Mengapa Polri Mengusut Proyek Arena PON Aceh-Sumut?
Polri menerjunkan tim untuk mengusut dugaan korupsi pada proyek pembangunan arena PON Aceh-Sumut 2024.
Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?
1. Polri terjunkan tim terkait penyelenggaraan PON Aceh-Sumut, apa yang terjadi?
2. Bagaimana kondisi arena pertandingan di PON?
3. Berapa biaya pembangunan arena PON Aceh-Sumut?
4. Apa tujuan penyelenggaraan PON?
Polri terjunkan tim terkait penyelenggaraan PON Aceh-Sumut, apa yang terjadi?
Kepolisian Negara RI menerjunkan tim untuk mendalami dugaan korupsi pada proyek pembangunan arena pertandingan Pekan Olahraga Nasional Sumatera Utara-Aceh 2024. Tim dari kepolisian akan bergabung bersama tim dari kejaksaan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendalami dugaan korupsi proyek arena PON. Sekiranya terdapat fakta dan bukti terkait penyelewengan dana PON, Polri akan mempersiapkan penyidik-penyidiknya untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Baca juga: Polri Usut Dugaan Korupsi pada Proyek Arena PON Sumut-Aceh 2024
Sejumlah venue atau lokasi pertandingan belum selesai setelah PON dibuka oleh Presiden Joko Widodo, 9 September lalu. Pertandingan voli, misalnya, harus ditunda karena infrastrukturnya belum siap.
Bagaimana kondisi arena pertandingan di PON?
Sejumlah arena PON belum selesai dibangun sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan pertandingan di sejumlah cabang olahraga. Pertandingan voli PON Aceh-Sumut yang seharusnya dimulai pada Selasa (10/9/2024) terpaksa ditunda karena infrastruktur arena yang belum siap. Akses menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, sulit dilalui. Keraguan pun menyelimuti kelancaran pertandingan voli.
Baca juga: Kelancaran Pertandingan Voli PON Aceh-Sumut Meragukan
Butuh upaya ekstra keras untuk masuk ke arena pertandingan voli. Akses menuju halaman GOR seluruhnya tertutupi pasir dan belum diaspal. Genangan air pun menghadang di sana-sini. Pekerja proyek harus meletakkan sebilah kayu agar sepatu mereka tidak basah saat melintasi jalan.
Suara alat berat tiada henti meraung-raung di sana. Alat-alat berat itu terus dioperasikan untuk meratakan gundukan pasir guna menutupi bidang jalan. Debu-debu pasir beterbangan. Lumpur becek dan genangan air seketika turut menjadi ”musuh” utama bagi siapa pun yang hendak masuk ke GOR yang dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 58,41 miliar itu.
Kondisi di lokasi pacuan kuda juga belum terlalu mendukung. Demi PON Aceh-Sumut 2024, arena pacuan kuda tradisional di Lapangan Pacuan Kuda HM Hasan Gayo, Blang Bebangka, Kecamata Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, berbenah. Namun, waktu renovasi sekitar lima bulan hanya cukup untuk ”menyulap” lintasan menjadi layak untuk perlombaan skala nasional. Sebaliknya, fasilitas pendukung bagi penonton jauh dari kata siap.
Baca juga: Arena Pacuan Kuda Layak untuk Lomba, tetapi Kurang Siap buat Penonton
Tribune penonton di arena pacuan kuda belum selesai dibangun. Atap tribune berkapasitas 500-1.000 orang itu belum terpasang sepenuhnya. Tak pelak, penonton yang berada di tribune pun ikut kepanasan sebagaimana penonton yang duduk ”mengemper” di pinggiran lintasan lomba.
Selain tempat menonton yang kurang nyaman, akses untuk penonton pun cenderung seadanya. Tempat parkir kendaraan, misalnya, berada di lokasi yang cukup jauh. Penonton harus berjalan kaki sekitar 10 menit dari tempat parkir untuk menuju arena lomba. Jalanan juga becek dan banyak genangan air karena hanya berupa tanah berpasir serta baru saja diguyur hujan pada malam harinya.
Sementara pada pertandingan final futsal putra PON Aceh-Sumut 2024 antara Kalimantan Timur dan Jawa Timur juga tercoreng dengan insiden atap GOR yang bocor. Panitia dan pemain berjibaku menghalau tetes-tetes air yang masuk. Semua pihak pun merugi akibat kejadian ini.
Baca juga: Sibuk Berjibaku Menahan Atap Bocor di Arena Futsal PON
Serunya pertandingan final futsal putra PON, pada Minggu (8/9/2024) sore, terhenti karena tetesan air hujan dari atap GOR Mini Futsal Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut. Gemuruh suporter yang memekakkan telinga hening sekejap saat wasit menghentikan laga. Beberapa saat kemudian, beberapa petugas menangani genangan air di atas lapangan.
Berapa biaya pembangunan arena PON Aceh-Sumut?
Setiap penyelenggaraan PON selalu didahului dengan pembangunan dan pemugaran arena yang akan digunakan untuk menyelenggarakan berbagai perlombaan dan pertandingan. Demikian juga dengan PON di Aceh dan Sumut.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 811 Miliar, Presiden Minta ”Venue” PON Aceh-Sumut Dirawat
Sebagian besar arena itu dibangun dengan standar nasional dan ada juga yang berstandar internasional. Selain untuk penyelenggaraan PON, arena-arena itu diharapkan dapat terus digunakan untuk latihan atlet di kedua provinsi tersebut dan untuk menggelar berbagai turnamen olahraga bertaraf daerah, nasional, sampai internasional.
Arena PON harus terus digunakan agar tidak terbengkalai dan justru menjadi rusak. Jika terus dipakai untuk latihan dan menggelar turnamen, arena tersebut dapat meningkatkan prestasi olahraga bagi atlet daerah dan mendatangkan pendapatan daerah karena banyak orang dari luar daerah akan datang.
Baca juga: Kemenpora Ajukan Tambahan Rp 357 Miliar untuk PON Aceh-Sumut 2024
Apa tujuan penyelenggaraan PON?
Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut 2024 diharapkan menjadi ajang bagi para atlet muda yang unggul di tingkat daerah untuk unjuk gigi di level nasional. Mereka berkesempatan memamerkan kelebihan yang dilatih selama ini agar dapat dilihat oleh para pemandu bakat dari setiap federasi cabang olahraga tingkat nasional.
Baca juga: Dari Aceh, Asa Pemerataan Olahraga Menyala
Jika berprestasi dan terseleksi oleh pemandu bakat dari federasi, para atlet muda itu berkesempatan menjalani pemusatan latihan nasional dan dapat berlaga di tingkat internasional. Berbagai turnamen internasional dan kegiatan multiajang, seperti SEA Games, Asian Games, sampai Olimpiade, menanti mereka.
Baca juga: Penyelenggaraan PON Jadi Momentum Perbaikan Prestasi dan Ekonomi Aceh
PON juga menjadi ajang regenerasi bagi atlet-atlet senior yang akan atau sudah memasuki usia pensiun sebagai atlet. Atlet-atlet senior itu mungkin sudah berprestasi tingkat dunia, tetapi masa aktif mereka segera usai. Oleh karena itu, PON menjadi ajang yang tepat untuk mencari para pengganti mereka agar prestasi atlet Indonesia di tingkat internasional tidak putus.
Baca juga: PON, Capaian Rekor, dan Harapan Prestasi Dunia Atlet Nasional