keras untuk memperbaiki kinerja, terutama di sektor-sektor yang belum baik di mata publik.
Survei Litbang Kompas menunjukkan kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Januari 2023 sebesar 69,3 persen atau meningkat dibanding pada Oktober 2022 yang 62,1 persen. Dari 20 indikator di empat aspek yang disurvei–politik dan keamanan, penegakan hukum, ekonomi, dan kesejahteraan sosial–semuanya mengalami kenaikan tingkat kepuasan.
Namun, ada tujuh indikator yang tingkat apresiasi publiknya masih di bawah 50 persen, yakni upaya memberdayakan petani dan nelayan, menyediakan lapangan pekerjaan, mengendalikan harga barang dan jasa, mengatasi kemiskinan, memberantas suap dan jual beli kasus, memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dan menjamin perlakuan setara oleh aparat hukum terhadap semua warga.
”Tentu pemerintah merasa bangga, ya, karena ada kenaikan indeks prestasinya (tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan) secara keseluruhan,” kata Wapres Amin saat dimintai tanggapan terkait hasil survei Litbang Kompas, di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (22/2/2023).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin sesaat sebelum memasuki mobil berpelat nomor RI 2 seusai menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Asrorun Ni’am Sholeh di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan I H Juanda Nomor 95, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/2/2023).
Wapres Amin menanggapi hal tersebut pada sesi keterangan pers seusai menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Asrorun Ni’am Sholeh di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir H Juanda Nomor 95, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Sehubungan beberapa indikator yang masih buruk tingkat kepuasan masyarakatnya, Wapres Amin menuturkan, hal itu menjadi perhatian pemerintah. Ada indikator yang terkait dengan faktor global, semisal terkait pengendalian harga barang dan jasa atau inflasi. Ada pula tantangan yang dihadapi Indonesia sejak lama, semisal pemberdayaan petani.
”Masalah inflasi memang itu masalah-masalah yang ada kaitannya dengan tantangan global. (Tantangan) itu di dunia semua (menghadapinya). Bahkan, kita dianggap masih lebih baik, inflasi kita itu. Sebab, ada yang sampai di atas 20 (persen), ada yang 12 (persen), ada yang 9 (persen),” ujar Wapres Amin.
Tentu pemerintah merasa bangga, ya, karena ada kenaikan indeks prestasinya (tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan) secara keseluruhan.
Walaupun tingkat inflasi di Indonesia dinilai lebih baik dibanding banyak negara di dunia, menurut Wapres Amin, pemerintah terus berusaha melakukan upaya-upaya untuk menekan inflasi. Inflasi di tahun 2023-2024 diperkirakan turun. ”Bahkan (inflasi) di 2024 itu mungkin 1 lebih (persen) saja, ini prediksinya, ya,” katanya.
Sebelumnya, secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan, tampilan dan kinerja pemerintah di tahun 2022 yang cukup baik diharapkan menjadi lebih baik lagi di tahun 2023. Hal ini disampaikan Pramono ketika dimintai tanggapan terkait hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Amin mencapai hampir 70 persen.
”Kebetulan saya sudah membaca hasil Litbang Kompas itu menunjukkan bahwa apresiasi publik terhadap capaian pemerintah, terutama yang dipimpin oleh Presiden (Jokowi) dalam berbagai hal, menghadapi pandemi, kemudian juga ketika menghadapi tekanan pada masa-masa sulit menghadapi resesi, kita masih bisa tumbuh 5,32 (persen). (Hal) ini menunjukkan bahwa performance dan kinerja pemerintah di tahun 2022 cukup baik dan mudah-mudahan di tahun 2023 juga menjadi lebih baik,” kata Pramono.
Ketika ditanya terkait adanya beberapa indikator yang tingkat kepuasannya masih di bawah 50 persen, Pramono menuturkan bahwa pemerintah melihat hasil survei secara keseluruhan. ”Ya, kita melihat secara keseluruhan saja,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/2/2023) sore.