Dimulai, Jalan Soliter Manchester City
Manchester City mulai menciptakan jarak dengan para pesaing. Periode bulan madu Liverpool dengan Arne Slot berakhir.
MANCHESTER, SABTU — Manchester City mulai menjalani perjalanan soliter dalam perburuan gelar juara Liga Inggris 2024-2025 memasuki pekan keempat. ”The Citizens” menjadi satu-satunya tim meraih empat kemenangan beruntun, sedangkan pesaing terdekat, Liverpool, justru tumbang secara menyakitkan dari Nottingham Forest.
City meraih kemenangan 2-1 atas Brentford, Sabtu (14/9/2024), di Stadion Etihad. Perubahan susunan pemain utama dan mengistirahatkan sejumlah bintang, misalnya Bernardo Silva, Ruben Dias, Josko Gvardiol, Rodri, dan Jeremy Doku, tidak mengusik kualitas mentereng dan mental juara juara bertahan Liga Inggris itu.
Sempat tertinggal melalui sundulan penyerang Brentford, Yoane Wissa, saat laga baru berjalan 23 detik, City membalas dengan produktivitas tak tertandingi Erling Haaland. Gol kedelapan dan kesembilan penyerang berambut pirang itu tercipta pada menit ke-19 dan ke-32.
Baca juga: Tottenham Mencium ”Bau Darah” Arsenal
Haaland nyaris mencetak hattrick dalam tiga gim beruntun seandainya dua peluang emasnya pada pengujung babak kedua berbuah gol. Sepakan kaki kirinya di menit ke-81 digagalkan tiang kanan gawang ”Si Lebah”, kemudian lima menit berselang tepisan kiper Brentford, Mark Flekken, menghindarkan timnya dari kekalahan lebih telak.
”Dua gol yang dicetak Haaland menunjukkan kualitasnya. Kami berharap ia bisa terus melanjutkan performa saat ini,” ucap Jack Grealish, pemain sayap City, kepada Sky Sports seusai gim.
City mulai meninggalkan para pesaing, terutama Liverpool, yang sama-sama memuncaki klasemen dengan koleksi sembilan poin pada jeda laga internasional, awal September ini. Setelah menjalani laga perdana di September, City telah mengemas 12 poin. Adapun Liverpool masih tetap memiliki sembilan poin akibat tumbang 0-1 dari Forest.
The Citizens untuk ketiga kalinya di era Pep Guardiola mampu sempurna pada empat gim awal. Capaian itu pernah tersaji pada musim 2016-2017 dan 2023-2024.
Dengan kondisi itu, City mulai menunjukkan wajah dominan yang bakal sulit terusik. Pasalnya, tren sempurna di awal musim ini tercipta ketika skuad City masih timpang. Pemain andalan, seperi Rodri, belum sekali pun tampil sejak sepak mula. Phil Foden pun dibiarkan Manajer Pep Guardiola untuk menunggu kebugaran terbaik dengan hanya stand-by di bangku cadangan.
Baca juga: Solusi Terbaik Arsenal Seusai Cederanya Odegaard
Meski begitu, City justru telah menemukan kekuatan-kekuatan baru yang memberikan warna baru bagi tim di musim ini. Itu terlihat dari semakin matangnya Mateo Kovacic dan Rico Lewis dengan pendekatan taktik Guardiola. Selain itu, Savinho telah terbukti meningkatkan kualitas lini serang City dari sisi kanan.
Guardiola tidak mau menyebut timnya telah unggul dalam persaingan titel Liga Inggris. ”Orang-orang berkata City sangat kuat, tetapi Liga Inggris sangat sulit. Laga hari ini membuktikan itu. Kami perlu merasakan betapa sulitnya untuk meraih kemenangan di kompetisi ini,” ujar Guardiola.
Kebuntuan ”Si Merah”
Sementara itu, tren positif Liverpool di era Arne Slot berakhir di hadapan Forest. Tetap mempertahankan skuad pemenang di tiga laga sebelumnya, pendekatan taktik Slot gagal membongkar pertahanan berlapis dan penampilan disiplin Forest besutan Nuno Espirito Santo.
Gedoran serangan Si Merah yang mengandalkan Mohamed Salah dan Luis Diaz tidak membuahkan gol yang ditunggu-tunggu publik Anfield. Garis pertahanan rendah Forest yang dikomando duet bek tengah, Murillo dan Nikola Milenkovic, bermain tanpa cela.
Mereka mampu melakukan blok dan sapuan terhadap peluang Liverpool di dalam kotak penalti. Salah, Diaz, hingga Diogo Jota beberapa kali terlihat kecewa dan menyesali kegagalan memanfaatkan kans untuk menggetarkan jala gawang Forest.
Justru Liverpool kecolongan berkat sepakan melengkung terarah penyerang sayap pengganti Forest, Callum Husdon-Odoi, pada menit ke-72. Hanya butuh dua sentuhan eks pemain Chelsea itu menyajikan gol yang membawa Forest meraih kemenangan pertama di Anfield sejak 1969.
”Ketika ruang terbuka saya melihat peluang untuk menembak dan saya senang bola masuk. Ini adalah kemenangan masif. Moral semua pemain sangat meningkat dan kami memiliki kepercayaan diri tinggi untuk menghadapi laga-laga selanjutnya,” ujar Hudson-Odoi kepada BBC.
Selain pertahanan yang rapat dan disiplin, Forest tampil dengan kualitas serangan yang jauh lebih baik. Meskipun kalah penguasaan bola 30 persen berbanding 70 persen, Forest unggul dalam akurasi tembakan.
Tiga tembakan tepat sasaran dihasilkan Forest dari lima tembakan. Adapun Liverpool menghasilkan 14 tembakan, tetapi hanya lima yang mengarah ke gawang Forest.
Kemenangan dari Anfield membantu Forest untuk sementara menembus empat besar. Mereka telah mengumpulkan delapan poin dari empat gim. Forest, yang berjuang keluar dari degradasi pada musim lalu, belum terkalahkan saat ini.
”Saya tahu betapa besar jarak ketimpangan kualitas kami dengan Liverpool. Menghadapi mereka kami haram lakukan kesalahan dan kami terapkan itu. Kami bermain terorganisasi dan solid. Saya memuji peran semua pemain karena mereka tampil baik ketika dibutuhkan,” kata Espirito Santo.
Liverpool sangat kecewa dengan gagal menjaga tren kemenangan, bahkan harus kehilangan poin di Anfield. Ia mengakui Forest menjalani rencana permainan lebih baik.
”Kami terlalu mudah membiarkan mereka mencetak gol. Itu diawali permainan bertahan buruk dari kami. Kami juga kekurangan kualitas untuk menciptakan peluang,” ucap kiper Liverpool, Alisson. (BBC)