Mengantisipasi Lonjakan Arus Perjalanan Natal dan Tahun Baru
Tingginya minat berlibur dengan mengendarai sepeda motor menjadi keprihatinan utama terkait keselamatan bertransportasi.
Setiap orang, terutama para pekerja, memiliki kebutuhan untuk bersantai (leisure) agar terlepas dari stres akibat rutinitas sehari-hari. Leisure menjadi salah satu kebutuhan fundamental manusia.
Kebutuhan akan leisure ini dapat terpenuhi terutama dengan berlibur, berekreasi, dan berwisata. Selama pandemi Covid-19, kebutuhan ini cenderung terpendam akibat berbagai restriksi mobilitas. Oleh karena itu, selepas pandemik, keinginan untuk berlibur tak terbendung lagi. Hal ini terbukti dengan lonjakan luar biasa arus mudik Lebaran yang baru lalu.
Kesempatan libur panjang akhir tahun kini terbentang lagi dengan datangnya musim liburan sekolah, Natal 2023, dan Tahun Baru 2024. Kian pulihnya perekonomian dan membaiknya konektivitas transportasi memungkinkan tingginya kebutuhan/permintaan (demand) perjalanan libur akhir tahun.
Para pelaku dan penyedia jasa perjalanan liburan akhir tahun wajib mematuhi aturan dan etika berlalu lintas. Juga perlu berbekal kelengkapan informasi penting (ramalan cuaca, prediksi puncak arus perjalanan liburan, titik-titik krusial, tempat istirahat ketika rest area penuh, nomor-nomor telepon penting, dan lainnya).
Dari perspektif teori ekonomi institusional, hal ini akan mengurangi ”biaya transaksi” perjalanan liburan dengan menekan probabilitas terjadinya kecelakaan dan mereduksi bottleneck yang mungkin dihadapi.
Tingginya minat berlibur dengan mengendarai sepeda motor ini menjadi salah satu keprihatinan utama terkait keselamatan bertransportasi.
Melejit
Lonjakan besar arus kendaraan dan pelaku perjalanan (travellers) seperti pada mudik Lebaran yang lalu diperkirakan akan terjadi pada musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Tahun ini jumlah pelaku perjalanan Natal-Tahun Baru diperkirakan melejit lebih dari dua kali lipat ketimbang tahun lalu.
Hasil survei Kemenhub memprediksi sekitar 107,63 juta orang akan melakukan perjalanan pada musim liburan akhir tahun ini. Naik 143,65 persen dari tahun lalu (44,17 juta). Khusus dari wilayah megaurban Jabodetabek diprediksi 43,92 persen (14,81 juta orang) akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun.
Pilihan moda transportasi didominasi kendaraan pribadi, yakni mobil pribadi 35,57 persen (39,97 juta orang) dan sepeda motor 17,92 persen (20,14 juta orang). Tingginya minat berlibur dengan mengendarai sepeda motor ini menjadi salah satu keprihatinan utama terkait keselamatan bertransportasi.
Moda transportasi publik didominasi kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang), pesawat 11,91 persen (13,38 juta), bus 10,94 persen (12,29 juta), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta), dan kapal laut 3,44 persen (3,86 juta orang).
Khusus pelaku perjalanan liburan dari Jabodetabek, yang menggunakan mobil pribadi 33,96 persen (4,94 juta orang), kereta api 23,63 persen (3,50 juta), bus 11,65 persen (1,73 juta), sepeda motor 11,65 persen (1,73 juta), pesawat terbang 8,90 persen (1,32 juta), kereta cepat 1,26 persen (1,09 juta), dan lainnya.
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).
Jalur favorit bagi yang bermobil dari Jabodetabek adalah Jalan Tol Trans-Jawa, Jalan Tol Cipularang, dan Jalan Tol Jagorawi. Adapun jalur favorit bagi pelaku perjalanan bersepeda motor adalah Bogor-Puncak-Cianjur dan jalur pantura.
Khusus yang akan berlibur ke Bandung dari Jabodetabek dengan kereta cepat, tampaknya akan cukup sulit untuk memperoleh tempat duduk. Sebab, dengan tingkat okupansi 100 persen pun, penumpang sebanyak satu juta lebih, tidak akan terangkut semuanya dalam periode 16 Desember-31 Desember 2023.
Kapasitas maksimum dengan 32 keberangkatan hanya 21.636 orang per hari. Artinya, selama periode 16 hari (16-31 Desember 2023), jumlah penumpang kereta cepat yang berangkat dari Stasiun Halim ke Bandung yang terangkut maksimum 346.176 orang, dari total demand untuk keberangkatan saja mencapai satu juta lebih.
Yogyakarta, destinasi favorit
Magnitudo perjalanan liburan akhir tahun sedikit berbeda dengan perjalanan mudik Lebaran. Dalam liburan akhir tahun, para pelancong memiliki opsi dengan berbagai destinasi yang tidak harus kampung halaman, tetapi destinasi lain, terutama destinasi wisata populer.
Hasil survei, 45,29 persen menyatakan akan berlibur ke lokasi wisata. Lainnya, pulang kampung 30,15 persen, merayakan Natal-Tahun Baru di kampung 18,98 persen.
Secara nasional, Yogyakarta menjadi destinasi terfavorit untuk liburan akhir tahun, yakni 4,13 persen (4,45 juta orang). Empat destinasi top lain, Kabupaten Bandung 2,87 persen (3,09 juta orang), Kabupaten Malang 2,7 persen (2,91 juta), Kota Bandung 2,05 persen (2,21 juta), dan Kota Denpasar 1,95 persen (2,1 juta orang).
Dalam liburan akhir tahun, para pelancong memiliki opsi dengan berbagai destinasi yang tidak harus kampung halaman, tetapi destinasi lain, terutama destinasi wisata populer.
Mobilitas liburan akhir tahun para pelaku perjalanan asal Jabodetabek didominasi destinasi jarak dekat/sedang, yakni Jawa Barat 26,39 persen, dan Jabodetabek (15,07 persen). Lainnya, Jawa Tengah 21,54 persen, DIY 10,77 persen, dan Jawa Timur 7,40 persen.
Pada musim mudik Lebaran lalu, Jawa Tengah menjadi destinasi utama pemudik Jabodetabek. Pada liburan akhir tahun ini, Jawa Tengah hanya menempati posisi kedua.
Tanpa fasilitas tunjangan semacam tunjangan hari raya, para pekerja yang akan berlibur, mobilitas akhir tahunnya cenderung didominasi perjalanan jarak dekat dan menengah. Para pelaku perjalanan dari Jabodetabek, misalnya, cenderung berlibur ke wilayah Jawa Barat dan intra-Jabodetabek saja.
Puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada 23 Desember 2023 sebanyak 11,62 persen (12,5 juta orang), 30 Desember 2023 sebanyak 11,43 persen (12,31 juta orang), dan 22 Desember 2023 sebanyak 8,22 persen (8,85 juta orang).
Sebaliknya, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 26 Desember 2023 sebanyak 11,16 persen (12,01 juta orang), 1 Januari 2024 sebanyak 16,92 persen (18,21 juta orang), dan 2 Januari 2024 sebesar 18,96 persen (20,41 juta orang).
Faktor keselamatan
Keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan menjadi salah satu isu krusial dalam penyelenggaraan libur akhir tahun. Pertama, masih tingginya pelaku perjalanan yang berencana menggunakan sepeda motor. Penggunaan kendaraan roda dua berisiko tinggi terhadap kecelakaan, khususnya untuk perjalanan jarak menengah dan jauh. Apalagi, Desember dan Januari musim hujan, dengan jalanan yang basah dan licin.
Suasana jembatan di kawasan Pantai Ancol, Jakarta, yang ramai dikunjungi warga saat mengisi liburan Natal, Minggu (25/12/2022).
Terkait dengan hal ini, Kemenhub akan menyelenggarakan program bus gratis Natal 2023-Tahun Baru 2024 mulai 20 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan 90 unit bus AKAP dan bus pariwisata, dengan kuota 3.600 peserta. Selain itu, disiapkan empat unit truk untuk mengangkut 120 unit sepeda motor.
Kedua, musim hujan dan potensi jalanan licin, longsor, dan banjir. Para pelaku perjalanan sebaiknya memanfaatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait ramalan cuaca dan titik-titik rawan.
Di Jawa Barat, misalnya, terdapat beberapa titik rawan (longsor dan licin ketika hujan disertai tanjakan/turunan tajam), seperti di Puncak Pass (jalur Ciawi-Cianjur), Nagreg (jalur Bandung-Garut), dan Nyalindung (jalur Bandung-Sumedang-Kadipaten).
Sementara di Jawa Tengah titik rawan tersebut antara lain Alas Roban (jalur Batang-Kendal), Gombel (jalur Semarang-Ungaran), dan Randublatung (jalur Cepu-Wonosobo).
Untuk Jawa Timur, titik rawan, antara lain, adalah perbatasan Ponorogo-Trenggalek dan beberapa titik di jalur Pare-Pujon, jalur Pacet-Pujon, dan jalur Blitar-Malang.
Pihak dinas pekerjaan umum setempat perlu menyiapkan peralatan seperti ekskavator backhoe di titik-titik rawan longsor pada rute-rute perjalanan liburan akhir tahun ini.
Ketiga, simpul-simpul krusial perjalanan liburan akhir tahun. Kendati lalu lintas tak sepadat musim mudik Lebaran yang lalu, beberapa simpul atau titik krusial dengan potensi bottleneck tetap perlu diwaspadai, terutama pada hari-hari puncak keberangkatan (22-23 Desember dan 29-30 Desember) serta puncak perjalanan balik (26-27 Desember 2023 dan 1-2 Januari 2024).
Simpul krusial ini antara lain Pelabuhan Merak/Bakauheni dan Pelabuhan Ketapang/Gilimanuk.
Keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan menjadi salah satu isu krusial dalam penyelenggaraan libur akhir tahun.
Kehadiran pos-pos koordinasi (posko), termasuk pada titik-titik kritis, yakni lokasi-lokasi rawan kemacetan, rawan kecelakaan, dan rawan longsor, serta lokasi strategis, amat diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran arus libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024.
Posko melibatkan sejumlah instansi terkait, seperti Korlantas Polri, TNI, dan Kemenhub. Di samping itu, juga dinas perhubungan, dinas kesehatan, dan dinas PU, pada lokasi yang dipandang perlu. Peralatan penting seperti mobil ambulans dan ekskavator backhoe ditempatkan/disiapkan pada lokasi yang tepat.
Kesiapan sarana/prasarana perlu dipastikan sebelum pertengahan Desember ini. Perbaikan jalan pada jalur-jalur perjalanan liburan, seperti jalur pantura dan pansela harus sudah tuntas pada tanggal tersebut. Demikian pula kesiapan armada (termasuk armada ekstra) bus, pesawat, dan kereta api, serta kapal penyeberangan, khususnya ramp check pada seluruh armada yang disiapkan untuk angkutan musim liburan akhir tahun 2023 ini.
Ekosistem pariwisata
Melonjaknya demand transportasi akhir tahun ini akan menjadi ”musim panen besar” bagi para operator transportasi utama, seperti PT KAI, Garuda, dan Lion Air. Selain itu, hotel-hotel di destinasi wisata yang sekaligus menjadi destinasi liburan akhir tahun diperkirakan juga akan mendulang kenaikan okupansi yang signifikan.
Dalam konteks ekosistem pariwisata terintegrasi yang tengah dibangun di bawah orkestrator Holding BUMN InJourney, Garuda menyiapkan 1,89 juta seat dan 102 unit pesawat menyambut Natal 2023-Tahun Baru 2024. Demikian pula Angkasa Pura (1 dan 2) bersama pemangku kepentingan telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi merespons lonjakan penumpang liburan Natal-Tahun Baru.
Hotel-hotel di bawah naungan Hotel Indonesia Natour akan mengalami lonjakan okupansi hingga di atas 90 persen selama Desember ini. Tak ketinggalan, destinasi wisata, seperti Candi Borobudur dan TMII yang dikelola PT TWC, serta bisnis cendera mata (PT Sarinah) juga akan mengalami lonjakan pengunjung dan omzetnya.
Calon penumpang pesawat mengantre di loket pelaporan keberangkatan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/12/2022).
Itu hanya ilustrasi satu ekosistem pariwisata di bawah orkestrasi InJourney, di mana semua anggota komunitas hidup dari sumber daya dan lingkungan yang sama. Ekosistem pariwisata pelat merah ini diharapkan menjadi motor penggerak dan dinamisator kebangkitan pariwisata Indonesia.
Destinasi-destinasi wisata, terutama di lima kabupaten/kota destinasi favorit liburan akhir tahun (Yogyakarta, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Malang, dan Denpasar), perlu berbenah dan menyiapkan industri pariwisata lokalnya sehingga dampak berganda (multiplier effect) ekonomi dapat tercipta secara optimal.
Baca juga : Liburan Akhir Tahun, Jalur Wisata Paling Rentan Macet
Wihana Kirana JayaStaf Khusus Menteri Perhubungan