Pada ujungnya kenaikan harga saat ini harus bisa memperbaiki ekosistem kopi dari hulu hingga hilir.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Kenaikan harga kopi robusta seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Petani harus sejahtera dan ekosistem kopi dalam negeri makin kuat.
Tren kenaikan permintaan kopi dunia dan merosotnya pasokan diprediksi akan membuat harga kopi robusta bertahan tinggi.Mengacu laporan Organisasi Kopi Internasional (ICO) tahun 2024, permintaan kopi global diperkirakan akan terus tumbuh dengan laju antara 2,0 persen dan 2,5 persen setiap tahunnya.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan standar hidup menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan konsumsi kopi di masa depan. Adapun sebagian besar lonjakan konsumsi kopi dunia diperkirakan berasal dari negara berkembang. Kondisi paling ekstrem akibat perubahan iklim diperkirakan terjadi pengurangan lahan yang cocok untuk kopi hingga 50 persen pada 2050. Tantangan lainnya adalah volatilitas harga akibat berkurangnya pasokan dan kenaikan biaya produksi (Kompas.id, 27/7/2024).
Petani kopi robusta Indonesia seharusnya tengah menikmati masa-masa bahagia karena harga kopi terus naik. Namun, kadang, akibat anomali rantai pasok, mereka tak bisa merasakan lonjakan harga itu. Mereka mungkin saja terjebak dalam sistem ijon dan juga rantai perdagangan yang merugikan mereka lainnya. Banyak hal yang perlu dicermatiagar petani mendapat manfaat dari fenomena kenaikan harga kopi global.
Di sisi lain, dugaan perubahan iklim juga perlu mendapat perhatian. Pada saat ini Indonesia mungkin diuntungkan karena mendapat berkah dari kenaikan harga itu, tetapi ke depan perubahan iklim harus mendapat perhatian lebih serius. Para peneliti perlu didorong agar bisa mencermati dampak perubahan iklimpada pertanian kopi. Lembaga penelitian perlu menghasilkan varietas-varietas yang bisa beradaptasi dengan perubahan iklim.
Para petani juga harus menyiapkan diri dengan perubahan iklim. Mereka tidak bisa selamanya terninabobokan dengan kenaikan harga. Mereka juga perlu berinvestasi untuk kelangsungan pertanian kopi dalam jangka panjang. Kita kerap lupa untuk berinvestasi bagi masa depan ketika harga mengalami kenaikan. Kita kerap membuang dana untuk kebutuhan konsumsi jangka pendek hingga ketika muncul masalah tidak siap.
Pada ujungnya kenaikan harga saat ini harus bisa memperbaiki ekosistem kopi dari hulu hingga hilir. Petani kopi harus bisa mendapatkan manfaat dari kenaikan ini sekaligus bisa memperbaiki dan menyiapkan pertanian kopi. Di sisi lain, hilir ekosistem kopi yang saat ini harus memutar otak untuk menyesuaikan harga jual kopi mau tidak mau juga harus memiliki kreativitas di tengah daya beli masyarakat yang cenderung menurun. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga untuk peneliti, kalangan bisnis, pemerintah, dan lain-lain agar bisa memanfaatkan peluang sekaligus membuat antisipasi bila keadaan berubah. Tak selamanya kenaikan harga akan terus terjadi.