Mudah Berantas Judi ”Online” bila Serius

Bila serius ingin berantas judi "online", pemerintah harus dapat sesegera mungkin menyita uang milik para bandar judi.

TIM KOMPAS

Deretan nama bank untuk deposit saldo tertera pada sebuah situs judi berlabelkan "Bola 88", di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Perputaran aliran uang dari judi online tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 900 triliun. Bila pemerintah serius, sebenarnya mudah memberantas judi online.

Perputaran uang judi online berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun. Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan bila tak ada langkah pencegahan, aliran uang judi online di Indonesia pada tahun ini bisa mencapai Rp 900 triliun (Kompas, 26/7/2024).

Baca juga: Menkominfo: Perputaran Aliran Dana Judi Daring Bisa Sentuh Rp 900 Triliun

Presiden Joko Widodo pada bulan Juni lalu mengesahkan pembentukan Satgas Pemberantasan Judi Daring yang diisi jajaran penegak hukum, kementerian terkait dan otoritas keuangan dan perbankan di Indonesia.

KOMPAS/HIDAYAT SALAM

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memberikan keterangan pers seusai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri tentang pemberantasan judi online di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Judi online bukan tipe kejahatan supercanggih yang membuat penegak hukum kesulitan memberantasnya. Di setiap laman judi online, kita dengan mudah mengetahui rekening penampung deposit atau dompet digital yang digunakan pemain untuk mentransfer uang mereka.

Harus diingat bahwa para pemain judi online ini adalah orang-orang Indonesia sehingga rekening deposit menggunakan bank-bank Indonesia. Seperti banyak kejahatan yang melibatkan uang dalam jumlah besar, untuk dapat memberantasnya berlaku adagium follow the money.

Baca juga: Judi Online Mengepung Indonesia dari Kamboja

KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Aktivitas salah satu penjudi online di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (21/6/2024). Meski sudah banyak yang terlilit utang hingga terlibat kasus kejahatan, pelaku judi online masih saja sulit melepaskan kecanduannya.

Penegak hukum dengan mudah melacak ke mana aliran uang dari pemain judi online ke rekening bandar judi. Mungkin ada lebih dari dua layer atau tingkatan rekening di atas rekening deposit yang tercantum di laman judi online. Jadi, dari rekening deposit yang tercantum di laman judi online, uang dari pemain ditransfer bandar ke rekening ketiga atau keempat, sebelum akhirnya dikirim ke rekening luar negeri yang susah terlacak oleh penegak hukum Indonesia.

Seperti banyak kejahatan yang melibatkan uang dalam jumlah besar, untuk dapat memberantasnya berlaku adagium follow the money.

Namun, saat masih menggunakan rekening bank di Indonesia, aparat seharusnya dengan mudah memblokir dan kemudian langsung menyitanya. Namun, apa yang terjadi? Ada dugaan saat hendak diblokir, para bandar sudah mengosongkan isi rekening. Hal ini karena memang proses pemblokiran rekening, yang diduga milik bandar judi, membutuhkan waktu.

Dugaan ini mungkin benar karena selama ini, meski pemerintah selalu menyebut besaran uang dalam bisnis judi online, tetapi tiap kali ada langkah penegakan hukum, kita jarang sekali mendengar penyitaan uang dalam jumlah besar.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Barang bukti hasil pengungkapan kasus judi daring digelar oleh Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring saat konferensi pers hasil pengungkapan kasus judi daring di gedung Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Satgas juga menyita uang sebesar Rp 67,5 miliar, 494 unit gawai, 36 unit laptop, 257 rekening bank, 98 akun judi daring, dan 296 kartu ATM.

Jika memang benar perputaran uang judi online mencapai ratusan triliun, mengapa kita jarang mendengar ada penyitaan uang dalam jumlah yang setidaknya hampir sama. Artinya, kalau memang serius, pemerintah seharusnya tak hanya cepat memblokir rekening milik bandar judi tetapi juga segera mungkin menyita uangnya.

Menutup laman judi online memang perlu, tetapi sindikat kejahatan ini dengan mudah membuka laman baru. Menutup akses dari negara lain tempat mereka mengoperasikan laman-laman judi tersebut juga perlu, tetapi dengan uang yang banyak, sindikat ini bisa berpindah ke negara lain.

Akan tetapi, menyita uang sindikat judi online, pasti akan segera melumpuhkan operasi mereka. Pertanyaannya, seserius apa pemerintah mau memberantas judi online?