Gladies Lariesa Garina Hagakore masih menjadi satu-satunya atlet loncat indah Indonesia yang bisa diandalkan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
Atlet loncat indah putri asal Jawa Timur, Gladies Lariesa Garina Hagakore, tampak sibuk dengan telepon genggamnya. Ia membagikan foto medali emas yang baru saja diraihnya ke kerabatnya di PON Aceh-Sumut 2024 pada nomor sinkronisasi menara putri bersama Della Dinarsari Harimurti.
Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, atlet kelahiran Surabaya tersebut semakin matang. Sayangnya, atlet yang menghasilkan medali perak dan perunggu pada SEA Games Kamboja 2023 tersebut belum memiliki tandem yang sepadan untuk bisa turun pada nomor sinkronisasi di ajang internasional.
Saat ditemui di kolam renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, Minggu (8/9/2024), seusai menerima medali, Gladies tampak percaya diri bisa meraih hasil maksimal di ajang PON kali ini setelah pada PON Papua 2021 lalu meraih tiga medali emas. Pada PON kali ini, ia turun di lima nomor sekaligus, yakni tiga individu dan dua sinkronisasi.
Bagi Gladies, PON kali ini menjadi ajang untuk persiapan SEA Games Thailand 2025. ”Yang pastinya buat persiapan juga kan. Buat atur mental juga dan biar bisa lebih baik lagi di SEA Games dari tahun yang kemarin,” kata siswi SMA Negeri 6 Surabaya tersebut.
Selain SEA Games, ia juga akan lebih fokus mempersiapkan untuk Asian Games. Sebab, pada Asian Games Hangzhou 2022 lalu, Gladies gagal meraih medali. Ia pun menargetkan untuk bisa tampil di Olimpiade. Demi meraih tujuan itu, ia akan mengikuti pertandingan-pertandingan di luar negeri.
Untuk nomor individu, Gladies sepertinya tidak akan menemui kesulitan dalam membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Hal itu berbeda dengan nomor sinkronisasi. Ia belum memiliki pasangan yang mempunyai kemampuan sepadan. Hal itu disampaikan oleh pelatihnya, Ronaldy Herbintoro, yang saat ini menjabat sebagai Komisi Teknik Loncat Indah Pengurus Besar (PB) Akuatik Indonesia.
Pasangan Gladies saat ini di nomor sinkronisasi menara, Della Dinarsari sudah berusia 34 tahun dan pasangannya di nomor sinkronisasi papan 3 meter Linar Betiliana sudah berusia 24 tahun. Menurut Ronaldy, kemampuan atlet loncat indah akan menurun ketika menginjak usia 25 tahun.
Ronaldy pun menggunakan PON kali ini untuk mencari bakat-bakat muda yang bisa dipasangkan dengan Gladies. Ia tidak akan memprioritaskan atlet asal Jawa Timur untuk bisa menjadi pasangan Gladies.
”Tidak harus (dari Jawa Timur). Siapa yang terbaik bisa mengimbangi Gladies. Di sinkronisasi nasional ini, dia (Gladies) belum punya pasangan. Kalau punya pasangan, pastinya (Gladies) diturunkan di nasional. Saya masih mencari siapa yang bisa menjadi tandemnya Gladies,” ucapnya.
Ia juga akan melihat bakat muda lain yang seumuran dengan Gladies untuk bisa membela Indonesia di pertandingan internasional. Ronaldy mengharapkan ada juara baru pada ajang PON kali ini yang bisa dibina.
Adapun Gladies merupakan satu-satunya atlet loncat indah yang lolos kualifikasi SEA Games Kamboja 2023. Atlet loncat indah Indonesia absen pada SEA Games Vietnam 2021 karena tidak membuahkan hasil pada SEA Games Filipina 2019.
Melihat Gladies menjadi harapan satu-satunya Indonesia, Ronaldy akan terus menempanya. Dia harus memperbaiki beberapa teknik loncatan yang sudah dikuasai untuk bisa memperoleh nilai tinggi. Selain itu, ia akan mencoba melatih Gladies beberapa loncatan baru supaya bisa meraih medali emas di SEA Games Thailand 2025.
Ia juga akan mengikutsertakan Gladies pada ajang internasional, seperti Malaysia Terbuka pada awal November 2024, kejuaraan Asia Yunior pada Desember 2024 di China, dan kejuaraan dunia akuatik pada pertengahan 2025 di Singapura.