Relasi Internet, Media Sosial, dan Narasi Terorisme
Pada konteks modernitas dan kemajuan internet, narasi menjadi komoditas pengaruh yang substansial dan cukup kuat. Dalam perspektif kejahatan terorisme, di satu sisi, internet dan media sosial cukup efektif sebagai propaganda narasi oleh pelaku terorisme. Namun di sisi lain, narasi juga menjadi alat utama dalam perlawanan terhadap terorisme.

Delapan anggota Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI Angkatan Laut memeragakan teknik penyerbuan dengan cara menuruni tali sambil menembak, dalam simulasi penanganan teroris di Markas Denjaka, Cilandak, Jakarta, Kamis (31/10/2002).
Lompatan kemajuan teknologi informasi berlangsung dalam periode yang begitu singkat. Pada satu sisi, gerak baru ini memperoleh selebrasi gempita dalam kelahiran Revolusi Industri 4.0. Namun di sisi lain, kehadirannya yang radikal disambut oleh penyesalan dan ketakutan akan tumbangnya banyak pranata sosial dan kemunculan risiko. Termasuk salah satunya peningkatan narasi ekstremisme dan terorisme.