Saptoyogo Catatkan ”Season Best” di Babak Kualifikasi
Sprinter difabel Saptoyogo akan mencoba merebut medali dari nomor lari 200 meter yang bukan spesialisasinya.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA DARI PARIS, PERANCIS
·2 menit baca
PARIS, KOMPAS — Sprinter Indonesia, Saptoyogo Purnomo, menorehkan catatan waktu terbaik dalam satu periode (season best) saat babak kualifikasi nomor lari 200 meter putra klasifikasi T37 Paralimpiade Paris di Stadion Stade de France, Paris, Perancis, Sabtu (7/9/2024) dini hari WIB. Saptoyogo, yang berlari pada heat 1, finis tercepat dengan waktu 23,41 detik.
Saptoyogo akan berlomba di babak final nomor lari 200 meter putra klasifikasi T37 (keterbatasan gerak pada tangan atau kaki), Sabtu (7/9/2024) pukul 10.43 waktu Paris atau pukul 15.43 WIB. Pelari yang biasa disapa Yogo itu akan berlomba di babak final bersama tujuh pelari lainnya yang lolos kualifikasi.
Apabila hasil babak kualifikasi heat 1 dan heat 2 digabungkan, peringkat pertama adalah pelari Brasil, Christian Gabriel Luis da Costa, dengan waktu 23,05 detik sekaligus menjadi season best. Adapun para pelari lain yang lolos kualifikasi adalah Ali Alnakhli dari Arab Saudi (23,43 detik), Michal Kotkowski dari Polandia (23,51 detik), Ricardo Gomes de Mendonca dari Brasil (23,51 detik), Chaves Bartolomeu da Silva dari Brasil (23,53 detik), Andrei Vdovin dari kontingen netral (23,54 detik), dan Mikola Raiskyi dari Ukraina (23, 69 detik).
Jika melihat hasil babak kualifikasi (23.41 detik), Yogo memiliki peluang mendapat medali kedua di Paralimpiade Paris. Sebelumnya, Yogo meraih medali perak nomor lari 100 meter putra klasifikasi T37.
Saat ditemui di zona campuran Stadion Stade de France seusai babak kualifikasi, Yogo mengatakan, targetnya di nomor lari 200 meter adalah masuk final karena persaingan di nomor tersebut sangat berat. Selain itu, nomor 200 meter bukan spesialisasinya.
”Ini (season best) tidak disengaja, tidak diduga. Kalau di 200 meter ada tikungan, saya pernah cedera karena tikungan. Dulu di (Asian Para Games) Hangzhou (2022), cedera gara-gara tikungan, tapi tadi masih aman,” ujarnya.
Mengenai persiapan babak final 200 meter, Yogo mengungkapkan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya. Hal paling penting, menurut Yogo, adalah menjaga kondisi, harus tetap fokus, dan cukup tidur.
Yogo adalah atlet yang sangat disiplin untuk urusan istirahat. Setiap pukul 21.30, dia sudah tidur. Dia jarang tidur larut malam, kecuali pada akhir pekan saat sesi latihan tidak berat.
”Setelah lomba (babak kualifikasi), saya langsung istirahat di wisma atlet. Kalau setelah final baru saya fisioterapi (untuk pemulihan),” kata pelari asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu.
Karisma Evi
Selain Saptoyogo, pelari Karisma Evi Tiarani juga akan berlomba pada babak kualifikasi nomor 100 meter putri klasifikasi T42/T63 (keterbatasan gerak pada kaki/memakai kaki palsu), Sabtu (7/9/2024) pukul 11.28 atau pukul 16.28 WIB.