logo Kompas.id
OpiniRupiah dan Arah Kebijakan...
Iklan

Rupiah dan Arah Kebijakan Fiskal

Sentimen negatif yang menimpa pasar modal serta kurs rupiah adalah cermin fundamental yang melemah di masa depan.

Oleh
A PRASENTYANTOKO, PENGAJAR DI UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
· 5 menit baca
Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, memberi keterangan pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Anggota Tim Gugus Sinkronisasi Budi Djiwandono. Konpers itu digelar di Jakarta, Senin (24/6/2024), untuk menjawab kegelisahan di pasar.
KOMPAS/AGNES THEODORA

Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, memberi keterangan pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Anggota Tim Gugus Sinkronisasi Budi Djiwandono. Konpers itu digelar di Jakarta, Senin (24/6/2024), untuk menjawab kegelisahan di pasar.

Kecemasan masih menggelayuti perekonomian kita ke depan. Pada 10 Juni 2024, lembaga investasi global Morgan Stanley menurunkan peringkat pasar modal kita menjadi “underweight”.

Artinya, pasar modal Indonesia dinilai kurang berbobot sehingga mereka mengurangi kepemilikan asetnya di pasar modal kita dan memindahkannya ke tempat lain. Alasannya, terjadi pelemahan nilai tukar rupiah disertai potensi peningkatan beban fiskal pada pemerintahan mendatang. Sementara pendapatan negara diperkirakan akan tertekan.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000