logo Kompas.id
OpiniDemokrasi Perlahan Mati,...
Iklan

Demokrasi Perlahan Mati, tetapi Kita Masih Ongkang-ongkang Kaki

Demokrasi dikikis secara perlahan dan sering kali tak kita rasakan. Demokrasi perlahan mati, tetapi kita tak menyadari.

Oleh
DANIEL WINARTA
· 3 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/SUPRIYANTO

Ilustrasi

Hari-hari ini kita melihat demokrasi tengah memakan dirinya sendiri. Di saat bersamaan, menurut Survei Litbang Kompas, kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo naik menjadi 75,6 persen. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Tom Ginsburg dalam tulisannya ”Democratic Backsliding and the Rule of Law” menyatakan, demokrasi itu terkikis perlahan, bukan ujug-ujug hancur ditelan bumi. Setidaknya terdapat lima faktor utama bagi terkikisnya demokrasi. Pertama, usulan amandemen konstitusi untuk mengonsolidasikan kekuasaan. Kedua, pelemahan terhadap sistem check and balances dari cabang kekuasaan lainnya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000