Kendati sudah memiliki tiga bakal calon presiden, Partai Nasdem belum memutuskan parpol yang akan diajak berkoalisi. Saat ini, komunikasi intensif terus dilakukan dengan berbagai parpol.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Anggota Baret Garda Pemuda Nasdem mengikuti apel siaga di Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Apel siaga ini merupakan rangkaian kegiatan musyawarah nasional Partai Nasdem yang akan berlangsung hingga Jumat (17/6/2022). Salah satu yang akan dibahas dalam rakernas ini ada usulan nama-nama calon presiden yang akan diusung Partai Nasdem dalam Pemilu 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Nasdem terus membuka komunikasi politik menuju terbentuknya koalisi di Pemilu 2024. Diharapkan, koalisi segera terbentuk sehingga calon presiden dan wakil presiden yang diusung bisa segera diperkenalkan kepada publik.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, Partai Nasdem menyadari sepenuhnya bahwa untuk memenuhi ambang batas presiden 20 persen masih diperlukan koalisi bersama partai-partai lain. Karena itu, kendati Partai Nasdem telah menentukan tiga calon Presiden, komunikasi politik dengan para pemimpin partai politik lainnya terus dijalin secara intens.
Baca Berita Seputar Pilkada 2024
Pahami informasi seputar Pilkada 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Dalam rapat kerja nasional Partai Nasdem yang diselenggarakan 15-17 Juni 2022 ditetapkan tiga bakal calon presiden dari luar partai. Ketiganya adalah Ganjar Pranowo, Andika Perkasa, dan Anies Baswedan. Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Andika saat ini Panglima TNI. Adapun Anies masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
MARINA EKATARI
Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa muncul dalam rakernas Partai Nasdem, Kamis (16/6/2022). Tiga nama ini mendominasi perolehan suara yang diusulkan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 dari hasil sidang pleno pertama rakernas Nasdem kemarin.
”Untuk itu, kami setelah memilih capres, tahap berikutnya melakukan komunikasi politik dengan pimpinan parpol, sekali lagi pimpinan parpol, dalam rangka membangun koalisi capres. Karena ada tiga capresnya, tentu kita bisa mendiskusikannya cair dan dinamis,” ujar Johny.
Diskusi disebutnya sangat cair dan dinamis sebab pembahasan akan berkaitan dengan sosok calon presiden dan sosok calon wakil presiden. ”Ruang diskusi dan komunikasi dengan parpol, jadwalnya kapan, minimal sesuai UU dan ketetapan KPU, pendaftaran capres dan cawapres dimulai pada 19 Oktober 2023 sampai, kalau enggak salah, 23 November 2023. Jadi, waktunya masih panjang,” ujarnya.
Kendati demikian, Partai Nasdem, menurut Johny, tidak menunggu saat-saat terakhir sebagaimana pengalaman di pemilu presiden sebelumnya. Dijanjikan akan ada langkah cepat. Dengan komunikasi politik intens, koalisi terbentuk, calon presiden dan wapres ditetapkan, proses memperkenalkan kandidat kepada publik akan lebih cepat.
KOMPAS/NINA SUSILO
Johny G Plate Sekretaris Jenderal Partai Nasdem.
”Proses memperkenalkan calon kepada rakyat dan kepada ekosistem politik Indonesia, bahkan, akan menjadi perhatian ekosistem politik regional dan global bisa dilakukan lebih dini sehingga capres kita sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia tidak saja sosialisasi dalam negeri, tetapi juga yang mendapat masukan dari lingkungan regional dan global,” ujarnya.
Sejauh ini, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sudah bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Surya Paloh dekat dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P. Bahkan, dua periode ini, Partai Nasdem bersama PDI-P mengusung sosok yang sama sebagai capres.
Komunikasi politik saat ini juga masih sangat cair. Surya Paloh, menurut Johny, dekat dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P. Bahkan, dua periode ini, Partai Nasdem bersama PDI-P mengusung sosok yang sama sebagai capres. ”Buktinya apa? Dua pilpres, kan, bergandengan tangan yang erat dan dua kali itu sukses dengan baik,” ucapnya.
Ketiga nama calon presiden yang sudah ada, lanjut Johnny, adalah hasil perekrutan internal melalui penjaringan secara berjenjang dari pimpinan di kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten dan kota. Suara akar rumput ini kemudian disalurkan oleh pimpinan wilayah tingkat provinsi di rakernas. Pada saat steering comitte melakukan evaluasi akhir, disampaikan rekomendasi di dalam pengambilan keputusan capres Partai Nasdem.
Partai Nasdem juga akan mengomunikasikan secara formal kepada ketiganya. Kemungkinan untuk mengombinasikan mereka sebagai paket capres-cawapres juga masih sangat terbuka.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat berinteraksi dengan pemudik yang ikut program mudik gratis yang digelar perusahaan-perusahaan BUMN, di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Sementara itu, tokoh-tokoh yang disebut-sebut dalam bursa pencapresan juga aktif berkomunikasi politik dengan para elite. Erick Thohir yang juga Menteri BUMN menemui Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan, pekan lalu. Ketika dikonfirmasi, Erick mengelak apabila pertemuan itu membahas mengenai Pemilu Presiden 2024. ”Mana ada. (bahas) industri pertahanan,” ujarnya.