Untuk mendokumentasikan pertemuan antar-Menteri Pembangunan G20 di Belitung sekaligus menggaungkan potensi wisata daerah itu ke forum internasional, pemerintah menerbitkan seri prangko baru bergambar Geopark Belitong.
Oleh
EKO WAHYUANTO
·4 menit baca
Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, didaulat sebagai salah satu tuan rumah pertemuan antar-Menteri Pembangunan dari 20 negara bertajuk ”Development Working Group The Group of Twenty” pada 7-9 September 2022.
Sebelum di Belitung, DWG G20 digelar di tiga tempat, yaitu Jakarta pada 23-25 Februari 2022, Lombok pada 17-19 Mei 2022, dan Yogyakarta pada 9-11 Agustus 2022. Pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan diselenggarakan di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Development Working Group (DWG) merupakan salah satu kelompok kerja KTT G20 2022 yang bertujuan membahas isu-isu pembangunan di negara berkembang, negara tertinggal, dan negara kepulauan. Selanjutnya, hasil DWG Belitung akan dibahas dalam segmen kementerian pada puncak KTT di Bali.
Selain merumuskan tema-tema sentral di bidang pembangunan, DWG Belitung sekaligus menjadi momentum penting dan peluang besar untuk lebih memperkenalkan pariwisata daerah itu ke tingkat dunia. Kekayaan dan keindahan alam Pulau Belitung telah tersohor hingga mancanegara, seperti keberadaan Geopark Belitong dan hutan mangrove yang telah diakui UNESCO dan menjadi ekosistem alam tertua di dunia sejak April 2021.
Belitung yang termasuk dalam 10 tujuan wisata populer di Indonesia juga memiliki beraneka ragam tempat wisata menarik, mulai dari wisata pulau, pantai, sejarah, kuliner, museum, goa, hingga wisata bekas pertambangan timah yang memukau. Destinasi wisata di Belitung tidak hanya menjadi tujuan wisatawan dunia, tetapi juga dikunjungi peneliti dan perekayasa dunia.
Untuk mendokumentasikan peristiwa bersejarah sekaligus menggaungkan potensi wisata ”Negeri Laskar Pelangi” itu ke forum internasional, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara, Bappennas, dan Pemerintah Kabupaten Belitung menerbitkan seri prangko baru bergambar empat subyek Geopark Belitong.
Sesuai fungsinya, seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos, prangko selain sebagai pengganti alat bayar dalam pengiriman produk pos juga berfungsi sebagai sarana promosi pariwisata dan alat diplomasi. Oleh karena itu, prangko yang setelah diterbitkan akan dicatatkan pada Organisasi Pos Sedunia—Universal Pos Union (UPU)—tersebut berperan sebagai sarana promosi yang sangat ideal.
Prangko yang setelah diterbitkan akan di catatkan pada Organisasi Pos Sedunia—Universal Pos Union (UPU)—tersebut berperan sebagai sarana promosi yang sangat ideal.
Prangko Geopark Belitong juga dapat dijadikan suvenir bagi para delegasi yang hadir, untuk dikoleksi dan menjadi benda collectable bernilai tinggi. Prangko-prangko itu nanti juga akan diburu para filatelis dunia yang tergabung Federation International Philately (FIP).
Keempat gambar tersebut terdiri dari tiga kopur untuk prangko dan satu souvenir sheet; dengan subyek Geopark Geosite Pantai Punai, Batu Garuda, Geosite Open Pit Nam Salu Kelapa Kampit, dan Pulau Batu Berlayar. Peluncuran tiga prangko dan souvenir sheet tersebut bersamaan dengan pembukaan DWG G20 pada 7 September di Belitung.
Geosite Pantai Punai
Kawasan Pantai Punai terletak di Desa Tanjung Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur, persisnya di ujung selatan Pulau Belitung. Pantai Punai merupakan pantai dengan hamparan pasir putih dan bebatuan granit, yang berdekatan dengan Pulau Campang Kemudi, sebuah pulau pasir yang memanjang dengan beberapa singkapan batu granit yang amat menakjubkan.
Batuan granit yang tersingkap di Pantai Punai termasuk dalam Adamelit Baginde (Jma). Umur absolut Adamelit Baginde menurut penyelidikan Priem et al 1975 (dalam Baharuddin dan Sidarto, 1995) adalah 160 juta-208 juta tahun atau sejak Zaman Jura.
Batu Garuda
Batu Garuda menjadi bagian dari Geosite Tanjung Kelayang, terletak di ujung timur laut semenanjung Tanjung Kelayang. Ini merupakan gugusan bongkah-bongkah granit yang memiliki bentuk menyerupai kepala burung garuda, merupakan salah satu singkapan Granit tertua di Pulau Belitung (era Triassic). Umur absolutnya diperkirakan 208–245 juta tahun.
Di lokasi ini terdapat daratan berpasir yang akan terlihat pada saat air laut surut.
Geosite Open Pit Nam Salu Kelapa Kampit
Open Pit Nam Salu yang terletak di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, ini adalah bekas penambangan timah primer terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Penambangan timah tersebut dilakukan dengan sistem penambangan terbuka (open pit), yaitu dengan cara membuat lubang besar seperti kawah gunung api dan dilanjutkan secara tertutup (underground mining) dengan membuat terowongan secara horizontal dan vertikal.
Open Pit Nam Salu merupakan geosite yang istimewa karena menyuguhkan singkapan batuan tertua yang mendominasi Pulau Belitung, berumur sekitar 300 juta tahun.
Pulau Batu Berlayar
Pulau Batu Berlayar merupakan bagian dari Geosite Tanjung Kelayang, terletak di sebelah barat daya Pantai Tanjung Kelayang. Ini merupakan pulau dengan hamparan pasir putih dan bongkah-bongkah granit. Disebut Batu Berlayar karena pada pulau ini terdapat beberapa batu granit berdiri tegak memanjang seolah-olah seperti layar.
Granit di Pulau Batu Berlayar adalah salah satu singkapan Granit tertua di Pulau Belitung (era Triassic) yang umur absolutnya menurut penyelidikan Priem et al 1975 (dalam Baharuddin dan Sidarto, 1995) berkisar 208 juta-245 juta tahun (Zaman Trias).
Untuk menandai puncak kegiatan presidensi G20 di Bali, pemerintah juga mempersiapkan peluncuran seri prangko G20 bergambar logo resmi presidensi G20 Bali dengan tema pulih bersama ”Recover Together, Recover Stronger”. Direncanakan pada saat penerbitannya nanti dilakukan penandatanganan Sampul Hari Pertama oleh Presiden Jokowi.
Eko Wahyuanto, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Kominfo dan Dosen Universitas Pancasakti Bekasi