Mencapai Tingkat Kesejahteraan Finansial Tertinggi
Kesejahteraan finansial merupakan sebuah perjalanan. Masa produktif hanya sekali. Oleh sebab itu, penting memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan hidup sejahtera, bermanfaat, dan bahagia.
Oleh
PRITA HAPSARI GHOZIE
·4 menit baca
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa tiga keresahan finansial yang dialami oleh banyak karyawan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan masa depan, bagaimana bertahan hidup dengan kondisi saat ini, dan bagaimana memenuhi kebutuhan pengeluaran biaya kesehatan di masa nanti. Hal ini ternyata berdampak pada peningkatan level stres keuangan seseorang.
Lantas, untuk Anda yang mungkin merasa tidak terdampak, coba perhatikan paragraf selanjutnya. Jika salah satu dari kondisi di bawah ini terjadi pada diri Anda, bisa jadi Anda sedang mengalami stres keuangan.
Dengan menyadari pentingnya mencapai kesejahteraan finansial, terutama bagi karyawan, usaha untuk meningkatkan literasi keuangan perlu dilakukan.
Menurut data dari PwC 2023 Employee Wellness Survey, seorang karyawan yang mengalami kondisi stres dan keresahan finansial mengalami gejala berikut ini; kesulitan tidur, gangguan kesehatan mental, gangguan rasa percaya diri, kesehatan fisik menurun terutama masalah pencernaan, dan memburuknya hubungan keluarga.
Tentu saja, terdapat indikasi lain secara kuantitatif yang dapat dengan mudah dievaluasi. Dengan menyadari pentingnya mencapai kesejahteraan finansial terutama bagi karyawan, usaha untuk meningkatkan literasi keuangan perlu dilakukan.
Finansial sehat
Kesejahteraan finansial atau financial wellness adalah keadaan sejahtera di mana seseorang memiliki pola pikir positif tentang kehidupan finansialnya. Dalam kerangka berpikir ini, seorang karyawan memiliki rasa keamanan finansial dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan.
Hal ini mencakup faktor-faktor seperti tersedianya dana darurat, tabungan pensiun, rasio utang terhadap pendapatan yang terkendali, serta kemampuan berinvestasi untuk masa depan finansial.
Menjadi sejahtera secara finansial dimulai dengan memahami kesehatan finansial. Ketika salah satu bagian hidup tidak seimbang, kemungkinan besar seorang karyawan akan merasa tidak tenang.
Kurang tidur menyebabkan kabut otak. Kurang nutrisi menyebabkan rendahnya energi. Dan kurangnya keamanan finansial menyebabkan stres.
Kurang tidur menyebabkan kabut otak. Kurang nutrisi menyebabkan rendahnya energi. Dan kurangnya keamanan finansial menyebabkan stres.
Saat stres karena persoalan uang, seorang karyawan sulit untuk fokus pada tugas sehari-hari sehingga pasti berpengaruh pada produktivitasnya. Uang memang secara ilmiah dapat membeli kebahagiaan dengan syarat pemiliknya paham bagaimana cara mengelola dan memanfaatkannya.
Uang adalah salah satu cara untuk memberikan kenyamanan dan keamanan, yang dapat berkontribusi pada kebahagiaan secara keseluruhan.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Guna mengonsep hubungan tersebut, Hierarki Kebutuhan Maslow kerap saya gunakan sebagai perencana keuangan. Teori ini menyatakan bahwa setiap kebutuhan yang berada di bagian bawah piramida harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan apa pun yang berada di bagian atas piramida.
Pada tingkat paling dasar, seseorang menukar waktu, keterampilan, pengalaman, energi, dan kreativitas dengan uang. Seseorang kemudian menggunakan uang itu untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan kepentingannya.
Memiliki budget bulanan dan kemampuan untuk mengendalikan diri adalah hal penting.
Secara umum, ada empat tingkatan kesejahteraan finansial. Pertama, financial survival, yaitu bagaimana seseorang memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan minimum, misalnya biaya hidup dasar, makanan, tempat tinggal, dan pakaian.
Kondisi ini umum dialami oleh pekerja yang memiliki penghasilan dalam rentang upah minimum ataupun pekerja yang baru memasuki angkatan kerja. Tantangan terbesar adalah menjaga agar keuangan tidak minus akibat lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.
Oleh sebab itu, memiliki budget bulanan dan kemampuan untuk mengendalikan diri adalah hal penting.
Finansial aman
Kedua, financial security, yaitu kondisi saat seorang karyawan tidak perlu lagi khawatir untuk menutup biaya hidup dasar bulanan ataupun tahunan. Karyawan memiliki simpanan uang untuk keadaan darurat dan mulai dapat menabung untuk membuat tujuan keuangan masa depan.
Kehidupan keluarga juga terpenuhi dengan baik meskipun keluarga tersebut tidak memiliki banyak opsi untuk mencapai keinginannya. Kondisi ini biasanya dialami oleh pekerja yang sudah mulai mapan secara finansial, memiliki penghasilan tetap yang melebihi kebutuhan dasar biaya hidup di kota tersebut.
Tantangannya adalah menjaga kedisiplinan diri untuk memprioritaskan kebutuhan finansial utama.
Sebagai contoh, nilai konsumsi DKI Jakarta berdasarkan survei biaya hidup 2022 oleh Badan Pusat Statistik sebesar Rp 14,8 juta per bulan. Artinya, jika keluarga memiliki penghasilan senilai Rp 20 juta per bulan, kondisi finansial yang aman sudah terwujud.
Tantangannya adalah menjaga kedisiplinan diri untuk memprioritaskan kebutuhan finansial utama, seperti dana darurat, dana membesarkan anak, dan dana pensiun, di atas keinginan untuk memiliki kehidupan yang nyaman seperti membeli tiket liburan ke destinasi tertentu ataupun upgrade merek kendaraan.
Fleksibel
Ketiga, financial flexibility, yaitu kondisi yang memungkinkan seorang karyawan berbuat lebih banyak dengan uang yang ia miliki. Mereka memiliki banyak opsi untuk pilihan belanja, perjalanan, atau hiburan, dan memiliki uang ekstra untuk dinikmati bahkan setelah menabung untuk masa depannya.
Tantangan untuk karyawan di tingkatan ini adalah memastikan tercapainya target bebas finansial. Apabila ada peluang untuk top up program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di kantor, lakukan saja.
Jika lalai, bisa jadi saat kelak memasuki usia berkurangnya produktivitas berpotensi menghadapi kondisi keuangan yang tidak sehat, bahkan menjadikan generasi selanjutnya sebagai sandwich generation.
Masa produktif hanya sekali. Oleh sebab itu, penting dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan hidup Anda sejahtera.
Keempat, financial freedom, yaitu kondisi saat seorang karyawan memiliki level kesejahteraan finansial tertinggi. Apabila telah mencapai tingkatan ini, umumnya karyawan memiliki cukup tabungan, investasi, dan uang tunai untuk menjalani kehidupan yang lebih dari layak.
Sumber daya keuangan juga cukup untuk melakukan apa yang diinginkan dengan keluarga, karier, dan masa depan.
Kesejahteraan finansial merupakan sebuah perjalanan dan harus selalu dijaga. Masa produktif hanya sekali. Oleh sebab itu, penting memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan hidup Anda sejahtera dan terpenting, bermanfaat serta bahagia. Live a Beautiful Life!