Presiden Jokowi Dianugerahi Gelar Kesultanan Buton
Kesultanan Buton memberikan gelar La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara kepada Presiden Jokowi. Gelar itu bermakna laki-laki yang bersikap dan perilaku mulia dan rendah hati.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mendapat Gelar Kehormatan Adat Kesultanan Buton, yakni La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara, di Baruga Keraton Kesultanan Buton, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kepala Negara mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar dan mengapresiasi Kesultanan Buton karena telah memelihara serta menjaga kearifan lokal di tengah modernisasi dan derasnya budaya asing.
”Saya sangat menghargai dirawatnya, dipeliharanya adat, dipeliharanya tradisi, dirawatnya kearifan-kearifan lokal di Kesultanan Buton ini. Meskipun modernisasi, budaya asing yang terus menggerogoti budaya-budaya kita, saya melihat adat, tradisi, kearifan lokal, tata krama tetap dipelihara dan dirawat di Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara,” ucap Presiden, Selasa (27/9/2022).
Selain itu, Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada Sultan Buton La Ode Muhammad Izat Manarfa untuk gelar Kesultanan Buton yang diterimanya. ”Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Yang Mulia Sultan Buton Bapak La Ode Muhammad Izat Manarfa beserta seluruh jajaran lembaga adat Kesultanan Buton yang telah memberikan anugerah gelar kepada saya yaitu La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara,” tutur Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Hadir pula Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, dan Sultan Buton La Ode Muhammad Izat Manarfa selaku tuan rumah.
Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada Sultan Buton La Ode Muhammad Izat Manarfa untuk gelar Kesultanan Buton yang diterimanya.
Dalam penganugerahan gelar tersebut, Presiden mengenakan baju adat Kesultanan Buton yang didominasi warna hitam. Sebelum disematkan peci dan tongkat, perwakilan Kesultanan Buton, La Ode Muhamad Arsal, menjelaskan makna gelar tersebut.
”Gelar tersebut bermakna seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggung jawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara (Indonesia),” kata La Ode Muhamad Arsal.
Seiring penganugerahan gelar tersebut, Bapak La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi yi Nusantara dinobatkan secara resmi menjadi kerabat dan sesepuh dalam daerah eks-Kesultanan Buton. Untuk itu, ucap La Ode Muhamad Arsal, perangkat Lembaga Adat Kesultanan Buton menitip pesan dan harapan kepada Presiden Jokowi.
”Agar Bapak La Ode Joko Widodo senantiasa tetap menjaga marwah bekas Kesultanan Buton selama berdomisili di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di mana pun berada,” ucap La Ode Muhamad Arsal.
Sebelum memperoleh gelar kehormatan, Presiden Jokowi mengunjungi Benteng Keraton Kesultanan Buton di Kota Baubau. Tiba pukul 06.55 WITA, Presiden terlebih dahulu melaksanakan shalat Duha di Masjid Agung Kesultanan Buton.
Setelah mengikuti proses penganugerahan gelar tersebut, Presiden menyapa warga yang telah menantinya dan juga membagikan kaus. Di saat itu terdengar warga memanggil Presiden dengan sebutan barunya. ”La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi yi Nusantara,” ujar salah seorang warga. Presiden pun tersenyum ketika dipanggil dengan gelar barunya tersebut.
Dari Keraton Kesultanan Buton, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kantor Pos Baubau, Kota Baubau, untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT-BBM) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tenggara ini, Presiden Jokowi akan melakukan sejumlah agenda kerja di tiga kota, yaitu Kota Baubau, Kota Buton, dan Kabupaten Buton Selatan. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyampaikan, Presiden akan melakukan kegiatan di beberapa pasar dan kantor pos, hingga menghadiri acara penganugerahan gelar kehormatan adat Kesultanan Buton.
”Di Baubau ini akan melakukan kegiatan ke pasar, ke kantor pos, dan selanjutnya ada pemberian penganugerahan Kesultanan Buton,” ujar Kasetpres dalam keterangannya di Kota Baubau.
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tenggara ini, Presiden Jokowi akan melakukan sejumlah agenda kerja di tiga kota.
Di Buton Selatan, Presiden Jokowi juga mengecek kondisi masyarakat di sana serta memastikan pembagian bantuan dari pemerintah baik itu dari Kementerian Sosial maupun dari Kementerian Ketenagakerjaan berjalan lancar. Selanjutnya, Heru mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga diagendakan untuk meninjau pabrik aspal PT Wika Bitumen di Kabupaten Buton.
”Bapak Presiden juga akan mengecek ke perusahaan Wika yang terkait dengan kegiatan perusahaan aspal dan memastikan kondisinya, apa yang diperlukan, dan tentunya harus berpihak kepada masyarakat dan kearifan lokal,” tuturnya.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan, sebelumnya Presiden Jokowi juga menyapa masyarakat di Kota Baubau dan disambut dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. ”Kemarin saya melihat juga Bapak Presiden menyapa masyarakat, dan masyarakat di Kota Baubau antusias bisa menerima Bapak Presiden dan tentunya menyapa, dan hari ini beliau di tiga kota untuk kegiatan sekaligus menyapa,” ujar Heru.
Setelah seluruh rangkaian kegiatan di Provinsi Sulawesi Tenggara selesai, Heru menuturkan, Presiden beserta rombongan akan menuju Bandara Betoambari untuk lepas landas ke Kota Ternate, Maluku Utara.
”Di sore hari beliau akan menuju ke Ternate dan hari ini memang cukup padat kegiatan beliau. Semoga apa yang diharapkan oleh masyarakat, bisa bertemu dengan masyarakat di tiga kota tersebut, bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.