Di mana pun Rizki Juniansyah berada, di situ ada orang-orang minta ”selfie”. Kehadirannya di PON 2024 menebar inspirasi.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, ADRIAN FAJRIANSYAH
·2 menit baca
”Boleh minta selfie, Kak?” kata Aqsha Fellisa Putri (20).
Rizki Juniansyah, yang sedang mengobrol dengan ibunya, Yeni Rohaeni, mengangguk. Rizki sejenak menghentikan perbincangan lantas mengiyakan permintaan Aqsha. Dia mempersilakan Aqsha untuk duduk di sebelahnya. Mereka lalu berswafoto (selfie) bersama atau dikenal dengan wefie.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Sore itu, Rabu (4/9/2024), Rizki bersama ibunya menyaksikan perlombaan hari pertama angkat besi di PON Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe, kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh. Mereka memberikan dukungan kepada sesama rekan kontingen Banten dan teman Rizki di pemusatan latihan nasional.
Selama sekitar dua jam Rizki menonton perlombaan kelas 61 kilogram, permintaan foto bersama nyaris tidak pernah berhenti. Tua maupun muda, perempuan maupun laki-laki, atlet angkat besi maupun atlet cabang lain bergantian ingin berfoto bersama peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu. Rizki menjelma selebritas dadakan di arena PON Aceh-Sumut 2024 tersebut.
”Udah ada ribuan kayanya ini (yang minta foto bersama),” kata Rizki disertai tawa.
Bagi Rizki, popularitas ini adalah sesuatu yang baru. Selama ini, atlet asal Banten tersebut lebih banyak berkutat dengan barbel dan beban berat daripada sorotan kamera. Namun, kemenangan di Olimpiade Paris mengubah segalanya.
Rizki tak hanya membawa pulang medali emas, tetapi juga para penggemar baru yang ingin mengetahui lebih banyak tentang dirinya. Setali tiga uang, Rizki juga senang situasi baru tersebut.
Permintaan foto pun tidak pernah Rizki tolak. Baginya, setiap foto adalah bentuk apresiasi dari masyarakat yang mendukungnya. Dia juga berharap foto dan kehadirannya menebar inspirasi.
”Saya memang juara di Olimpiade, tetapi saya kembali ke Indonesia. Saya mengibaratkan mulai dari nol lagi, berusaha keras lagi. Itu kenapa saya harus tetap membumi,” ujar Rizki.
”Di PON, saya ingin menginspirasi mereka. Semoga muncul Rizki-rizki yang baru. Saya sudah membuktikan bisa tampil dan meraih emas Olimpiade, yunior-yunior saya juga pasti bisa,” ujarnya.
Seperti harapan Rizki, dia memang menginspirasi, terutama atlet-atlet muda yang berpartisipasi di PON Aceh-Sumut 2024. Aqsha, misalnya, terinspirasi kisah sukses Rizki yang membuktikan Indonesia juga bisa berjaya di Olimpiade lewat cabang selain bulu tangkis.
Maka, ketika Rizki hadir di Aceh, Aqsha pun tak mau melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen tersebut. Atlet anggar asal Aceh ini berharap prestasi Rizki bisa menular kepadanya.
”Dulu, ada Kak Diah Permatasari, atlet anggar yang pernah tampil di Olimpiade (London 2012). Itu idola saya. Nah, saya bermimpi bisa seperti Kak Diah yang lolos ke Olimpiade dan juga seperti Kak Rizki yang bisa dapat emas,” ujar Aqsha.
Para lifter muda pun tidak ketinggalan berfoto bersama dengan Rizki. Herly Juliansyah (17), atlet angkat besi Aceh, bahkan langsung menghampiri Rizki tak lama setelah perlombaan kelas 61 kg yang dia ikuti rampung.
Kata Herly, Rizki membuatnya berani bermimpi untuk tidak sekadar bisa membela Indonesia di kancah Olimpiade, tetapi juga meraih medali emas. Hal serupa disampaikan rekannya sesama atlet angkat besi Aceh, Muhammad Fajri Asshodiq (16).
”Saya enggak sabar juga lawan Kak Rizki. Ini pasti akan jadi pengalaman berharga. Apalagi, ini PON pertama saya,” kata Fajri yang akan berlomba di kelas yang sama dengan Rizki pada kategori 89 kg, Sabtu (7/9/2024).
Dengan segala perhatian yang kini mengelilingi Rizki, dia menjelma bintang baru olahraga Indonesia. Sinarnya tak hanya terpancar dari medali emas yang diraih dan kepribadiannya yang ”magnetis”, tetapi juga inspirasi yang tersebar ke para atlet muda.