Renungan Proklamasi
Menurut Bung Karno, semua yang mengemban kekuasaan pemerintah, semua gezagsdragers, lurah, wedana, bupati, gubernur, menteri, presiden, perwira, prajurit, agen polisi, komisaris, harus mampu memancarkan sinar kawibawan.

Hari Proklamasi Kemerdekaan 2022 masih akan kita peringati dalam pandemi Covid-19. Namun, di tengah perjuangan mengatasi pandemi, muncul berbagai persoalan yang menyita perhatian masyarakat.
Budiman Tanuredjo dalam ”Dari Drama ke Drama” (Kompas, 23/7/2022) menyoroti kasus di lembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK, dan Mahkamah Konstitusi.
Khusus untuk kasus di tubuh Polri, 8 Juli 2022, Presiden Jokowi memerintahkan agar kejadian diusut tuntas dan transparan demi menjaga kepercayaan publik kepada Polri (Kompas, 22/7/2022). Surutnya kepercayaan kepada lembaga, instansi, dan aparat pemerintah jelas berdampak pada kewibawaan pemerintah.
Menyambut Hari Proklamasi ke-77, ada baiknya kita simak amanat Presiden Soekarno pada ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan 1953. Menurut Bung Karno, di tengah berbagai krisis saat itu, terjadi krisis kekuasaan pemerintah, krisis ”kawibawan”, krisis gezag.
Jika sebuah negara mengalami krisis gezag, ketiadaan ”kawibawan gezag”, muncul kekacauan dan pengacauan. Berkembanglah ”mentaliteit brandalan” yang seenaknya dan melakukan berbagai kejahatan (”Amanat Presiden Sukarno pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1953” dalam Ir Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi. Jilid kedua. Cetakan kedua, 1965).
Presiden Soekarno menekankan: ”tiap anggota pemerintah harus bertindak, bersikap, berkelakuan menjunjung tinggi Gezag-nya”. Kekuasaan dan kawibawan tidak hanya berbentuk zahir (jasmani), tetapi juga batin, artinya keunggulan akhlak dan keluhuran pekerti. Keduanya berdampingan membentuk ”sinar kawibawan”.
Menurut Bung Karno, ”Semua yang mengemban kekuasaan pemerintah, semua gezagsdragers, lurah, wedana, bupati, gubernur, menteri, presiden, perwira, prajurit, agen polisi, komisaris, harus mampu memancarkan ’sinar Kawibawan’ tersebut” (Ir Sukarno, 1965, hal. 180).
Amanat Presiden Soekarno pada Hari Proklamasi 1953 itu tentu terkait dengan situasi, kondisi, dan konteks saat itu. Namun, maknanya terasa sangat dalam dewasa ini. Semoga jadi renungan pengemban kewibawaan negara.
Dirgahayu Republik Indonesia.
Eduard LukmanJl Warga, RT 014 RW 003, Pejaten Barat,Pasar Minggu, Jakarta 12510
Mentraktir Literasi

Saya pernah mengusulkan hal ini kepada bagian bisnis Kompas saat saya ditelepon untuk menanggapi sesuatu. Saya ditanya apa ada usul.
Kini usul itu saya ulangi: Kompas sebaiknya menyediakan cara bagi pelanggan agar bisa mentraktir kerabat dengan berlangganan Kompas digital, tanpa edisi cetak, selama sebulan. Identitas yang ditraktir cukup nomor Whatsapp, demikian pula untuk login, supaya lebih praktis. Tak perlu ada permintaan kelengkapan data dari sistem Kompas.
Pada akhir masa berlangganan, sistem Kompas akan menanya yang mentraktir, apakah akan (1) memperpanjang, (2) tak memperpanjang, atau (3) menyerahkan pilihan kepada yang ditraktir untuk berlangganan sendiri.
Opsi ketiga akan mengantarkan yang ditraktir ke tahap lengkap akuisisi pengguna oleh Kompas, sama seperti yang dialami pentraktir, yaitu melengkapi data diri. Akan lebih bagus dan menarik jika opsi ketiga ini menerapkan harga promosi.
Antyo R Pondokmelati, Bekasi 17414
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas kesetiaan Anda membaca Kompas dan terlebih atas usulan yang disampaikan. Sebagai informasi, Kompas sudah memberlakukan benefit akses Kompas ID periode tertentu melalui pelbagai kegiatan Kompas, menukar poin partner, seperti MyPertamina, Telkomsel Poin, Indihome, dan lain-lain, termasuk menjadi peserta kelas Kompas Institute.
Terima Kasih Polres Sleman
Saya sempat menulis pengalaman seorang teman di Lampung yang ditolak saat perpanjangan SIM karena sudah berusia 77 tahun (Kompas, 15/2/2022).
Ternyata saat saya mengurus perpanjangan SIM A di Polres Sleman, Yogyakarta, pada 17/2/2022, tidak ada masalah. Saya justru merasakan pelayanan yang profesional dan ramah dari petugas.
Ada ruangan khusus, pelayanan sesuai urutan, dan nyaman. Suatu hal yang jauh berbeda dengan yang saya rasakan zaman Orde Baru ketika saya banyak berhubungan dengan polisi di Lampung.
Terima kasih juga kepada Saudara Suharno yang sudah menanggapi tulisan saya (Kompas, 17/2/2022) yang menjelaskan tidak ada masalah bagi lansia memperpanjang SIM asal kesehatannya memenuhi persyaratan.
FS HartonoPurwosari RT 04 RW 59, Sinduadi, Yogyakarta 55284
Masyarakat Sakit
Masyarakat terdiri atas sekumpulan orang. Jika ada orang sakit, masyarakat terbawa sakit. Orang sakit umumnya menjadi beban sehingga harus disembuhkan.
Penyebab sakit bermacam- macam sehingga pengobatan juga berbeda-beda. Namun, yang jelas ada dua penyakit, fisik dan psikis. Keduanya saling terkait dan menurunkan kualitas hidup.
Akibat sakit, orang bertindak tidak wajar. Contoh, polisi menembak polisi, tentara jadi dalang pembunuhan istri sendiri, beberapa pondok pesantren jadi tempat pelecehan seksual, dosen melecehkan mahasiswi tetapi lolos dari hukum. Ada anak sekolah merundung temannya, direkam dan diviralkan. Ada remaja geng motor dan membuat onar, preman berkeliaran memeras buruh, sopir. Mereka aman karena ada dukungan aparat. Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas.
Orang sakit tidak puas dengan tatanan umum. Contoh knalpot kendaraan dimodifikasi hingga bising, tetapi tidak merasa mengganggu, bahkan bangga keliling ke mana-mana. Orang sakit malas bekerja, tetapi ingin kaya, lihat investasi bodong, crazy rich jelas memakai uang haram, tetapi pamer di media sosial.
Meski kaya, orang sakit merasa miskin. Lihat pejabat, pengusaha, figur publik. Dengan gaji dan fasilitas besar masih korupsi. Mereka buta di perempatan lampu merah. Percuma terpelajar, tetapi sakit. Tiap tahun ada modus joki tes masuk PTN, kursi PTN diperjualbelikan, membeli bocoran soal ujian, mark up nilai UN. Mencari kerja atau naik jabatan bayar ratusan juta.
Tuhan menciptakan isi bumi beragam, tetapi orang sakit tidak bisa menerima perbedaan. Mereka memaksa orang mengikuti atribut fisik atau simbol verbal.
Orang bisa sakit karena imunitas menurun, dipengaruhi faktor internal berupa karakter individu, eksternal meliputi pola asuh keluarga, lingkungan, sekolah, komunitas, figur publik. Meski hidup di era 5.0, basis kita tradisional sehingga mental feodal masih memengaruhi nilai.
Masyarakat berasal dari lapisan terkecil, maka pembenahan berawal dari keluarga. Bila tiap keluarga melahirkan pribadi bahagia, di mana pun berada, apa pun aktivitasnya, dia akan melahirkan kebahagiaan untuk orang lain.
Elite politik dan tokoh masyarakat juga harus memperlihatkan teladan kebaikan karena perilaku buruk kelompok ini memicu frustrasi masyarakat. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Yes SugimoJl Melati Raya, Melatiwangi, Bandung 40616
Klaim Santunan
Dengan nomor polis di Prudential 13959990, saya membayar premi Rp 1.150.000 setiap bulan.
Ketika terjadi musibah, anak saya patah tulang tangan kanan karena bermain, biaya pengobatan dan tindakan medis ditanggung semua dengan kartu kesehatan hitam. Total sekitar Rp 206 juta, mulai dari rawat inap, pasang pen, fisioterapi, kontrol, dan lepas pen di dua rumah sakit swasta.
Namun, sudah tiga bulan tidak jelas status klaim santunan patah tulang anak saya. Padahal, semua dokumen, seperti surat keterangan dokter, formulir klaim, dan lainnya, sudah lengkap. Surveyor Prudential juga sudah datang dan melihat langsung anak saya.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan informasi Komitmen Klaim di Website Prudential yang berbunyi: ”Dengan kepedulian, kami membayar klaim anda secepat dan semudah mungkin, hanya meminta informasi yang perlu”.
Saya berulang kali menelepon Call Centre Prudential: 1500085. Jawabannya tidak jelas dan saya hanya disuruh menunggu konfirmasi dari Ibu Atika/Call Centre.
Saya sudah membuat pengaduan ke OJK 157 terkait dengan hasil proses klaim, berhubung ini sudah 90 hari sejak anak saya selesai operasi pemasangan pen di tangannya, berarti sudah lewat dari 60 hari sesuai surat resmi yang dikirim Ibu Atika Prudential.
Muslim Jl Malaka RT 11 RW 06, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta 14140
Layanan Purnajual
Sebagai konsumen mesin cuci merek Samsung, Jumat (22/7/2022) pukul 10.15, kami menghubungi layanan Samsung 08001128888. Kami melaporkan bagian bawah mesin cuci yang keropos dan meminta Samsung mengirim teknisi dan memperbaiki.
Petugas bernama Anggi mengatakan, Samsung tidak memberi layanan purnajual atas bodi. Malah, kalau mengirim teknisi, konsumen akan kena biaya Rp 190.000.
Sihol P ManullangRT 09 RW 03 Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat
Beli Daring
Tergiur iklan di Youtube tentang Atrivit yang dapat menyembuhkan sakit pada lutut, saya memesan 1 tube seharga Rp 500.000. Informasinya, itu harga promosi dan bisa dibayar saat diantar (COD).
Saat itu juga saya mendapat penawaran dua tube seharga Rp 849.000. Jadilah saya memesan dua tube.
Beberapa hari kemudian saya ditelepon staf Atrivit, yang menawarkan vitamin pelengkap seharga Rp 500.000.
Walaupun telepon pertama sudah saya tolak, masih muncul telepon kedua dan ketiga. Tujuannya sama: menawarkan vitamin pelengkap supaya hasilnya maksimal.
Iseng-iseng saya buka Youtube, ternyata ada toko lain menawarkan tiga tube Atrivit seharga Rp 750.000. Jauh benar bedanya. Saya kena tipu. Itu pun masih ditawari beli vitamin lagi Rp 500.000 yang bolak-balik menelepon.
Kepada para pembaca, harap berhati-hati.
Ida MurviyantiPerumahan PermataHarapan Baru, Bekasi