Pelari Nasional Dominasi Lari Estafet 4 X 100 Meter Putra dan Putri
Tim lari estafet Jakarta dan Jabar dominasi nomor estafet 4 x 100 meter putra dan putri.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
DELI SERDANG, KOMPAS — Daerah yang diperkuat pelari nasional berhasil membawa medali emas pada lari estafet 4 X 100 meter di PONSumut-Aceh 2024. Jakarta merebut medali emas di nomor putra. Sementara Jawa Barat berhasil mempertahankan medalinya pada nomor putri.
Saat bertanding di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (18/9/2024), Jakarta yang diperkuat Wahyu Setiawan, Bayu Kertanegara, Eko Rimbawan, dan Fatah Sidik mencatatkan waktu 39,80 detik.
Mereka unggul dari Nusa Tenggara Barat yang diperkuat Sudirman Hadi, Lalu Muhammad Zohri, Ilham Nurkholis, dan Mirawan dengan waktu 40,24 detik. Medali perunggu diraih Jawa Tengah yang diperkuat Adith Rici Pradana, Adith Rico Pradana, Okky Setyo Utomo, dan Julio Aditya Praptomo.
Rekor nasional di nomor ini masih dipegang oleh M Fadlin, Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara pada Asian Games 2018 di Jakarta dengan catatan waktu 38,77 detik. Sama dengan Zohri, Fadlin berasal dari NTB.
Adapun rekor PON dipegang oleh NTB pada 2016 yang diperkuat oleh Sudirman, Iswandi, Fadlin, dan Sapwaturrahman S. Mereka mencatatkan waktu 39,78 detik.
Pada SEA Games Kamboja 2023, Zohri bersama dengan Bayu, Wahyu, dan Sudirman meraih medali emas dengan waktu 39,11 detik.
Wahyu senang bisa mengalahkan rekannya di timnas, seperti Zohri dan Sudirman. Latihan mereka sejak tahun lalu akhirnya berbuah medali emas. ”Kunci (kemenangan) kita itu karena kita kompak. Sebab, setiap hari diulang-ulang latihan kita,” kata Wahyu.
Ia berharap bisa mendapatkan medali emas lagi di SEA Games Thailand 2025. Demi mewujudkannya, Wahyu berharap atlet yang akan diturunkan di estafet segera dibentuk untuk melatih kekompakan. Kekompakan bisa dibentuk dengan setiap hari ketemu, mengobrol, dan tinggal bersama di asrama.
Meskipun mendapatkan medali perak, Zohri merasa senang karena perolehan NTB lebih baik dibandingkan pada PON Papua 2021. Saat itu, NTB memperoleh medali perunggu. Apalagi, tim estafet 4 x 100 meter NTB baru dibentuk dua bulan yang lalu. Selain itu, tempat latihan di NTB tidak layak pakai sehingga mereka harus latihan di Jakarta.
Zohri tidak menyangkal tim Jakarta lebih kuat. Ia sudah sering latihan bersama dengan pelari Jakarta, seperti Wahyu, Bayu, dan Eko di pelatnas. Dari proses latihan, sudah terlihat Jakarta bakal juara di PON kali ini.
Sama dengan Wahyu, ia berharap pelatnas estafet untuk SEA Games Thailand 2025 segera dibentuk sehingga ada persiapan yang matang. Dari PON kali ini juga perlu dilihat pelari 100 meter yang potensial bisa masuk pelatnas. Mereka bisa dibina dan digabungkan dengan pelari yang sudah langganan membela timnas.
Kunci (kemenangan) kita itu karena kita kompak. Sebab, setiap hari diulang-ulang latihan kita.
Kekuatan Jawa Barat
Pada lari estafet 4 X 100 meter putri, Jawa Barat (Jabar) yang diperkuat pelari nasional Tyas Murtiningsih dan Erna Nuryanti bersama dengan Raden Roselin Fikananda serta Diva Aprilian berhasil meraih medali emas setelah mencatatkan waktu 45,71 detik.
Mereka unggul atas Jawa Timur (Jatim) yang diperkuat Herdyanti Trivita Yanuartin, Martha Ika Hildayanti, Revina Iriyanti Udam, dan Mariska Yunitasari yang mencatatkan waktu 46,72 detik. Medali perunggu diraih Jakarta yang diperkuat Yuliana, Emilia Nova, Kezia Aghata Chalik, dan Siti Nurhalizah dengan waktu 46,78 detik.
Tyas bersyukur timnya bisa mempertahankan medali emas meskipun persiapannya tidak selama ketika berlaga di PON Papua 2021. Mereka hanya persiapan sebulan sebelum PON berlangsung. Menurut dia, kunci kemenangan timnya ada pada komunikasi yang baik. Mereka sering latihan bersama. Ia berharap bisa dipanggil pelatnas lari estafet setelah terakhir kali membela timnas, dua tahun yang lalu.
Rekor nasional pada nomor ini masih dipegang oleh Nurul Imaniar, Tri Setyo Utami, Serafi Aneleis Unani, dan Dedeh Erawati pada SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan, dengan waktu 45 detik. Nurul berasal dari NTB, Dedeh dari Jakarta, serta Tri Setyo dan Serafi dari Jatim.
Rekor PON pada nomor ini dipegang oleh Jabar pada 2021 yang diperkuat oleh Roselin, Tyas, Erna, dan Ulfa Silpiana. Mereka mencatatkan waktu 45,67 detik.