Beratnya masa pandemi terhibur oleh Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, 23 Juli-8 Agustus 2021. Apalagi, dengan kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda bulu tangkis putri. Sungguh membuat bangga dan bahagia.
Oleh
P Citra Triwamwoto
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR DARI AKUN YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo melepas kontingen tim Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Tokyo di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/7/2021). Sebanyak 28 atlet dan 17 ofisial kontingen Indonesia akan berangkat dan bertanding di Olimpiade musim panas yang akan berlangsung pada 23 Juli-10 Agustus 2021.
Beratnya kehidupan dalam masa pandemi menjadi terhibur oleh penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, pada 23 Juli 2021-8 Agustus 2021. Apalagi, dengan kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda bulu tangkis putri. Bangsa Indonesia terharu dan bangga dengan perolehan emas ini.
Walau masih dibayangi penularan Covid-19, masyarakat dunia antusias menyambut pesta olahraga tingkat dunia ini. Dengan protokol kesehatan amat ketat, atlet-atlet harus lolos seleksi untuk berlaga di sini.
Bangsa kita pun dengan bangga mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk ikut bertanding. Sebanyak 28 atlet dari 8 cabang olahraga dikirim Indonesia, yaitu bulu tangkis (11), atletik (2), panahan (4), menembak (1), rowing (2), angkat besi (5), selancar (1), dan renang (2).
Kegembiraan itu semakin lengkap ketika pada Senin (2/8/2021) Indonesia mendapatkan medali emas lewat perjuangan Greysia dan Apriyani. Sebelumnya, atlet angkat besi, Windy Cantika Aisah (19), mempersembahkan medali perunggu pada debutnya di Olimpiade dan Eko Yuli Irawan (32) menambah medali perak. Eko Yuli meraih empat medali pada empat Olimpiade yang berbeda.
Ajang Olimpiade seharusnya menjadi tolok ukur dan arah pembinaan olahraga Indonesia menuju prestasi tingkat dunia. Pemerintah, dalam hal ini Menpora, KONI, dan KOI, semestinya membuat gradasi fokus pembinaan olahraga.
Cabang-cabang olahraga yang berhasil lolos ke Olimpiade atau kejuaraan dunia perlu mendapat perhatian utama. Cabang-cabang olahraga yang berprestasi di tingkat Asian Games disiapkan untuk lolos ke Olimpiade. Cabang-cabang olahraga yang mendapatkan medali di tingkat SEA Games dilatih dan ditarget agar juga mendapat medali di Asian Games.
Sistem pembinaan berjenjang ini jika dilaksanakan dengan terencana, terukur, dan kerja keras, pasti akan membawa Indonesia ke jenjang prestasi olahraga dunia.
Bravo olympians Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
P Citra Triwamwoto
Jalan Wika, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640
Tanggapan UOB
Terima kasih atas perhatian kepada PT Bank UOB Indonesia melalui surat Bapak Ahdiyat Damiri berjudul ”Masalah Transfer” di harian Kompas (Kamis, 29/7/2021).
Menanggapi surat tersebut, dengan ini kami informasikan bahwa kami telah menyampaikan penjelasan kepada Bapak Ahdiyat Damiri terkait keluhan tersebut.
Dalam kesempatan ini, kami juga berterima kasih atas masukan yang telah disampaikan sehingga kami dapat melayani lebih baik lagi.
Amelia Ragamulu
Customer Experience and Advocacy
PT Bank UOB Indonesia
Tanggapan Penulis
Saya berterima kasih tulisan saya tentang ”Covid-19 dan Demokrasi” telah dimuat di rubrik Surat kepada Redaksi (Kompas, 27/7/2021). Bagi saya, ini merupakan penghargaan dan sekaligus kesempatan yang baik sekali untuk ”mengingatkan” masyarakat tentang pola kita berpikir dalam menanggapi kehadiran Covid-19 terkait demokrasi.
Saya sama sekali tidak keberatan apabila dilakukan penyuntingan untuk menyingkat tulisan agar dapat dimuat. Namun, saya berharap hal-hal esensial yang saya gunakan sebagai landasan argumentasi sebaiknya tidak dihilangkan agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru.
Saya mencatat ada informasi yang hilang terkait pelarangan keluar rumah yang membuat orang ”meradang”, petugas dimaki dan pemerintah dicaci. Ini sebenarnya bisa menunjukkan kecenderungan berpikir masyarakat yang bertentangan dengan harapan.
Pada paragraf terakhir juga seharusnya ada kata-kata ”Kita tidak boleh mengingatkan, melarang, mengarahkan, apalagi meluruskannya.... Bagi sebagian kita di Indonesia itu bisa jadi berarti antidemokrasi. Apa hubungannya? (antara Covid-19 dan demokrasi)”, yang menurut saya berubah arti pada tulisan yang sudah diedit dan kemudian dimuat.
Mudah-mudahan hal-hal yang saya utarakan di atas dapat dimengerti. Terima kasih kepada Redaksi Kompas yang selama ini memuat tulisan-tulisan saya.
Semoga ke depan saya bisa menulis lebih baik lagi.
Zainoel B Biran
Pengamat Sosial, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas kesetiaan Anda menulis Surat kepada Redaksi. Kami mohon maaf apabila dalam proses penyuntingan menimbulkan kekecewaan. Dengan keterbatasan tempat, kami berupaya agar maksud dan tujuan yang disampaikan tidak hilang. Kami juga mengimbau para penulis untuk mengirim surat pembaca dalam format yang ringkas.