logo Kompas.id
OpiniMengapa Tidak Kuliah Lagi
Iklan

Mengapa Tidak Kuliah Lagi

Perguruan tinggi adalah tempat mengolah kesadaran, menukik pada kedalaman dari gejala permukaan berupa klise dan slogan.

Oleh
BRE REDANA
· 3 menit baca
Bre Redana
HERYUNANTO

Bre Redana

Karena teman seangkatan yang sudah pensiun dari pekerjaan ada beberapa yang melanjutkan kuliah, tak urung saya sering menerima pertanyaan: mengapa kamu juga tidak kuliah lagi. Dengan serius saya jawab bahwa otak saya tidak seencer mereka, ketika jadi mahasiswa puluhan tahun lalu nilai saya pas-pasan, hal yang bisa saya ingat cuma pers kampus dan pesta. Lagi pula kuliah butuh biaya. Saya bukan politisi, menteri, komisaris yang banyak duit untuk sebuah gelar doktor.

Selain jawaban serius di atas, saya memiliki jawaban kurang serius karena saya menganggap perguruan tinggi di Indonesia belakangan ini juga bukan sesuatu yang serius. Sekarang ini bukan lagi zamannya Arnold Toynbee yang berpandangan bahwa perguruan tinggi adalah pilar untuk mengembangkan pemikiran kritis (critical thinking) untuk menghadapi kekuatan-kekuatan yang diam-diam menentukan individu maupun masyarakat melakukan sesuatu sesuai ketersediaan pilihan karena tidak tersedianya pilihan lain.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699