Golkar Pasang Target Tinggi di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat
Golkar percaya diri dapat meraih hasil maksimal di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Kehadiran Ridwan Kamil di Golkar menambah keyakinan tersebut.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Golkar menargetkan penambahan kursi hingga seratus persen di berbagai tingkatan daerah pemilihan di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Kehadiran Ridwan Kamil diharapkan menjadi faktor kunci untuk meningkatkan keterpilihan kader Golkar di legislatif, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Golkar memasang target tinggi untuk perolehan kursi di DPR dan DPRD dari tiga dapil, yakni Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Dengan bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar, pencapaian di Jabar harus melebihi target.
Meski sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar tetap terbuka dengan kemungkinan berkoalisi dengan partai lainnya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Dalam Rapat Koordinasi Teknis Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I di Jakarta, Rabu (25/1/2023), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, partainya optimistis untuk meraih suara maksimal di tiga provinsi, yaitu Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
”Para fungsionaris dan kader sudah terjun ke masyarakat untuk memperkuat suara Golkar di lapangan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Golkar memasang target tinggi untuk tiga provinsi tersebut. Di Banten, untuk perolehan kursi di tingkat DPR RI, Golkar menargetkan 4 kursi dari sebelumnya 3 kursi pada Pemilu 2019. Di tingkat DPRD provinsi, Golkar menargetkan 20 kursi dari sebelumnya hanya 11 kursi. Di tingkat DPRD kabupaten/kota, Airlangga menargetkan 90 kursi dari sebelumnya hanya 60 kursi.
Di Jawa Barat, target tinggi juga dipasang Golkar. Untuk tingkat DPR, target kemenangan sebanyak 23 kursi dari sebelumnya 14 kursi. Untuk DPRD provinsi, target kemenangan sebanyak 25 kursi dari 16 kursi di pemilu sebelumnya, sedangkan untuk tingkat DPRD kabupaten/kota sebanyak 293 kursi dari jumlah sebelumnya 194 kursi.
Dengan bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Golkar, kata Arilangga, pencapaian untuk Jabar harus melebihi target. ”Khusus untuk tingkat DPR dan DPRD provinsi, itu target sebelum Kang Emil (Ridwan Kamil) bergabung. Sekarang sudah ada Kang Emil, targetnya akan lebih dari itu. Untuk DPRD kabupaten/kota sudah disapu bersih,” ucapnya yang disambut tepuk tangan para kader.
Selanjutnya, di DKI Jakarta, Golkar menargetkan 4 kursi untuk DPR dan 12 kursi untuk DPRD provinsi dari sebelumnya hanya enam kursi.
Airlangga meyakini, caleg partainya memiliki kapabilitas yang mumpuni. Untuk itu, Golkar dan tujuh partai parlemen lain mendukung pemilu tetap dilakukan secara proporsional terbuka. Meskipun demikian, Golkar percaya diri, apabila sistem pemilu dilakukan secara proporsional tertutup pun, partainya masih bisa tetap menang.
Airlangga meyakini, caleg partainya memiliki kapabilitas yang mumpuni.
”Pada Pemilu 2004 sistem tertutup, Golkar juaranya. Brand Awareness Golkar 99,99 persen, siapa masyarakat yang tidak kenal Golkar. Namun, kami komitmen dengan reformasi bahwa hak sudah diberikan kepada rakyat untuk memilih calegnya, ini tidak boleh kita tarik kembali,” ujarnya.
Dalam rapat yang dihadiri ratusan kader dan fungsionaris Golkar tersebut, ia meminta para kader untuk fokus mendukung program pemerintah, khususnya mengurangi jarak pendapatan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja. Hal ini diharapkan bisa mendongkrak daya beli masyarakat nantinya.
Keadaan ekonomi yang mulai membaik ini pun diharapkan bisa mendongkrak suara Golkar di sejumlah daerah.
”Kita harus mendukung pemerintah menuntaskan kemiskinan ekstrem melalui pemerataan ekonomi. Keberhasilan pemerintah juga akan menjadi keberhasilan bagi Golkar dan memberikan dampak positif bagi partai,” ucapnya.
Terbuka koalisi
Terkait perkembangan terkini koalisi yang dibangun Golkar, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, meski sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, partainya tetap terbuka dengan kemungkinan berkoalisi dengan partai lainnya. Sejak awal Golkar meyakini Koalisi Indonesia Bersatu bukanlah koalisi yang eksklusif dan tertutup.
Ketua umum partai di KIB diizinkan untuk terus membuka komunikasi dengan partai lainnya. Hingga kini Golkar melalui Airlangga Hartarto masih menjalin komunikasi dengan pimpinan partai lain. Publik pun masih harus menunggu seperti apa hasil safari Airlangga ke partai-partai lain nantinya.
”Perbincangannya tidak mungkin menghasilkan sebuah keputusan tiba-tiba. Kita menunggu saja seperti apa,” ujarnya.