Gregoria bertanding lagi setelah Olimpiade Paris 2024. Dia berusaha tampil tanpa beban status peraih medali Olimpiade.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HONG KONG, RABU —Turnamen bulu tangkisHong Kong Terbuka menjadi langkah awal Gregoria Mariska Tunjung dalam menjalani kompetisi BWF World Tour setelah meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024. Dia tak ingin berpuas diri sebagai Olimpian yang meraih medali.
Langkah pertama Gregoria setelah Olimpiade itu berbuah kemenangan pada babak pertama Hong Kong Terbuka yang berlangsung di Hong Kong Coliseum pada Rabu (11/9/2024). Gregoria, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, mengalahkan pemain Taiwan yang lolos dari babak kualifikasi, Lee Yu Hsuan, dengan skor 21-12, 21-8.
Belum ada hambatan besar yang dihadapi Gregoria pada pertandingan tersebut hingga dia memenangi pertandingan dalam waktu 26 menit. Dia pun menyatakan senang karena tak banyak melakukan kesalahan, apalagi sempat lama tak latihan.
Setelah Olimpiade dan mengikuti berbagai acara pemberian penghargaan, Gregoria seharusnya bertanding kembali pada turnamen Jepang Terbuka, 20-25 Agustus. Akan tetapi, tunggal putri ranking ketujuh dunia itu batal berangkat karena sakit cacar air. Maka, Hong Kong Terbuka pun menjadi turnamen pertama yang diikuti Gregoria dengan status sebagai peraih medali Olimpiade.
Sebelum menjalani babak pertama pada hari kedua kejuaraan, Gregoria bercerita merasa gugup untuk menjalani kembali pertandingan. Apalagi, dengan performa dan hasil baik di Paris 2024, banyak harapan dari orang lain agar dia bisa mempertahankan performa.
Itu menjadi fenomena umum yang dialami para peraih medali Olimpiade. Peraih emas ganda putra Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), pernah bercerita bahwa mereka mendapat sorotan dari publik.
Saat menghadapi sorotan dan harapan itu sebagai tekanan, mereka kesulitan fokus pada turnamen-turnamen berikutnya hingga tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Lee/Wang bisa meraih kembali emas pada Olimpiade Paris 2024, tetapi hanya meraih satu gelar juara di antara dua Olimpiade. Situasi serupa bisa dihadapi Gregoria.
”Ada banyak harapan saya bisa mempertahankan performa, tetapi saya tidak mau menjadikan itu beban. Saya akan menjadikan itu sebuah motivasi. Saya tidak mau berhenti di sana dan ingin mencari gelar juara lain. Jadi, sekarang, mulai lagi dari nol,” tutur Gregoria yang akan berhadapan dengan pemain senior Thailand, Ratchanok Intanon, pada babak kedua.
Intanon adalah salah satu pemain yang dikalahkan Gregoria di Paris 2024, yaitu pada perempat final dengan skor 25-23, 21-9. Itu menjadi kemenangan kedua beruntun Gregoria atas juara dunia 2013 tersebut setelah selalu kalah dalam delapan pertemuan berturut-turut.
Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, juga berhadapan dengan atlet yang menjadi lawannya di Paris 2024, yaitu Toma Junior Popov. Popov bahkan menjadi pemain yang menggagalkan langkah Anthony untuk melaju ke babak kedua.
Undian ulang Hong Kong Terbuka mempertemukan kembali kedua pemain itu setelah undian awal seharusnya mempertemukan Anthony dengan Lu Guang Zu (China). Namun, undian berubah setelah ada beberapa unggulan tunggal putra yang mengundurkan diri, seperti Shi Yu Qi dan Li Shi Feng.
Anthony membalas kekalahan dari Toma di Olmpiade dengan kemenangan 21-9, 12-21, 21-10. ”Bukan laga yang mudah karena kami sudah mengenal permainan masing-masing dan dua pertemuan sebelumnya sebelum ramai. Saya merasa lebih siap mengatasi kondisi di lapangan dan bisa memainkan pola permainan dengan baik. Saya cukup senang dengan performa tadi dan semoga bisa meningkat di laga berikutnya,” kata Anthony.
Saya tidak mau berhenti di sana dan ingin mencari gelar juara lain. Jadi, sekarang, mulai lagi dari nol.
Anthony tampil di Hong Kong setelah mengalami cedera pergelangan kaki kiri ketika tampil di Jepang Terbuka. Akibat cedera itu, Anthony mundur saat melawan Yushi Tanaka pada babak pertama.
Selain Anthony, tiket babak kedua didapat Jonatan Christie yang mengalahkan Wang Tzu Wei, 21-7, 21-10. Atlet yang baru menjadi ayah tersebut bertanding untuk pertama kali setelah tersingkir pada babak penyisihan grup Olimpiade.
Bekal dari Taiwan Terbuka
Dua wakil pada ganda dan tunggal putri, yaitu Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Putri Kusuma Wardani, tampil percaya diri di Hong Kong setelah mendapat hasil baik pada turnamen Taiwan Terbuka, pekan lalu. Mereka mencapai final dengan hasil gelar juara bagi Febriana/Amalia dan berharap bisa tampil baik di Hong Kong pada persaingan yang lebih tinggi.
”Hasil di Taiwan meningkatkan kepercayaan diri dan kami akan terus belajar untuk bisa bersaing di kelas yang lebih tinggi,” tutur Febriana, satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di Hong Kong Terbuka.
Putri juga percaya diri ketika berhadapan dengan Sung Shuo Yun pada babak pertama dan menang dengan skor 21-18, 21-12. Setelah ini, dia akan berhadapan dengan unggulan teratas, Tai Tzu Ying, salah satu pemain yang dikalahkan Putri di Taiwan Terbuka. Saat itu, Putri menang pada perempat final dengan skor 18-21, 21-16, 24-22.
Dari babak pertama yang berlangsung Selasa, wakil-wakil Indonesia yang melaju ke babak kedua adalah tiga pasangan ganda putra. Mereka adalah Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, dan Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. Indonesia memiliki empat wakil pada ganda putra, tetapi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus bertemu Sabar/Reza pada babak pertama.