Ekspedisi Jala Citra II–2022 ”Banda” Diharapkan Memberi Hasil Strategis
Ekspedisi bawah laut yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan akademisi di Laut Banda akan meneliti pelbagai hal untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan militer.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan akademisi dan peneliti dari sejumlah kementerian dan lembaga kembali mengadakan ekspedisi bawah laut. Ekspedisi bernama Jala Citra II-2022 ini akan diadakan di sekitar Laut Banda.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono yang melepas KRI Rigel 933 ini, Kamis (16/6/2022), mengharapkan ada beberapa hasil yang strategis. Ekspedisi akan dilakukan dalam pelbagai aspek, yaitu geologi, hidrografi, mitigasi bencana, dan aspek militer.
Turut hadir dalam pelepasan ekspedisi ini Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Dalam kesempatan yang sama, Yudo menyematkan brevet kehormatan hidro-oseanografi disaksikan Komandan Pusat Hidrografi dan Osenografi TNI AL Laksamana Madya Nurhidayat, Panglima Koarmada RI Laksda TNI Abdul Rasyid Kacong, dan Panglima Koarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah.
Trenggono mengatakan, peta tentang kelautan dan oseanografi adalah hal yang sangat penting. Ia mengucapkan terima kasih atas brevet yang disematkan dan mengatakan, ”Pushidrosal adalah mitra kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kami dukung terus apa yang dilakukan Pushidrosal,” kata Trenggono.
Kami dukung terus apa yang dilakukan Pushidrosal.
Ekspedisi ini akan menjadi bukti berapa pentingnya kontribusi ilmu hidrografi dalam agenda Dekade Ilmu Pengetahuan Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan (2021-2030) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu juga menjadi kontribusi untuk peringatan Hari Hidrografi Dunia tahun 2022.
Yudo mengucapkan terima kasih atas kerja sama sejumlah pihak. Beberapa kementerian yang terlibat di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Informasi Geospasial, serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Selain itu juga ada sejumlah unversitas, seperti ITB, IPB, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Hang Tuah, Universitas Bangka Belitung, Universitas Sriwijaya, Sekolah Tinggi Teknologi TNI AL, dan Universitas Pattimura. Hasil dari penelitian ekspedisi ini akan ditampilkan dalam seminar di Unpatti, Ambon.