Survei oleh KRI Rigel untuk kebutuhan keamanan pelayaran di Laut Natuna Utara. Selain survei ini, Ekspedisi Jala Citra ”Aurora” TNI AL juga sudah menuntaskan survei bawah laut perairan Halmahera dan Papua.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut atau Pushidrosal baru saja menyelesaikan survei landasan kontinen Laut Natuna Utara. Survei ini dilakukan untuk memperbarui peta bawah laut di sekitar Kepulauan Natuna.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan seusai upacara penyematan brevet kehormatan Hidro-Oseanografi kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan beberapa menteri oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono yang berlangsung di Mako Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Jakarta Utara, Selasa (19/10/2021).
Agung mengatakan, survei dilakukan kapal KRI Rigel. Data yang diperoleh akan digunakan untuk kebutuhan keamanan pelayaran di wilayah tersebut. ”Baru saja KRI Rigel kembali dari Natuna,” kata Agung.
Pushidrosal juga baru menuntaskan Ekspedisi Jala Citra 1 ”Aurora” TNI AL 2021 bekerja sama dengan badan riset pemerintah, universitas, dan pihak swasta untuk meneliti kondisi bawah laut perairan Halmahera dan Papua. Agung mengatakan, ada beberapa penemuan, seperti gunung api bawah laut dan beberapa spesies biota laut.
Sehari sebelumnya, dalam rangka memperingati 100 Tahun Hari Hidrografi Dunia yang jatuh tahun ini dengan tema ”100 Years of International Cooperation in Hydrography”, Yudo mengatakan, ekspedisi tersebut telah selesai dengan hasil yang memuaskan.
Ekspedisi Jala Citra 1 ”Aurora” digelar Pushidrosal selama dua bulan mulai 3 Agustus 2021 dengan didukung KRI Spica-934. Selain itu, juga dibahas beberapa temuan bidang kelautan lainnya yang terkait dengan Laut Halmahera, perairan Papua dan sekitarnya.
Penyematan brevet kehormatan Hidro-Oseanografi diberikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, dan Marsekal Hadi Tjahjanto. Sedianya ada lima menteri lain, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Namun, kelima menteri ini tidak hadir. Agung mengatakan, brevet akan disematkan di kesempatan lain.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto mengatakan, penyematan brevet kehormatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati 100 Tahun Hari Hidrografi Dunia yang jatuh tahun ini. Edys menjelaskan, pemberian brevet kehormatan ini didasarkan atas kerja sama yang erat dan harmonis antara Pushidrosal dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait.
Asisten Pengamanan Pushidrosal Kolonel Yanuar Handwiono mengatakan, penyematan brevet kehormatan secara resmi menetapkan pejabat negara tersebut sebagai warga kehormatan komunitas hidrografi.
Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam peningkatan motivasi dan semangat profesionalisme bidang hidrografi bagi seluruh personel Pushidrosal sebagai Kotama Pembinaan dan Operasi pada lingkup TNI AL dan pengembangan hidrografi pada tingkat nasional.