Banyak Cinta bagi Jusuf Kalla
Melongok ke belakang, Jusuf Kalla menilai bahwa hidup itu harus berarti. Kehidupannya ternyata selalu dilalui secara sistematis dan bertahap. Setiap langkah membutuhkan proses yang dilalui dengan berdoa dan mencoba.

Keluarga Jusuf Kalla yang hadir di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Ulang tahun merupakan kejadian yang jarang dihidupi sebagai tradisi di keluarga Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla. Namun, momen usia 80 tahun tak ingin dilewatkan oleh orang-orang terkasih untuk menyalakan rasa cinta bagi Kalla. Luapan kedekatan dengan JK pun tercurah di momen langka yang disebut perayaan ulang tahun Kalla ke-80.
”Saya ingin menceritakan. Sebenarnya tanggalnya kurang jelas, insya Allah tanggal 15 Mei. Insya Allah benar. Panjang ceritanya. Surat lahirnya ada di kantor desa lalu terbakar. Ada pemberontakan. Dikira-kiralah tanggalnya. Insya Allah benar,” ujar putri Kalla, Lisa Jusuf, ketika memberikan ucapan kepada sang bapak di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022) malam.
Lisa lantas bercerita, Kalla yang disapanya sebagai Pak Jusuf adalah bapak yang hangat sekaligus lucu. Pak Jusuf suka sekali bercanda. ”Itu 50 tahun lalu. Orang Bugis tinggal di Makassar aneh, jarang. Beliau ini suka lucu, dulu (saya) bersaudara tiga orang. Saking pandainya berbicara memengaruhi orang, korbannya kita bertiga mudah percaya apa aja yang beliau katakan,” ucap Lisa.
Ketika anak-anaknya bertanya tentang bekas jahitan luka di paha Kalla, misalnya, ia secara meyakinkan menyebut bahwa luka itu karena ikut perang. ”Saya ikut perang. Saya pahlawan perang. Rupanya bukan. Kena pecahan kaca dijahit dokter di desa, kayak jahitan karung goni,” tambah Lisa, yang lalu menceritakan beberapa kisah jenaka lain bersama Pak Jusuf.
Baca juga: Jusuf Kalla dan Resep Panjang Umur

Putri Jusuf Kalla, Lisa Jusuf, ketika memberikan ucapan kepada sang bapak di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Selain kehangatan dan kelucuan yang ditebarkan di keluarga, JK pun terbiasa membagikan kehangatan tersebut bagi orang-orang di sekitarnya. Hubungan sosial Kalla dengan orang sekitar dinilai Lisa sebagai sesuatu yang luar biasa. Ketika bekerja di bagian sumber daya manusia di perusahaan Kalla, Lisa ingat bahwa Kalla selalu bisa melihat kebaikan dari diri karyawannya sehingga tak pernah ada satu pun yang lantas dipecat. ”Selamat ultah Papa, benar tanggalnya mungkin,” ucap Lisa.
Ketika menyampaikan sambutannya, Kalla lantas berseloroh tentang pertanda apakah sehingga acara ultahnya dihadiri tokoh politik dari Nasdem, PKS, dan PAN, tetapi justru tidak ada tokoh partai Golongan Karya yang merupakan pilihan parpol JK.
Papa menjadi sapaan hangat yang dilontarkan oleh para cucu Kalla. Malam perayaan ulang tahun itu lantas menjadi momentum bagi para cucu membacakan puisi hingga memberikan persembahan lagu dari atas panggung. Kalla yang duduk di meja bundar paling depan tampak menikmati setiap persembahan para cucu.
Duduk satu meja dengan Kalla tampak tamu undangan, seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid, pengusaha nasional Chairul Tanjung, dan beberapa tokoh lainnya. Ketika menyampaikan sambutannya, Kalla lantas berseloroh tentang pertanda apakah sehingga acara ultahnya dihadiri tokoh politik dari Nasdem, PKS, dan PAN, tetapi justru tidak ada tokoh partai Golongan Karya yang merupakan pilihan parpol JK.
Baca juga: JK Tiup Lilin Lagi
Kalla memulai sambutannya dengan kisah tentang tradisi ultah di keluarga. Tanggal lahirnya, yang ditetapkan pada 15 Mei 1942, baru mulai dipakai karena kewajiban di sekolah mencantumkan waktu lahir. ”Sebenarnya kita dalam keluarga. Jarang ada budaya ultah. Ultah itu insya Allah. Ibu saya selalu mengatakan kau lahir sebelum puasa,” kata Kalla.

Persembahan para cucu di acara syukuran 80 tahun Jusuf Kalla sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Kehidupan berjenjang
Melongok ke belakang, Kalla menilai bahwa hidup itu harus berarti. Kehidupannya ternyata selalu dilalui secara sistematis. ”Berjenjang, tidak ada satu pun yang tidak berjenjang, selalu teratur saja. Saya lahir di Bone, kabupaten; besar di Makassar, ibu kota provinsi; 35 tahun kemudian Jakarta sampai sekarang. Berjenjang saja,” tambahnya.
Masa kuliah ditapaki pula berjenjang dari kepengurusan organisasi sebagai sekretaris lalu ketua. Di dunia bisnis, Kalla memulai karier di perusahaan ayahnya sebagai manajer lalu direktur. Ketika ayahnya pensiun, ia lantas menjadi direktur utama.
Kehidupan berjenjang pula yang dilaluinya dalam kiprah di politik pemerintahan. ”Anggota MPR, menteri enam bulan dipecat Gus Dur, menko, wapres. Walau didukung Surya Paloh, gagal presiden. Hidup bertahap tidak ada suatu kehidupan saya yang tidak bertahap, mudah-mudahan semua manfaat, ” ucapnya.
Peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu yang ditulis Hamid Awaluddin dan diterbitkan Gramedia Pustaka Utama juga menjadi ajang menyampaikan kekaguman kepada sosok JK. Dalam bincang-bincang terkait buku tersebut, kekaguman itu diungkapkan oleh Hamid yang didamping cendekiawan Muslim Azyumardi Azra serta wartawan senior Kompas Rikard Bagun dengan dipandu Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi.

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Hamid yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu menyebut salah satu karakter Kalla, yaitu sinergis dan transparan. Ketika lambang Palang Merah Indonesia (PMI) ditolak salah satu fraksi di DPR karena disebut mirip tanda salib, Kalla yang merupakan Ketua Umum PMI menjawab dengan konkret dan logis terkait usulan mengganti tanda palang merah menjadi bulan sabit.
Pak JK mengatakan kenapa musti takut tanda tambah itu. Di ponsel di sini ada tanda tambah. Kalau tidak menyenangi tanda tambah jangan pake HP karena ada tanda tambah. Begitulah JK menjawab selalu simpel, konkret, dan logis. (Hamid Awaluddin)
Lagi-lagi, Kalla dengan mudah menjawab. Dia mengatakan bahwa tanda tambah tidak sama dengan salib. Kemudian bulan sabit tidak bisa diidentifikasi sebagai tanda Islam, buktinya adalah bulan sabit di bendera Singapura yang bukan negara Islam. Kepada seorang ustaz, JK lantas menunjukkan tanda tambah di telepon seluler yang sama dengan lambang palang merah.
”Pak JK mengatakan, kenapa musti takut tanda tambah itu. Di ponsel di sini ada tanda tambah. Kalau tidak menyenangi tanda tambah jangan pake HP karena ada tanda tambah. Begitulah JK menjawab selalu simpel, konkret, dan logis,” kata Hamid, yang juga menyebut bahwa Kalla selalu memberikan perintah dan tak bisa dibantah.
Kenangan lain bersama Kalla yang dimunculkan Hamid adalah ketika mereka mendengar berita duka meninggalnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dalam perjalanan di bandara. ”Besok pagi-pagi: Hamid pagi ini tiba-tiba tulisan kamu tentang Mandela muncul di Kompas. Kapan kau tulisnya, kan, kita berpisah jam 09.30 tadi malam. Pak JK, kemarin itu Mandela masuk RS, dan saya sudah siap. Di sini tidak ada persoalan,” ujar Hamid.
Sekian tahun kemudian, Kalla dirawat di RS dan Hamid marah ke staf karena ia tidak diberi tahu tentang kondisi Kalla. ”Ketika menjenguk, Hamid kenapa kamu marah. Saya yang melarang memberi tahu kamu bahwa saya sakit. Kenapa? Ingat Nelson Mandela! Itulah jenaka Pak JK,” kata Hamid diiringi tawa tamu undangan.

Momen peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu yang ditulis Hamid Awaluddin pada acara syukuran ulang tahun ke-80 Jusuf Kalla di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022). Bincang-bincang terkait buku tersebut menghadirkan cendekiawan Muslim Azyumardi Azra serta wartawan senior Kompas Rikard Bagun dengan dipandu Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi. .
Sosok dermawan
Pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia selama dua periode masa jabatan, Kalla menyelesaikan banyak konflik, antara lain, Gerakan Aceh Merdeka. Azyumardi mengenal Kalla sebagai sosok yang dermawan. ”Dalam soal uang, susah mencari. Empatinya sangat kuat. Mulai lapisan bawah hingga lapisan atas selalu disantunan oleh Pak JK. Saya tadi cerita dengan Pak Rikard yang seperti itu adalah almarhum Jakob Oetama,” tambahnya.
Rikard menambahkan, JK dan JO merupakan dua sosok yang selalu bicara tentang Indonesia dan selalu berusaha mencari solusi bagi persoalan bangsa. Sebagai wapres, baik ketika mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo, Rikard menyebut bahwa Kalla fokus bekerja.
”Baca di buku ini, the real presiden zaman SBY. Pawang kita. Kita butuh orang seperti Pak JK, karena apa? Antara pikiran dan tindakan satu, tidak melebar,” ucapnya.
Hamid menambahkan bahwa Kalla lebih enerjik ketika bersama Presiden Yudhoyono. Di zaman Presiden Jokowi, Kalla lebih mengikuti irama usia yang memasuki masa kearifan. Azyumardi juga menyebut bahwa JK sangat efisien sebagai wapres di masa pemerintahan Presiden Yudhoyono. ”Beliau lebih sudahlah yaudahlah, jangan melebihi Pak Jokowi, suka blusukan,” kata Azyumardi.

Keluarga Jusuf Kalla yang hadir di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Malam syukuran ulang tahun Kalla juga menjadi momentum untuk menyampaikan testimoni dari para sahabat, seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan akademisi Komaruddin Hidayat. Sofyan mengenal Kalla sebagai sosok yang berkomitmen kepada kemanusiaan, perdamaian. ”Pak JK semangatnya mengingatkan novel Sutan TakdirAlisyahbana, Dian yang Tak Kunjung Padam. Umur 80, api tak pernah padam. Gara-gara api tak pernah padam ini, kadang orang takut,” tambah Komaruddin.
Dari pembacaan Komaruddin tentang sosok Kalla, ada tiga alur perjalanan hidup yang membentuk karakternya. Pernah menjadi aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam, Kalla terbentuk menjadi karakter yang mempersatukan semangat keislaman dan keindonesiaan. Dalam diri Kalla tidak ada konfrontasi soal Islam dan negara. Ciri keilmuan sebagai aktivis HMI juga melekat dengan 14 gelar doktor honoris causa yang diterima Kalla.
Sebagai pedagang, Kalla memiliki ciri karakter pedagang yang banyak kawan dan tidak mau punya musuh. Alur perjalanan hidup sebagai politisi Golkar juga membentuknya sebagai karakter yang paham manajemen kekuasaan serta kenal siapa lawan dan siapa kawan. ”Dia punya intuisi, membentuk JK menjadi negarawan,” ujar Komaruddin.

Akademisi Komaruddin Hidayat ketika memberikan ucapan kepada Jusuf Kalla di acara syukuran 80 tahun sekaligus peluncuran buku Jusuf Kalla di Balik Beragam Isu di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Kemeriahan malam syukuran ultah Kalla ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari perwakilan Toyota. Kalla dinilai turut membesarkan Toyota di Indonesia dan membantu mempererat hubungan Indonesia-Jepang. Kalla menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Jepang, yaitu Grand Cordon of the Order of the Rising Sun di Tokyo Imperial Palace, Selasa (10/5/2022), yang diserahkan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito.
Ketika lulus sekolah, perusahaan ayahnya hampir bangkrut terpukul oleh krisis ekonomi. Kala itu, pegawai hanya tinggal satu. Kalla lantas mencoba menghubungi Toyota lalu memulai bisnis Toyota di Makassar. ”Banyak permulaan bisnis dimulai dari yang kecil. Waktu ke Jepang diberi penghargaan tiba-tiba kaki sakit, padahal mau menerima penghargaan, kalau jatuh, nggak enak. Tiba-tiba saja kaki lemas setelah berdoa. Berdoa dan mencoba,” ujar Kalla.
Dari Kalla, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik. Mengikuti irama usia, Kalla semakin memasuki masa kearifan. Seiring waktu, ia makin dikasihi oleh orang-orang di lingkaran dekatnya. Di usianya yang ke-80, kiprahnya sebagai negarawan pun tetap dibangun, dengan terus berdoa dan mencoba. Selamat Ulang Tahun Pak Kalla.

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla menerima ucapan selamat ulang tahun dari para tamu undangan usai syukuran ultah ke-80 di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).