Doa Melengkapi Upaya Fisik dalam Mengatasi Covid-19
Presiden Joko Widodo mengingatkan, selain ikhtiar lahiriah, kita juga wajib memohon pertolongan Allah agar beban kita diringankan, serta agar rakyat, bangsa, negara, dan dunia segera terbebas dari pandemi Covid-19.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Berjuang untuk bebas dari pandemi tidak bisa dilakukan pemerintah semata, tetapi perlu kerja sama dari semua pihak. Optimisme dan semangat kebersamaan meringankan beban masyarakat. Adapun doa melengkapi segala upaya fisik yang dilakukan.
Presiden Joko Widodo mengingatkan semua komponen bangsa untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19. ”Semua pihak mesti berkolaborasi bekerja sama bergotong royong mengatasi ujian yang maha berat ini,” ujarnya dari Istana Kepresidenan Bogor dalam sambutan acara #PRAYFROMHOME yang diselenggarakan secara virtual, Minggu (11/7/2021).
Presiden Jokowi juga berterima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang setia membangun optimisme dan semangat kebersamaan. Hal ini terlihat dalam berbagai gerakan kesukarelawanan sosial dan ekonomi yang bertujuan meringankan beban masyarakat.
Penghargaan kepada berbagai organisasi kemasyarakatan yang mendukung protokol kesehatan diterapkan juga disampaikan. Sebab, katanya, kerja keras pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19 tidak mungkin berhasil tanpa dukungan, kesadaran, dan partisipasi masyarakat.
”Selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, kita juga wajib melakukan upaya batiniah, memohon pertolongan Allah agar beban kita diringankan, agar rakyat, bangsa, dan negara juga dunia segera terbebas dari pandemi,” tutur Presiden Jokowi.
Doa juga dipanjatkan untuk semua warga yang telah berpulang akibat Covid-19 dan semua warga yang sedang sakit. Doa bersama ini, menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dilakukan secara serentak dan diikuti seluruh pimpinan lembaga negara, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, TNI/Polri, Gubernur, bupati/wali kota, serta seluruh lapisan masyarakat.
Acara doa bersama ini melanjutkan hening cipta yang dilakukan pada Sabtu (10/7) pukul 10.07. Dalam acara ini, doa dilakukan untuk mengenang tenaga kesehatan, pemuka agama, guru, dosen, pegawai negeri dan karyawan, pejabat publik, TNI/Polri, aktivis kemasyarakatan, dan orang-orang tercinta yang meninggal karena Covid-19.
”Saya yakin kita semua berada di suasana kebatinan yang sama. Sebagai manusia yang lemah, memerlukan pertolongan Yang Maha Kuasa, Sang Pemilik Kehidupan,” tutur Yaqut dalam laporannya.
Dia juga mengajak semua untuk terus waspada dan menjaga diri sendiri, keluarga, dan orang lain di sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ibadah diharapkan dilakukan dari rumah mengikuti pembatasan peribadahan di tempat-tempat ibadah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan. Kepedulian sosial juga diharap terus tumbuh. ”Kesalehan beragama salah satunya ditunjukkan dengan kepedulian kita untuk membantu sesama yang membutuhkan,” tambahnya.
Doa bersama dipimpin para pemimpin dari setiap agama yang ada di Indonesia. Prof Dr Habib Quraish Shihab memimpin doa dalam agama Islam, Pendeta Lipius Biniluk memimpin doa untuk umat Kristen, Kardinal Ignatius Suharyo memimpin doa untuk umat Katolik, I Nengah Dana untuk umat Hindu, Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera memimpin untuk umat Buddha, dan Xs Budi Santoso Tanuwibowo memimpin untuk umat Konghucu.