Apakah Mungkin Suatu Saat Aset Kripto Bernilai Nol?
Sejak awal, instrumen investasi ini memiliki risiko yang sangat tinggi. Tidak ada regulasi yang melindungi investor. Bursa bisa muncul tetapi dalam waktu dekat bisa saja tumbang.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·4 menit baca
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Andreas Maryoto
Tidak ada perbincangan yang panas di antara investor aset kripto tentang kemungkinan pasar kripto yang ambruk dan kemudian nilainya menjadi nol. Semua menjadi tak berharga. Bursa bangkrut dan ekosistem aset kripto tumbang dan berhenti beroperasi. Diskusi seperti ini yang kini bermunculan setelah berbagai kejadian yang menimpa industri aset kripto belakangan ini.
Awal diskusi soal ini sudah ada sejak tahun lalu ketika mata uang kripto melonjak dan kemudian anjlok tajam. Di dalam situs-situs perbincangan, pertanyaan tentang hal ini mengemuka. Pencarian di mesin pencari Google tentang hal ini juga mudah sekali ditemukan.
Ada yang menyebut keadaan sekarang sebagai musim dingin aset kripto dan ada pula yang mengatakan sebagai keadaan kehancuran. Satu bitcoin yang sempat hampir mencapai Rp 1 miliar, satu ethereum yang sempat mencapai di atas Rp 55 juta lalu turun sampai ke Rp 18 juta, dan dogecoin turun dari sekitar Rp 5.000 menjadi sekitar Rp 1.500.
Keruntuhan bursa perdagangan aset kripto FTX dan juga dampak ikutannya seperti investor yang memilih lari dengan cara menyatakan nilai investasi mereka di FTX adalah nol dan juga perusahaan aset kripto BlocFi yang mendaftarkan kebangkrutan di pengadilan niaga. Sebelum itu ada dua kejadian yang mengawali kecemasan investor, yaitu pada pertengahan tahun ini saat saat mata uang kripto Terra Luna jeblok hingga nyaris 100 persen. Kemudian perusahaan bandar (hedge fund) kripto yang berbasis di Singapura, yakni Three Arrows Capital (3AC), resmi dinyatakan bangkrut.
Setelah itu ada beberapa analisis tentang nasib aset kripto di masa depan. Beberapa spekulasi bermunculan di tengah kelesuan bisnis kripto. Kepercayaan investor pun makin rendah. Bahkan kemudian ada yang menduga, suatu saat aset kripto tidak bernilai sama sekali. Bagaimana kecemasan ini mulai muncul?
Tahun lalu dugaan pasar kripto yang bakal tumbang sudah ada. Di dalam sebuah tulisan dari analis bernama Barbara Kollmeyer di Marketwatch, ia berbincang melalui telepon dengan seorang investor kakap. Investor ini menyarankan agar orang-orang tidak boleh membuang-buang uang atau waktu untuk satu kelas aset yang semakin populer ini yang ia pandang sebagai potensial untuk menjadi ”gelembung”.
”Mata uang kripto yang mereka perdagangkan hari ini pada akhirnya akan terbukti tidak berharga. Begitu kegembiraan habis atau likuiditas mengering, nilai mereka akan menjadi nol. Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk berinvestasi dalam mata uang kripto,” John Paulson, presiden dan manajer portofolio perusahaan investasi AS Paulson & Co yang dikutip di dalam tulisan tersebut.
KOMPAS
Fenomena uang kripto yang marak belakangan ini ternyata tidak sejalan dengan kondisi di pasar mata uang kripto. Beberapa minggu terakhir, nasib bitcoin kurang bagus. Nilai bitcoin di Januari 2022 anjlok 28 persen.
Paulson mengatakan, tidak ada gunanya menjual bitcoin karena volatilitasnya yang ekstrem dan sebagai gantinya menyarankan investor memasukkan uang ke dalam emas batangan karena jumlah emas yang dapat diinvestasikan sangat terbatas. Ia melihat investor menarik uang dari pendapatan tetap dan uang tunai saat inflasi naik lalu menuju satu-satunya tujuan yang logis, yaitu emas.
Juni lalu The South China Morning Post yang mengutip kantor media berita nasional China Economic Daily mengeluarkan peringatan tentang aset kripto terbesar, yaitu bitcoin, berdasarkan kapitalisasi pasar untuk lebih mencegah warga mengadopsi penggunaan mata uang kripto tersebut. Laporan Economic Daily tersebut mengatakan, Barat disalahkan karena menciptakan pasar dengan harapan tinggi yang penuh dengan konsep manipulasi dan teknologi semu.
Semua ini dikatakan sebagai faktor eksternal penting yang berkontribusi terhadap volatilitas mata uang kripto. ”Bitcoin tidak lebih dari serangkaian kode digital dan imbal hasilnya terutama berasal dari pembelian rendah dan penjualan tinggi,” kata surat kabar itu. Oleh karena itu, mereka mengingatkan aset kripto suatu saat bisa saja bernilai nol.
Sebelum keruntuhan FTX pada Oktober lalu, di laman UToday juga muncul analisis yang mirip. Tulisan dari analis Alex Dovbnya dengan mengutip pedagang komoditas Peter Brandt. Ia yang terus berpegang pada prediksi lamanya mengatakan bahwa harga bitcoin berpotensi jatuh ke nol. Para pengamat pergerakan nilai aset kripto masih percaya bahwa ada kemungkinan 50 persen nilai aset kripto jatuh menjadi nol dari skenario bencana yang sedang berlangsung.
Analisis terbaru muncul di majalah The Economist pada akhir November lalu. Di dalam pengantar tulisan berjudul ”How Crypto goes to Zero”, The Economist menulis, jika semua orang berhenti menggunakannya, hal itu berarti suatu saat aset kripto akan bernilai menjadi nol. Tumbangnya FTX, sebuah bursa yang dinyatakan bangkrut pada 11 November setelah lonjakan valuasi mereka yang spektakuler, akan mendorong beberapa orang untuk mengalihkan perhatian mereka ke tempat lain.
Kebingungan tengah melanda para investor. Semua kecemasan di atas tentu melingkupi mereka. Kini mereka terus memantau ketat pergerakan nilai aset kripto. Di tengah situasi seperti ini, tetap ada yang melihat peluang. Tak selamanya kabar kelabu ini beredar terus di antara mereka. Peter Brandt mengklaim bahwa pada saat yang sama ada peluang dari mata uang kripto terbesar melonjak hingga bernilai 250.000 dollar AS. Ia tak menjelaskan kemungkinan ini lebih lanjut, tetapi perjalanan asimetris seperti ini dari aset kripto mungkin saja terjadi.
Lepas dari semua analisis itu, sejak awal instrumen investasi ini memiliki risiko yang sangat tinggi. Tidak ada regulasi yang melindungi investor. Bursa bisa muncul tetapi dalam waktu dekat bisa saja tumbang. Pergerakan harganya juga sangat sulit ditebak. Elon Musk bicara apa pun bisa tiba-tiba berpengaruh terhadap mata uang kripto. Sementara kondisi ekonomi makro sebuah negara tak berpengaruh signifikan terhadap mata uang kripto. Jadi, investor seharusnya sejak awal sadar bahwa kemungkinan aset mereka bernilai nol sangat mungkin terjadi. Risiko ini ada dan sangat besar.