TNI belum bisa memastikan apakah pilot Susi Air disandera oleh KKB atau tidak.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA
TNI menggelar rapat pimpinan di Museum Satria Mandala, Kamis (9/2/2023), untuk membahas evaluasi dan perencanaan selama tahun 2023.
Jakarta, Kompas — Keberadaan Philip Mark Mehrtens, warga Selandia Baru yang menjadi pilot pesawat Susi Air yang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, masih belum jelas. Satuan TNI yang dikerahkan dalam upaya pencarian adalah satuan organik yang tengah bertugas di Papua.
”Belum bisa dipastikan keberadaannya karena saat pesawat dibakar tidak ada saksi,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat ditanya wartawan seusai Rapat Pimpinan TNI tahun 2023, Kamis (9/2/2023).
Pada Selasa (7/2/2023) lalu, pesawat Susi Air dibakar begitu mendarat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Pilot pesawat yang berkebangsaan Selandia Baru tidak diketahui keberadaannya.
Belum bisa dipastikan keberadaannya karena saat pesawat dibakar tidak ada saksi.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri sebelumnya mengungkapkan informasi bahwa pilot pesawat Susi Air itu disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Insiden itu diawali dengan ancaman KKB Egianus Kogoya terhadap 15 pekerja yang tengah membangun puskesmas di Paro, Nduga. Hampir serupa dengan latar pembantaian 16 karyawan Istaka Karya pada 2 Desember 2018, Egianus menuduh para pekerja itu disusupi oleh intelijen TNI, Polri, ataupun Badan Intelijen Negara (BIN). Pasalnya, dari 15 pekerja yang diperiksa KKB, empat di antaranya tak membawa kartu identitas. Saat ini, 15 pekerja itu sudah berhasil dievakuasi dari Nduga.
Namun, menurut Yudo, keberadaan pilot pesawat Susi Air belum juga jelas. Hingga kini TNI belum bisa memastikan apakah Philip disandera KKB atau tidak.
REBIYYAH SALASAH
Laksamana Yudo Margono saat akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI bersama Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022), di Kompleks Senayan, Jakarta.
Meski begitu, Yudo menilai bahwa saat ini belum ada urgensi untuk mengirimkan satuan pasukan khusus dari Komando Operasi Khusus (Koopsus) dari Mabes TNI ke Nduga. Koopsus adalah satuan elite yang anggotanya terdiri dari prajurit pasukan khusus TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Menurut Yudo, hilangnya Philip saat ini tengah ditangani Panglima Kodam Cendrawasih hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang mengendalikan situasi.
”Saya juga belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB,” kata Yudo. Yudo mengatakan, saat ini TNI Polri bersama-sama melakukan observasi terkait dengan keberadaan pilot tersebut. ”Yang jelas 15 pekerja yang kemarin jadi ancaman sudah berhasil kita evakuasi bersama dengan masyarakat,” katanya.