Gasperini meninggikan Arsenal, sambil menyiapkan kejutan untuk tim tamu. Hal itu pernah dilakukannya kepada Liverpool.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
BERGAMO, SELASA — Arsenal datang ke Bergamo, Italia, dengan label spesialis ”pembunuh” tuan rumah, sementara Atalanta menjamu dengan segala keraguan. Di atas kertas, seperti hanya ada satu jalan cerita yang mungkin terjadi. Namun, pengalaman berkata, jangan pernah lagi meremehkan Atalanta.
Arsenal semestinya belajar dari tim Inggris lain, Liverpool. Akibat kurang siaga, Liverpool disingkirkan Atalanta di perempat final Liga Europa musim lalu, termasuk ditaklukkan 0-3 di kandangnya, Stadion Anfield. Atalanta, tim ”kuda hitam”, justru menjadi juara tanpa kekalahan sepanjang turnamen saat itu.
Arsenal akan bertandang ke markas Atalanta, Stadio Gewiss, dalam laga awal Liga Champions Eropa, Jumat (20/9/2024) dini hari WIB. Berkaca dari kualitas skuad dan tren performa, tim tamu jauh diunggulkan. Apalagi, ”Si Meriam” dikenal sebagai sosok tamu yang tidak punya hati ketika berkunjung ke stadion lawan.
Tuan rumah terakhir yang menjadi korban Arsenal adalah Tottenham Hotspur dalam derbi London Utara pada akhir pekan lalu. Dengan hasil itu, tim asuhan Manajer Mikel Arteta memperpanjang tren positif laga tandang sejak musim lalu. Mereka tidak terkalahkan dalam 11 laga terakhir (10 menang) dengan selisih gol 31-3.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini sudah memperingatkan para pemainnya untuk berhati-hati. ”Kami tidak pernah melawan mereka. Saya pikir itu akan menjadi ujian besar untuk kami dengan intensitas, kualitas, dan kecepatan mereka. Kami tidak terbiasa melawan tim dengan karakteristik seperti itu,” ucapnya.
Gasperini mencoba realistis, tetapi juga agak merendah. Dia juga sempat meninggikan Liverpool sebelum pertemuan di Anfield. Ketika di lapangan, dia justru mengejutkan lawan dengan strategi man to man. Permainan gegenpressing ala Jurgen Klopp yang terkenal sangat intens tenggelam begitu saja.
Ucapan pelatih 66 tahun itu tidak bisa ditelan mentah-mentah. Terbukti, mereka bisa melewati Liverpool yang merupakan salah satu tim paling agresif di Liga Inggris musim lalu. Liga Inggris dikenal sebagai panggung terbaik untuk pertarungan fisik. Kenyataannya, Atalanta mampu menyulitkan Liverpool dari sisi tersebut.
Menurut prediksi superkomputer Opta, Arsenal masuk dalam empat besar tim terkuat yang berpeluang meraih trofi ”Si Kuping Lebar”.
Gasperini sedikit ragu karena tim asuhannya belum ”panas” pada awal musim. Mereka pernah dua kali kalah beruntun, salah satunya 0-4 dari Inter Milan. Keraguan mulai memudar dengan kemenangan dalam pertandingan kandang pertama musim ini, yaitu atas Fiorentina, 3-2, pada akhir pekan lalu.
Arsenal juga perlu menghormati tuan rumah karena Atalanta berstatus juara Eropa, sesuatu yang tidak pernah diraih ”Si Meriam”. ”Kami juga akan menjadi ujian untuk mereka (Arsenal). Kami bermain di kandang. Semua poin akan menjadi penting untuk kualifikasi karena klasemen akan sangat ketat,” ucap Gasperini.
Tanda tanya tertuju ke pertahanan Atalanta yang diperkuat mantan pemain Arsenal, yaitu Sead Kolasinac. Mereka kemasukan 8 gol dalam 3 laga terakhir. Jika tidak waspada, ”Sang Dewi” berpotensi menjadi bulan-bulanan Bukayo Saka dan rekan-rekan. Adapun Atalanta dengan formasi 3-4-2-1 sering mengandalkan pertahanan blok tengah yang paling tidak disukai Arsenal.
Skuad terbatas Arsenal
Tugas Arteta sangat kompleks di Bergamo. Dia tidak hanya berharap hasil optimal, tetapi juga harus merotasi para pemain. Arsenal menghadapi jadwal berat dalam sepekan ini. Mereka bertandang tiga kali berturut-turut, melawan Spurs, Atalanta, dan Manchester City (akhir pekan nanti).
Masalahnya, kondisi skuad ”Si Meriam” sedang bermasalah karena badai cedera. Arteta tidak leluasa melakukan rotasi. Di laga versus Spurs saja terdapat lima pemain remaja dari akademi yang masuk bangku cadangan. Kembalinya gelandang Declan Rice setelah hukuman kartu di liga akan menjadi dorongan besar.
Beberapa pemain andalan masih diragukan tampil. Saka, sang penyerang sayap andalan tim, digantikan pada pengujung laga versus Spurs seusai kesakitan di lapangan. Martin Odegaard, kapten tim yang cedera engkel pada jeda internasional, juga belum ada perkembangan baik terkait kondisinya.
”Entah iya atau tidak,” kata Arteta saat ditanya tentang masalah dengan jadwal padat. ”Kami tetap akan bermain pada Kamis dan Minggu ini. Jadi, begitulah adanya. Kami harus beradaptasi dengan situasi itu. Kami akan melawan tim papan atas, tim yang sangat tangguh, dan kami harus siap,” lanjutnya.
Arteta, sebagai manajer, akan memimpin tim untuk kedua kalinya di Liga Champions. Debutnya tidak terlalu buruk pada musim lalu. Arsenal bisa melaju sampai perempat final sebelum disingkirkan tim raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Menurut prediksi superkomputer Opta, Arsenal masuk dalam empat besar tim terkuat yang berpeluang meraih trofi ”Si Kuping Lebar”.