logo Kompas.id
OpiniDistorsi Demokratisasi Energi
Iklan

Distorsi Demokratisasi Energi

Mendemokratisasi proses transisi energi melalui partisipasi publik jadi kunci atas kesadaran perubahan iklim global.

Oleh
RIFQI NURIL HUDA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zbuc_Uzo6eInFy1rEdlJnnCZQfw=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F29%2F402d3c82-6db2-4873-9d6c-46b973bb94ba_jpg.jpg

Persoalan ketergantungan yang mengakibatkan candu akan energi fosil tetap menjadi persoalan pelik. Energi fosil merupakan sumber energi utama yang menggerakkan ekonomi masyarakat dunia, terlepas dari banyaknya alternatif sumber energi yang ditawarkan. Emisi hasil dari energi fosil dan tidak dapat diperbaruinya energi fosil menambah peliknya persoalan.

Perjuangan dan kampanye untuk menggunakan energi yang dapat diperbarui pun tak kurang-kurangnya mengemuka, baik dari para aktivis energi terbarukan (atau dalam konteks ini disebut ”energi bersih”) hingga politisi tingkat internasional lewat forum pertemuan-pertemuan antarkepala negara. Hadirnya kepala negara pada tingkatan internasional dalam upaya transformasi dunia kepada energi bersih mengindikasikan bahwa terdapat kepelikan dan kerumitan tertentu di baliknya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000