Kunci kemenangan Jorge Martin dalam sprint MotoGP San Marino adalah start brilian, sedangkan start Bagnaia bak bencana.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·2 menit baca
MISANO, SABTU — Jorge Martin merebut kemenangan balapan sprint MotoGP seri San Marino dari pebalap tuan rumah, Francesco Bagnaia, dengan melakukan start brilian dari posisi keempat. Pebalap Prima Pramac Racing itu pun mampu menjalani 13 putaran bak sesi kualifikasi untuk menahan serangan Bagnaia. Posisi ketiga diraih oleh rekan setim Martin, Franco Morbidelli. Kemenangan ini mengokohkan posisi Martin di puncak klasemen, unggul 26 poin atas Bagnaia di posisi kedua.
”Ya, akhirnya kembali menang, supersenang,” ujar Martin di parc ferme, Sabtu (7/9/2024).
”Menurut saya, kami melakukan pekerjaan dengan sangat bagus meskipun dalam latihan saya kesulitan saat berusaha mencari kesempurnaan. Jadi cukup sulit. Hari ini, saya menduga akan bertarung dengan Pecco (Bagnaia), tetapi saya tidak menduga akan melakukan start seperti itu. Sejak saat itu, saya mengatakan, baiklah, 13 putaran seperti kualifikasi. Saya tancap gas habis-habisan, berusaha tidak melakukan kesalahan. Saya berusaha tetap fokus. Akhirnya, saya bisa mempertahankan jarak dalam dua lap terakhir, jadi supersenang,” jelas Martin.
Martin menggagalkan pesta pebalap Italia di depan para penggemarnya dengan melakukan start brilian. Dia menusuk dari sisi kiri di belakang Pecco, dan kemudian menukik ke sisi dalam tikungan satu ke arah kanan. Martin pun memimpin balapan dan tak terkejar oleh Pecco hingga finis. Martin finis lebih cepat 2,283 detik dibandingkan saat dia memenangi sprint di Misano pada musim 2023.
”Besok akan menjadi cerita berbeda, tetapi saya merasa percaya diri. Kami berada di jalan yang bagus, superbagus, superkencang, dan terima kasih kepada seluruh penggemar Italia, mereka luar biasa,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
Kemenangan Martin ini membuat Pecco kecewa karena dia tidak bisa melalukan start dengan bagus. Dia pun berharap bisa lebih baik saat start dalam balapan utama, Minggu (8/9/2024) mulai pukul 19.00 WIB.
”Saya jelas sangat tidak senang. Saya berusaha, tetapi Jorge melakukan pengereman keras. Setelah start, itu menjadi bencana,” ujar Pecco yang finis di posisi kedua.
”Saya kehilangan posisi terdepan dan sejak saat itu sangat sulit. Namun, posisi kedua setelah apa yang terjadi akhir pekan lalu tidak apa-apa. Kami akan berusaha lebih baik saat start karena itu bencana dan berusaha dalam kondisi lebih baik besok,” ungkap pebalap tim pabrikan Ducati itu.
Sementara bagi Morbidelli, finis di posisi ketiga merupakan pencapaian krusial setelah musim yang sangat sulit. Pebalap asal Italia itu start dari posisi kedua, tetapi bisa menjaga pace di sepanjang balapan untuk menahan Enea Bastianini. Ini merupakan podium sprint pertama Morbidelli.
”Ya, ya, dua hari yang sangat positif. Ya, kami berharap dan menantikan hasil seperti ini, performa seperti ini. Misano merupakan tempat terbaik untuk melakukan itu,” ujar Morbidelli yang musim depan akan membela VR46 Racing.
Dalam balapan ini, pebalap Gresini Racing, Marc Marquez, finis di posisi kelima setelah start dari urutan kesembilan. Dia mengalami kecelakaan dalam kualifikasi sehingga tidak bisa meraih posisi start yang bagus. Hasil ini menegaskan potensi Marquez untuk bersaing meraih podium jika dia start dari dua baris terdepan.